G. Kerangka pemikiran
Struktur kepemilikan secara teoritis mempunyai hubungan dengan leverage
. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham maka pengawasan pemilik terhadap manjemen akan semakin efektif. Manajemen akan semakin
berhati-hati dalam memperoleh pinjaman sebab jumlah utang yang semakin meningkat akan menimbulkan financial distress. Terjadinya financial distress
akan mengakibatkan nilai perusahaan akan mengalami penurunan sehingga mengurangi kemakmuran pemilik.
Suku bunga merupakan biaya modal bagi perusahaan suku bunga yang tinggi berarti biaya penggunaan dana semakin tinggi dehingga
perusahaan enggan untuk melakukan peminjaman dan selanjutnya leverage akan menurun. Keadaan pasar modal semakin bergairah akan mengurangi
minat perusahaan untuk melakukan peminjaman karena perusahaan lebih tertarik melakukan pembiayaan melalui pasar modal sehingga leverage akan
menurun. Pertumbuhan pasar yang tinggi menunjukan peluang pasar yang bagus sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan peminjaman
sehingga leverage akan meningkat. Profitabilitas yang meningkat akan meningkatkan laba yang ditahan sehingga akan mengurangi minat perusahaan
untuk melakukan peminjaman dan leverage akan menurun. Pembayaran dividen yang meningkat akan mengurangi laba yang ditahan sehingga sumber
dana intern akan menurun dan perusahaan akan tertarik melakukan peminjaman dan leverage akan meningkat. Ukuran perusahaan menunjukan
aktifitas perusahaan yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran 38
perusahaan berarti semakin besar aktiva yang bisa dijadikan jaminan untruk memperoleh hutang sehingga leverage akan meningkat. Kepemilikan
institusional akan mendorong pemilik untuk melakukan peminjaman kepada manajemen sehingga manajemen terdorong untuk meningkatkan kinerjanya,
selanjutnya nilai perusahaan akan meningkat. Kepemilikan manajerial akan mendorong manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena
mereka juga memiliki perusahaan. Kinerja perusahaan yang meningkat akan meningkatkan nilai perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi
minat investor untuk menginvestasikan dananya kepasar modal sehingga aktifitas perdagangan akan menurun dan nilai perusahaan akan menurun.
Pertunbuhan pasar menunjukan kinerja perusahaan membaik sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahan akan meningkat.
Profitabilitas yang tinggi akan menunjukan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan
meningkat. Singnally theory, Bhattacarya 1979 mengemukakan bahwa
profitabilitas yang tinggi menunjukan prospek perusahaan yang bagus sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Pembayaran dividen yang semakin meningkat menunjukan prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik untuk
membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan yang besar menunjukan perusahaan mengalami perkembangan sehingga
investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Investor akan merespon positif sehingga perusahaan akan meningkat. Leverage yang
39
semakin tinggi menimbulkan financial distress sehingga nilai perusahaan akan menurun. Balancing theory 1976, Stigliz 1976 menyatakan bahwa
ada keseimbangan antara manfaat dan pengorbanan dalam kaitannya dengan utang.
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang disesuaikan dengan konsep jalur, maka secara sistematis dapat dibuat
kerangka pemikiran sebagai berikut :
e
1
X
1
.
1
e
2
X
1
.
2
e
3
X
2
.
1
Struktur Kepemilikan Saham X
1
1 Struktur Modal
Leverage Y
1
Y
1
.
1
Y
1
.
2
e
9
e
10
e
4
X
2
.
2
e
5
X
2
.
3
Faktor Ekstern X
2
Trad e off Theory Rubenstein19 73 Pecking Order Theory Myers1984-
Steiner 200 4+
Nilai Perusahaan Y
2
Y
2
.
1
e
11
e
6
X
3
.
1
e
7
X
3
.
2
e
8
X
3
.
3
Y
2
.
2
e
12
Faktor Intern X
3
2
Keterangan : X
1.1
: Kepemilikan Manajerial X
1.2
: Kepemilikan Institusional X
2.1
: Tingkat Suku Bunga X
2.2
: Keadaaan Pasar Modal 40
X
2.3
: Pertumbuhan Pasar X
3.1
: Profitabilitas X
3.2
: Pembayaran Dividen X
3.3
: Ukuran Perusahaan Y
1.1
: DER Debt to Equity Ratio Y
1.2
: DAR Debt to asset Ratio Y
2.1
: PER Price Earning Ratio Y
2.2
: PBV Price Book Value ß
: beta koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel endogen ke variabel endogen
? :
gama koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel eksogen ke variabel endogen
e :
error error term yang berkaitan dengan latent variabel endogen Bentuk persamaan struktural sebagai berikut :
Y
1
:
?
1
X
1
+
?
3
X
2
+
?
5
X
3
+
e
1
Y
2
:
?
2
X
1
+
?
4
X
2
+
?
6
X
3
+
e
2
Y
2
: ßY
1
+
e
2
Pada persamaan struktural pertama, X
1
Struktur Kepemilikan Saham, X
2
Faktor Ekstern dan X
3
Faktor Intern merupakan variabel eksogen, Y
1
Struktur Modal sebagai variabel endogen,
e
1
merupakan residual variabel yang berkaitan dengan variabel endogen, dan
?
1,
?
3
,dan
?
5
koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel eksogen ke variabel endogen. Pada persamaan
41
struktural kedua X
1
Struktur Kepemilikan Saham, X
2
Faktor Ekstern dan X
3
Faktor Intern merupakan variabel eksogen, Y
2
Nilai Perusahaan sebagai variabel endogen,
e
2
merupakan residual variabel yang berkaitan dengan variabel endogen, dan
?
2,
?
4
,dan
?
6
koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel eksogen ke variable endogen. Pada persamaan struktural ketiga Y
1
Struktur Modal dan Y
2
Nilai Perusahaan sebagai variabel endogen, ß beta yaitu koefisien jalur yang menjelaskan pengaruh dari variabel endogen Y
2
Nilai Perusahaan ke variabel endogen lainnya Y
1
Nilai Perusahaan. Sedangkan
e
2
merupakan residual variabel yang berkaitan dengan variabel endogen. Awal penelitian ini dilakukan dengan mengamati perusahaan-perusahaan
yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia dan menyeleksi perusahan- perusahaan yang secara terus menerus membagikan dividen masuk didalamnya
selama empat periode yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2006. Selanjutnya dari perusahaan tersebut peneliti mengambil data laporan keuangan akhir tahun
per 31 Desember yang berupa modal saham share capital, nilai perdagangan saham value trade, total sales industry, ROA, DPR, total asset, DER, DAR,
PER dan PBV. Data tersebut akan diolah untuk mendapatkan variabel-variabel yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan variabel latent
dan beberapa indikator sebagai variabel manifest. variabel latent yaitu variabel yang tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator
sebagai proksi dan variabel manifest adalah variabel yang secara langsung daoat diukur.
42
Variabel latent terdiri dari variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen dalam penelitian ini diantaranya adalah Struktur Modal
Leverage Y
1
, dan Nilai Perusahaan Y
2
, dan variabel eksogennya diantaranya Struktur Kepemilikan Saham X
1
, Faktor Ekstern X
2
, Faktor Intern X
2
. Setelah variabel manifestindikator tersebut diperoleh maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan metode structural equation modeling SEM, metode ini dibantu dengan menggunakan program Lisrel Linear Structural
Relationships 8.54.
H. Rumusan Hipotesis