Pengujian Jalur Individual – Measurement Model

RFI Relative Fit Index mempunyai nilai sebesar 0.86 lebih kecil dari nilai yang direkomendasikan yaitu sebesar 0.90, sehingga dapat dikatakan bahwa model adalah good fit. PNFI Parsimony Normed Fit Index menunjukkan bahwa model adalah cukup fit, ini dapat dilihat dari nilai PNFI yang sebesar 0.60, nilai tersebut berkisar 0-1 dimana nilai yang mendekati 1 tersebut menunjukkan model cukup fit. PGFI Parsimony Goodness Fit Index mempunyai nilai sebesar 0.52 sehingga dikatakan bahwa model cukup fit karena nilai tersebut berkisar 0- 1 dimana nilai yang mendekati 1 tersebut menunjukkan model cukup fit. Berdasarkan pada nilai-nilai koefisien diatas yang memenuhi pesyaratan kecocokan sebuah model, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum, model yang diperoleh memiliki tingkat kecocokan yang baik.

2. Pengujian Jalur Individual – Measurement Model

Setelah dilakukan pengujian secara keseluruhan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian secara individual, yaitu untuk melihat apakah seluruh jalur yang dihipotesiskan memiliki tingkat signifikansi yang baik atau tidak. Untuk mengetahui apakah masing- masing jalur memiliki tingkat signifikansi yang tinggi atau tidak dilakukan dengan melihat nilai t-hitung yang diperoleh. Sebuah jalur dikatakan signifikans jika nilai t-hitung untuk jalur tersebut lebih besar dari 1,96. 106 Berikut diagram yang berisikan nilai-nilai T-Value dan Standardized Solution untuk seluruh koefisien jalur : Gambar 4.1 T-Value 107 Gambar 4.2 Koefisien Path Dari path diagram diatas dapat menunjukkan hubungan indikator terhadap variabel latennya yaitu sebagai berikut : 1. Kepemilikan Manajerial X1.1 terhadap Struktur Kepemilikan Saham. Kepemilikan manajerial mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap struktur kepemilikan saham, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.91 dan nilai-t hitung yang sebesar 6.28 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator kepemilikan manajerial mempunyai tingkat 108 signifikan yang baik. Kepemilikan manajerial mempunyai koefisien path sebesar 0.91 91 terhadap struktur kepemilikan saham. 2. Kepemilikan Institusional X1.2 terhadap Struktur Kepemilikan Saham. Kepemilikan institusional mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap struktur kepemilikan saham, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.75 dan nilai-t hitung yang sebesar 5.62 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator kepemilikan institusional mempunyai tingkat signifikan yang baik. Kepemilikan Institusional mempunyai koefisien path sebesar 0.75 75 terhadap struktur kepemilikan saham. Kepemilikan Institusional merupkan indikator dari Struktur Kepemilikan Saham dimana indikator ini paling mewakili variabel latennya. Kepemilikan institusional mempunyai koefisien path sebesar 0.75 75 terhadap struktur kepemilikan saham. 3. Tingkat Suku Bunga X2.1 terhadap Faktor Ekstern. Tingkat suku bunga merupakan indikator dari faktor ekstern. Tingkat suku bunga mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor ekstern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.97 dan nilai-t hitung yang sebesar 12.51 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator tingkat suku bunga mempunyai tingkat signifikan yang baik. 109 Tingkat suku bunga mempunyai koefisien path sebesar 0.97 97 terhadap factor ekstern. 4. Keadaan Pasar Modal X2.2 terhadap faktor Ekstern. Keadaan Pasar Modal merupakan indikator dari Faktor Ekstern, dimana indikator ini paling mewakili variabel latennya. Keadaan pasar modal mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor ekstern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.94 dan nilai-t hitung yang sebesar 11.99 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator keadaan pasar modal mempunyai tingkat signifikan yang baik. Keadaan pasar modal mempunyai koefisien path sebesar 0.94 94 terhadap factor ekstern. 5. Pertumbuhan Pasar X2.3 terhadap Faktor Ekstern. Pertumbuhan pasar mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor ekstern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.75 dan nilai-t hitung yang sebesar 8.56 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator pertumbuhan pasar mempunyai tingkat signifikan yang baik. Pertumbuhan pasar mempunyai koefisien path sebesar 0.75 75 terhadap factor ekstern. 6. Profitabilitas X3.1 terhadap Faktor Intern. Profitabilitas merupakan indikator dari Faktor Intern, dimana indikator ini paling mewakili variabel latennya. Profitabilitas mempunyai 110 koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor intern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.81 dan nilai-t hitung yang sebesar 8.19 yang lebih besar dibandingkan dengan t- tabel sebesar 1.96, sehingga indikator probabilitas mempunyai tingkat signifikan yang baik. Profitabilitas mempunyai koefisien path sebesar 0.81 81 terhadap factor intern. 7. Pembayaran Dividen X3.2 terhadap Faktor Intern. Pembayaran dividen mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor intern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.52 dan nilai-t hitung yang sebesar 5.02 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator pembayaran dividen mempunyai tingkat signifikan yang baik. Pembayaran dividen mempunyai koefisien path sebesar 0.52 52 terhadap factor intern. 8. Ukuran Perusahaan X3.3 terhadap Faktor Intern. Ukuran Perusahaan mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap faktor intern, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.86 dan nilai-t hitung yang sebesar 8.77 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator ukuran perusahaan mempunyai tingkat signifikan yang baik. Ukuran Perusahaan mempunyai koefisien path sebesar 0.88 86 terhadap factor intern. 111 9. Debt to Asset Ratio Y1.2 terhadap Leverage. Debt to Asset Ratio merupakan indikator dari Leverage, dimana indikator ini paling mewakili variabel latennya. Debt to Asset Ratio mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap leverage, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.92 dan nilai-t hitung yang sebesar 5.84 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator Debt to Asset Ratio mempunyai tingkat signifikan yang baik. Debt to Asset Ratio mempunyai koefisien path sebesar 0.92 92 terhadap Leverage. 10. Price Book Value Y2.2 terhadap Nilai Perusahaan. Price Book Value merupakan indikator dari nilai perusahaan, dimana indikator ini paling mewakili variabel latennya. Price Book Value mempunyai koefisien path jalur positif dan hubungan yang signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini dapat ditujukan dari koefisien jalur yang sebesar 0.87 dan nilai-t hitung yang sebesar 3.32 yang lebih besar dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1.96, sehingga indikator Price Book Value mempunyai tingkat signifikan yang baik. Price Book Value mempunyai koefisien path sebesar 0.87 87 terhadap Nilai Perusahaan. Dari gambar 4.1 diatas terlihat bahwa jalur dari indikator terhadap latennya yang dihipotesiskan nilai t-hitung yang lebih besar dari 1.96 dan dapat disimpulkan bahwa seluruh koefisien jalur tersebut signifikan, kecuali indikator Y1.1 dan Y2.2 tidak memiliki t-value, karena didalam 112 SEM indikator pertama dari variabel endogen tidak memiliki nilai t t- value.

3. Pengujian Jalur Individual – Stuctrural Model

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dan Implemenatasinya terhadap harga saham Pada perusahaan manufaktur go public di bursa efek indonesia

0 4 140

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP NILAI Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di Bursa Efek Indo

0 1 16

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN–PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 87

this PDF file Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Leverage Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta) | | Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 1 PB

0 1 8

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, FAKTOR EKSTERN, FAKTOR INTERN TERHADAP KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAN (RESUME)

0 0 26

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM, FAKTOR INTERNAL, DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM, FAKTOR INTERNAL, DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Struktur Kepemilikan saham - PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada perusahaan manufaktur go publik di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2017) - UMBY repository

0 0 13

Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 100