3. Barang
“Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada kami Syu‟bah dari „Adi bin
Tsabit dari Sa‟id binJubair dari Ibnu „Abbas, bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat Har
i Raya „Idul Fitri dua rakaat dan tidak shalat sebelum atau sesudahnya. Kemudian beliau
mendatangi para wanita dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Maka para wanita memberikan sedekah hingga ada
seorang wanita yang memberikan anting dan kalungnya.” HR. Bukhari
35
b. Sedekah Perkataan
Sedekah perkataan bisa terkait memberikan pujian atau perkataan yang baik yang dapat menyenangkan orang lain dan
bernilai baik bagi dirinya. Contohnya antara lain berdzikir dan berkata yang baik pada orang lain. Sedekah perkataan bisa dibagi
beberapa sub kategori jika dilihat dari hadist Rasulullah. Antara lain sebagai berikut.
35
˺˿˹
1. Berkata yang baik
Sedekah perkataan bisa dilakukan dengan berkata yang baik kepada orang lain. Ini didasarkan dengan hadist Rasulullah,
“Setiap persendian manusia wajib untuk disedekahi setiap harinya,”beliau bersabda: “Bersikap adil adalah sedekah,
membantu dan menaikkan barang seseorang ke atas kendaraannya adalah sedekah,” beliau bersabda lagi:”Ucapan yang baik adalah
sedekah,”dan beliau juga bersabda:”Setiap langkah manuju masjid adalah sedekah dan menyingkirkan sesuatu yang
berbahaya dari jalan adalah sedekah .” HR. Ahmad
36
2. Berdzikir
ٌةقدص
Dari Abu Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya setiap tasbih merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah,
setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, HR. Muslim
37
36
˽˹˻
37
˿˹˿
c. Sedekah Perbuatan
Sedekah perbuatan yang dimaksudkan adalah memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain dan menyenangkan
orang lain dengan niat hanya karena Allah tanpa melibatkan harta yang kita miliki. Sedekah pebuatan bisa dibagi beberapa sub
kategori jika dilihat dari hadist Rasulullah. Antara lain sebagai berikut :
1. Berlaku adil
2. Membantu orang yang kesusahan
3. Berjalan menuju kebaikan
4. Membersihkan jalan umum
Untuk poin 1 sampai dengan 4, berdasar pada hadist berikut: Rasulullah shollallo
hu „alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap persendian manusia wajib untuk disedekahi setiap harinya,”beliau bersabda: “Bersikap adil adalah sedekah,
membantu dan menaikkan barang seseorang ke atas kendaraannya adalah sedekah,” beliau bersabda lagi:”Ucapan
yang bai k adalah sedekah,”dan beliau juga bersabda:”Setiap
langkah manuju masjid adalah sedekah dan menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan adalah sedekah
.” HR. Ahmad
38
38
˼˻˿
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
Dalam paradigma penelitian riset kuantitatif positivismeklasik ada empat landasan falsafahnya, yaitu; ontologis, epistimologis, aksiologis dan
metodologis. Penjelasan dari falsafah tersebut antara lain : a.
Ontologis Ada realitas yang “real” yang diatur oleh kaidah-kaidah
tertentu yang berlaku universal; walaupun kebenaran pengetahuan tentang itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probablistik. Riset
tersebut bersifat Out there di luar dunia subjektif peneliti. Dan penelitian tersebut dapat diukur dengan standar tertentu,
digeneralisasi dan bebas dari konteks dan waktu. b.
Epistimologis Ada realitas objektif, sebagai suatu realitas yang eksternal di
luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak degan objek penelitian. Dan riset ini jangan ada penilaian yang
subjektif atau bias pribadi. c.
Axiologis Nilai, etika dan pilihan moral hatus berada di luar proses
penelitian. Peneliti berperan sebagai disinterested scientist. Tujuan