Tabel 3 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Sedekah Harta
Antar Juri Item
Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 dan 2 23
20 3
0,87 Ke 1 dan 3
23 19
4 0,83
Ke 2 dan 3 23
19 4
0,83
Komposit Reabilitas : 30.84
= 0, 94 1 + 3-1 0.84
Darti tabel di atas menunjukkan kesepakatan antara juri 1 dan 2 sebesar 0,87 hal ini menunjukkan kesepakatan yang baik antar kedua juri.
Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,83 menunjukkan kesepakatan yang baik antar kedua juri. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,83 itu
berarti menunjukkan kesepakatan yang baik antar kedua juri. Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan
antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk sub judul
yang pertama yaitu sebesar 0,94. Hal ini menunjukkan kesepakatan yang sangat baik diantara para juri. Jadi, kategori sedekah harta ini sudah dianggap
reaible sebagai sebuah kategori penelitian.
Tabel 4 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Sedekah Perbuatan
Antar Juri Item
Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 dan 2 16
16 1
Ke 1 dan 3 16
13 3
0,81 Ke 2 dan 3
16 13
3 0,81
Komposit Reabilitas : 30.87
= 0, 95 1 + 3-1 0.87
Darti tabel di atas menunjukkan kesepakatan antara juri 1 dan 2 sebesar 1,00 hal ini menunjukkan kesepakatan amat baik antar kedua juri.
Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,81 menunjukkan kesepakatan yang baik antar kedua juri. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,81 itu
berarti menunjukkan kesepakatan yang baik antar kedua juri. Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan
antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas. Dari hasil yang ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk sub judul
yang pertama yaitu sebesar 0,95. Hal ini menunjukkan kesepakatan yang amat baik diantara para juri. Setelah dilakukan perhitungan reabilitas terhadap
tiga juri atas kategori-kategori yang telah dibuat, selanjutnya tweet yang mengandung unsur sedekah perbuatan dihitung untuk mengetahui jumlah
frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan kecenderungan konten tweet dalam akun tweetter Ustadz Yusuf Mansur. Jadi, kategori sedekah perbuatan
ini sudah dianggap reaible sebagai sebuah kategori penelitian.
Tabel 5 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Sedekah Perkataan
Antar Juri Item
Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 dan 2 121
118 3
0,98 Ke 1 dan 3
121 119
2 0,98
Ke 2 dan 3 121
119 2
0,98 Komposit Reabilitas :
30.98 = 0, 99
1 + 3-1 0.98 Dari tabel di atas menunjukkan kesepakatan antara juri 1 dan 2
sebesar 0,98 hal ini menunjukkan kesepakatan yang amat baik antar kedua juri. Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,98 menunjukkan kesepakatan
yang amat baik antar kedua juri. Dan kesepakatan antar juri 2 dan 3 sebesar 0,98 itu berarti menunjukkan kesepakatan yang amat baik antar kedua juri.
Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan antar juri tersebut dihitung dengan rumus komposit reabilitas. Dari hasil yang
ditemukan bahwa rata-rata tingkat kesepakatan antar juri untuk sub judul yang pertama yaitu sebesar 0,99. Hal ini menunjukkan kesepakatan yang
sangat tinggi diantara para juri. Setelah dilakukan perhitungan reabilitas terhadap tiga juri atas kategori-kategori yang telah dibuat, selanjutnya tweet
yang mengandung unsur sedekah perbuatan dihitung untuk mengetahui jumlah frekuensi sehingga dapat ditarik kesimpulan kecenderungan konten
tweet dalam akun tweetter Ustadz Yusuf Mansur. Jadi, kategori sedekah perbuatan ini sudah dianggap reaible sebagai sebuah kategori penelitian.
52
BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Ustadz Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran Ketapang, Cipondoh Kota Tangerang. Beliau juga pimpinan
pengajian Wisata Hati. Ustadz Yusuf Mansur kelahiran di Jakarta, 19 Desember 1976 ini melalui perjalanan berliku sampai menjadi seperti
sekarang. Ustadz Yusuf Mansur yang sekarang biasa kita kenal dengan Ustadz
YM ini lahir dari keluarga Betawi dengan ayah yang bernama Abdurrahman Mimbar dan dan Humrif’ah. Keluarga Ustadz Yusuf Mansur dikenal sebagai
sebuah keluarga yang religius dan memiliki kedisplinan yang tinggi. Beliau adalah cicit dari seorang ulama dan ilmu falaq yang mahsyur di negeri ini,
yaitu KH. Mansur. Jika soal kedisplinan, beliau pernah menceritakan soal ayah beliau yang sangat disiplin lewat tweet nya.
Pada usia yang masih relative kecil Yusuf Mansur sudah disekolahkan di MI Al-Manssyuriah yang terletak di Jembatan Lima. Sekolah tersebut
merupakan kepunyaan dari buyutnya yang bernama KH. Mansur. Kemudian setelah menamatkan tingkatan Madrasah Ibtidayah Yusuf Mansur kecil
melanjutkan pendidikan Tsanawiyah di tempat yang sama, sedangkan untuk tingkatan SLTA beliau bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri MAN
1Grogol Jakarta Barat. Ustadz Yusuf Mansur lulusan terbaik pada tahun
1992. Tamatan dari MAN 1 Grogol Usia Yusuf Mansur memasuki 17 tahun dan kemudian ia memasuki bangku perkuliahan. Beliau kuliah di IAIN
JAKARTA sekarang UIN Jakarta, tepatnya di Fakultas Syariah dan Hukum. Pada tahun 1996, ustadz Yusuf Mansur pernah masuk ke penjara
karena masalah hutang. Selama dua bulan beliau menginap di hotel prodeo. Beliau masuk lagi ke penjara tahun 1998 karena cara hidup yang salah. Ada
cerita menarik pada saat beliau di penjara, saat itu beliau mendapatkan arti dan pentingnya sedekah dalam kehidupan manusia. Cerita berawal dari rasa
lapar yang melilit perutnya, makanan yang biasanya dikirimkan oleh petugas tak kunjung datang, sehingga ia hanya menahan lapar sambil tidur-tiduran,
namun ia teringat dengan sepotong roti yang disimpan, maka ia bergegas mengambil sepotong roti tersebut.
Pada saat hendak memakannya Ustadz Yusuf Mansur teringat bahwa tidak memiliki air untuk diminum sehingga ia menunda memakan roti
tersebut. Secara tidak sengaja, Ustadz Yusuf Mansur melihat semut yang berbaris di dinding tahanan, lalu ia menghampirinya dan berkata, “Mut,
Tuhan lu sama Tuhan dengan Tuhan gue Allah. Begini deh, mungkin kalau gue berdoa sekarang gak bakalan terkabul karena dosa-
dosa gue, tapi…. kalau lu yang berdoa barang kali terkabul, bagaimana kalau gue tuker, lu pada
roti, tapi doain gue biar makan nasi, perut gue laper nich.”
1
Tidak lama datang seorang petugas, lalu menghampirinya dan ia bertanya, apa sudah dapet jatah nasi atau belum, Yusuf menjawab belum,
1
Tabloid Wisata Hati, Hikmah Sedekah Dalam Sepotong Roti, Karya Yusuf Mansur, Artikel. Jakarta, 2006.
kemudian petugas tersebut keluar tidak lama kembali lagi dengan membawa sebungkus nasi padang, kemudian petugas itu berkata, “ Nih kamu makan,
hari ini ini menunya berbeda, nasi padang.” Kata petugas tersebut. Dari
peristiwa ini, Yusuf mengucap syukur kepada Allah SWT yang membukakan hikmah dan pelajaran serta keutamaan bersedekah, yang sampai sekarang
menjadi konsep dakwah beliau, yaitu banyak berbuat baik dan bersedekah kepada siapa saja.
Tanggal 25 Juni 1999 merupakan hari kebebasan Yusuf. Selepas dari penjara, ustadz Yusuf Mansur berjualan es di terminal Kali Deres. Setiap
akan berjualan ia sisihkan 5 bungkus es untuk dibagikan kepada anak yatim dengan harapan dagangannya laris, hal ini terbukti es yang dijajakan terjual
habis.Saling berbagi kepada yang membutuhkan terus ia lakukan dengan cara mencari beberapa anak yatim yang diasuh dirumahnya. Padahal saat itu Yusuf
masih terlilit hutang yang sangat banyak, akan tetapi keyakinannya akan bersedekah masih kuat dan mengakar dalam dirinya.
Dari beberapa anak yatim yang ia biayai, terdapat seorang gadis yang baru lulus SLTP bernama Maimunah, kemudian Yusuf melabuhkan hatinya
kepada gadis tersebut, pada tahun 1999 Yusuf akhirnya resmi mempersunting Maimunah sebagai istrinya. Ada wacana dan motivasi setelah mempersunting
Maimunah. Yusuf jadi rajin menulis, memperdalam ilmu agama dan sedikit mengesampingkan bisnisnya. Kampung Ketapang, Cipondoh Tangerang
merupakan tempat peristirahatan dan awal lembar kehidupan baru bersama
Maimunah, di kampung inilah ia mengembangkan konsep dan syiar dakwahnya.
Setelah mengalami masa kelam keluar masuk penjara, ustadz yusuf Mansur mulai bangkit kembali. Beliau memulai bisnisnya dengan berjualan
es di sekitar terminal kalideres. Dari ketekunan, keuletan serta ilmu sedekah yang diyakininya, bisnis ustadz yusuf Mansur terus berkembang, dari yang
awalnya menggunakan termos beralih ke gerobak dan mempunyai banyak anak buah. Awal sukses perjalanan karier ustadz yusuf Mansur dimulai dari
perkenalannya dengan sebuah LSM. Selama di LSM itulah ustadz yusuf Mansur meluncurkan buku pertamanya yaitu Wisata Hati mencari tuhan yang
hilang. Tanpa diduga, buku pertamanya itu, mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Berawal dari buku tersebut, ustadz yusuf Mansur
kebanjiran order bedah buku dan sebagai penceramah agama. Di tengah ceramahnya, ustadz yusuf Mansur selalu menyisipkan ilmu sedekah yang
disertai dengan berbagai keajaiban dan kisah nyata. Selanjutnya karier Ustadz Yusuf Mansur makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim
seorang produser dari label PT Virgo Ramayana Record yang menggandengnya menggarap kaset tausiah Kun Fayakun, The Power of
Giving dan Keluarga. Kemudian bersama Wisata Hati dan sinemaArt, Ustadz yusuf Mansur juga meluncurkan Kasih Hati yang menyerukan keutamaan
sedekah melalui tayangan berdasarkan kisah nyata. Kemudian bersama Zaskia Medca, Agus Kuncoro dan Dessy Ratnasari, Ustadz Yusuf Mansur
menggarap film berjudul Kun Fayakun yang merupakan proyek dari kegiatan