Pendekatan Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Tahapan Penelitian

b. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, analisa dilakukan dengan mengkategorisasikan setiap teks masuk ke kategorisasi yang sudah dibuat, antara lain sedekah harta, sedekah perbuatan, atau sedekah perkataan. Kemudian dianalisa untuk mencari isi pesan dan tema-tema dakwah yang terkandung di dalamnya. Dalam pengolahan data ini, peneliti melakukannya dalam bentuk Coding Sheet atau lembar koding yaitu berupa table daftar cek yang berisi kategori-kategori subjek yang hendak diukur. 8 Kemudian unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah isi kicauan twiiter akun Ustadz Yusuf Mansur dari tanggal 10 Juni – 10 Agustus 2013. Peneliti menggunakan rumus Hostly yang menjadi salah satu acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari koefisien reabilitas kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri yaitu sebagai berikut: 8 Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi Jakarta: UIN Jakarta press, 2006, cet. 1, h. 75 N X antar juri ___ 1+ N-1 X antar Juri 2M = Nomor keputusan yang sama antar juri N1 +N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri M = Kesepakatan antar juri N = Jumlah yang diteliti Komposit Reabilitas N = Jumlah Juri X = Rata-rata koefisien reabilitas antar juri 9 Setelah itu untuk menghitung frekuensi masing-masing kategori menggunakan rumus sebagai berikut : 9 Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi, h. 76-77 Koefisien reabilitas = 2M N1+N2 P = F x 100 N Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah populasi 1. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada akuntwitter Ustadz Yusuf Mansur yaitu yusuf_mansur dan waktu penelitian dari tanggal 10 Juni – 10 Agustus Januari 2013. Peneliti mengambil bulan Januari karena ada beberapa momen penting disana, yaitu satu bulan sebelum bulan Ramadhan dan sebulan saat bulan Ramadhan. 2. Teknis Penulisan Untuk keperluas skripsi, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syahid Jakarta Jakarta, Ceqda, 2007.

B. Analisis Isi

1. Definisi Analisis Isi

Analisis isi content analysis adalah penelitian yang bersifat pembahasan secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan, secara sosiologis, uraian, dan analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan kuantitatif ataupun kedua-duanya. 10 Barelson dalam Soejono Abdurahman mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistemastis, dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. Weber menyatakan bahwa kajian ini adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang shahih dari sebuah buku atau dokumen. Holsti memberikan definisi yang agak lain dan menyatakan bahwa kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis. 11 Menurut Budd 1967, analisis isi adalah sebuah teknik sistematis untuk menganalisis pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk 10 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka, 2001, h. 32. 11 Soejono Abdurrahman, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Ringka Cipta,2005, h. 13-14. mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. 12 Bareleson 1952 mendefinisikan analisis isi sebagai suatu tekhnik penelitian yang obyektif, sistematik, dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Sedangkan definisi Kerlinger 1986 agak khas, yaitu analisis komunikasi secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur variable. 13 Penggunaan analisis isi dilakukan jika ingin memperoleh keterangan dari isi komuikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti : surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat ,peraturan, undang- undang, music, iklan dan sebagainya. 14 Dalam hal teknik penyajian data, analisis isi content analysis terbagi menjadi dua, yaitu analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Analisis isi kuantitatif secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gamabaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. 12 Rachmat Kriyantono, Tekhnik Praktisi Riset Komunikasi, Jakarta: Perdana Media Group, 2007, h. 228 13 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: ANDI, 2004, h. 164 dan 171 14 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, , h.68. Analisis isi kuantitatif ini ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak manifest, dan dilakukan secara objektif, valid, reliable, dan dapat direplikasi. 15 Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan di atas maka munculah prinsip isi: 1. Prinsip Sistematik Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis. Periset tidak dibenarkan menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan perhatian dan minatny, tetapi harus pada keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk diriset. 2. Prinsip Objektif Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya, kategori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda. 3. Prinsip Kuantitatif Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode deduktif. 4. Prinsip Isi yang Nyata Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat tampak bukan makna yang dirasakan periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti 15 Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 15. menunjukkan adanya sesuatu yang tersembunyi, hal itu sah-sah saja, namun semuanya bermula dari analisis terhadap isi yang nampak. 16

2. Tahapan dan Kegunaan Analisis Isi