Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tekanan Darah

c. Resistensi Perifer Total

Resistensi perifer total dipengaruhi oleh jari-jari arteriol dan kekentalan darah. Jari-jari arteri dipengaruhi oleh aktivitas simpatis, suatu mekanisme kontrol ektrinsik yang menyebabkan vasokontriksi arteriol untuk meningkatkan resistensi perifer total. Jari-jari arteriol juga dipengaruhi secara ekstrinsik oleh hormon vasopresin dan angiotensin II Sherwood, 2012. Terdapat beberapa hormon yang mengendalikan resistensi sistem vaskular. Hormon-hormon ini dilepaskan secara langsung sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah, dan sebagai respon terhadap rangsangan saraf atau keduanya Corwin, 2009. Hormon-hormon tersebut yaitu: a. Norepinefrin dan epinefrin Norepinefrin dan Epinefrin dikeluarkan dari medula adrenal sebagai respon terhadap pengaktifan sistem saraf simpatis. Kedua zat tersebut bekerja dengan berikatan pada resepto r α untuk meningkatkan vasokontriksi, atau dengan reseptor β2 untuk menyebabkan vasodilatasi atriol yang memperdarahi otot rangka. Norepinefrin dan epinefrin juga berikatan dengan reseptor β1 dan meningkatkan kecepatan denyut jantung Corwin, 2009. b. Sistem Renin Angiotensin Perubahan tekanan darah juga dirasakan oleh baroreseptor di ginjal. Apabila tekanan darah meningkat, pelepasan hormon renin menurun, dan apabila tekanan darah menurun, pelepasan renin meningkat. Pelepasan renin juga dirangsang oleh saraf simpatis ke ginjal. Renin mengendalikan pembentukan hormon lain, yaitu angiotensin II. Angiotensin II merupakan suatu vasokontriktor kuat yang terutama menyebabkan vasokontriksi ateriol halus. Hal ini menyebabkan peningkatan retensi terhadap aliran darah dan peningkatan tekanan darah. Angiotensin II juga bersirkulasi menuju kelenjar adrenal dan menyebabkan sel korteks adrenal membentuk hormon lain, yaitu aldosteron Corwin, 2009. c. Aldosteron Aldosteron bersirkulasi dalam darah menuju ginjal dan menyebabkan sel tubulus distal meningkatkan reabsorbsi natrium dalam berbagai keadaan, reabsorbsi air mengikuti penyerapan natrium sehingga terjadi peningkatan volume plasma. Peningkatan voume plasma meningkatkan volume sekuncup dan curah jantung. Hal ini juga menyebabkan peningkatan tekanan darah Corwin, 2009.