Patofisiologi Pengaruh Garam Terhadap Tekanan Darah
                                                                                jantung  koroner  He  dan  MacGregor,  2009,  kanker  lambung  Tsugane, 2005,  dan    osteoporosis  Woo,  dkk.  2009.    Peningkatan  tekanan  darah
bertanggung  jawab  terhadap  sekitar  setengah  dari  global  kardiovaskular yang merupakan penyebab utama kematian saat ini Ezzati, dkk. 2002.
Badan  Kesehatan  Dunia  World  Health  Organization  WHO merekomendasikan  tingkat  maksimum  asupan  garam  per  orang    kurang
dari  5  ghari  WHO,  2006.  Namun  menurut  data  yang  tersedia menunjukkan  bahwa  sebagin  besar  populasi  di  seluruh  dunia  memiliki
asupan garam rata-rata setiap  orang lebih dari 6 ghari. Bahkan di banyak negara-negara  Eropa  dan  Asia  Timur,  mengkonsumsi  garam  lebih  tinggi
dari  12  ghari  Brown,  dkk.  2009.  Secara  khusus,  di  Negara-Negara Benua  Amerika,  juga  mengonsumsi  garam  berlebih,  yaitu  Argentina  12
ghari  Ministerio,  2008,  Brazil  11  ghari  Sarno,  dkk.  2009,  Kanada 8  g  hari  Garriguet,  2007,  Chile  9  ghari  Legetic  dan  Campbell,
2011,  dan  Amerika    Serikat  8,7  ghari  Institute  of  Medicine  USA, 2010.
Upaya untuk mengurangi diet garam  yang dianjurkaan oleh WHO harus didasarkan pada:
1 memantau  dan  mengevaluasi  berapa  banyak    garam  yang
dikonsumsi, mengidentifikasi
makanan sumber
garam, menentukan  sikap  konsumen,  pengetahuan,  dan  perilaku
terhadap diet garam sebagai risiko terhadap kesehatan. 2
mengurangi jumlah garam yang ditambahkan  dalam makanan 3
memperkenalkan  program  untuk  meningkatkan  pengetahuan konsumen dan  perilaku kesehatan untuk mengurangi konsumsi
garam  WHO  United  Kingdom  Institute  of  Medicine  USA, 2010 dan Smith, 2010.
Organisasi Kesehatan Amerika Pan American Health Organization PAHO,    pada  bulan  September  2009,  membentuk  kelompok  ahli  untuk
memeriksa    diet  garam  yang  berlebihan  sebagai  risiko  kesehatan  di Amerika,  masalah  didasarkan  pada  bukti-rekomendasi  kebijakan  untuk
pengurangan  garam  di  wilayah  tersebut,  dan  mengembangkan  alat  dan sumber  daya  untuk  membantu  daerah  untuk  mengurangi  asupan  garam
Campbell,  dkk.  2011  dan  PAHO,  2009.  Badan  ini  telah  menetapkan tujuan bagi setiap daerah, untuk  pengurangan bertahap dan berkelanjutan
asupan  garam  guna  mencapai  tingkat  rata-rata  per  orang    kurang  dari  5 ghari pada tahun 2020 Legetic dan Campbell, 2011.
Tabel. 2.3 Prorgam Dan Metode Beberapa Negara Guna Membatasi Intake Garam WHO, 2010
NO  NEGARA PROGRAM DAN METODE
1 Brazil
Sejak tahun 1990, Brazil menggunakan Survey Badget rumah tangga yang digunakan untuk membeli garam 2
Canada Multi-Stakeholder Sodium Working Group SWG membuat 33 rekomendasi untuk pengurangan konsumsi garam.
Tujuan  SWG  adalah  pengurangan  konsumsi  garam  dari  3400  mghari  menjadi  2300  mghari.  Metode  yang digunakan untuk mengkaji intake garam adalah 24 jam dietary recall.
3 Ghana
Ghana merupakan negara terbesar ke-dua pengekspor garam ke Afrika. Garam digunkan sebagai bahan pengawet makanan,  garam  dan  ikan  salad  merupakan  makanan  favorit.  Perilaku  menambahkan  garam  dalam  masakan
menajadi masalah utama. Ghana menerapkan “program Kumasi” sebagai upaya preventif terhadap hipertensi dan
konsumsi garam, dan pencegahan faktor-faktor risiko hipertensi lain. 4
Singapura Nasional Nutrisi Singapura menerapakan monitoring intake garam setiap 6 tahun. Metode yang digunakan adalah
singgle day 24-hour recoll sodium intake tahun 1998, dan two-day 24-hour recall pada tahun 2010. 5
Thailand Tahun  2005-2007,  stroke  menjadi  masalah  kesehatan  paling  banyak  di  derita  oleh  penduduk  Thailand.  Badan
kesehatan  pemerintah,  NGOs  dan  perwakilan  asosiasi  rumah  makan  dan  restoran  berkerja  sama  dalam  upaya pengurangan  konsumsi  garam.  Menghasilan  :  membentuk  Badan  Nasional  Nutrisi  guna  promosi,  mengkaji  dan
mensurvey  diat  garam.  Tahun  2007  Depertemen  Kesehatan  bekerja  sama  dengan  Mahidol  University  dan UNICEF, mengkaji intake garam rumah tangga dan mengkaji konsumsi garam selama 7 hari.
6 USA
Konsum garam di USA terbanyak dari makanan kemasan dan restoran. Tahun 2009, New York City Departement of  Helath  and  Mental  Hygiene  DOHMH  mendukung  National  Salt  Reduction  Initiative  NSRI  dalam  upaya
pengurangan  konsumsi  garam.  NSRI  menerapkan  Universal  Product  Codes  UPC  sebagai  link  melihat  level nutrisi pada lebih dari 7500 paket makanan, dan  target pada tahun 2014 membatasi jumlah garam di restoran dari
maksimal 1500 mg menjadi 1200 mg.
                                            
                