Kekerasan Foto Mikroskopik Karakteristik Pengujian .1.Densitas Density dan Serapan Air Water Absorbtion

berkapasitas 5000 kg.Pengujian dilakukan dengan mengacu pada ASTM C 133 – 97 dan ASTM C 348 – 2002 Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut : 1. Atur jarak titik tumpu sebesar 10 cm sebagai dudukan sampel . 2. Alat ukur terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. 3. Tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gayadan arahkan tombol on – off ke posisi on sehingga pembebanan akan bergerak secara otomatis. 4. Ketika sampel uji patah arahkan tombol ke posisi off agar motor penggerakerhenti.Kemudian catat besar angka yang ditampilkan pada panel display . 5. Hitung nilai kuat patah dengan menggunakan persamaan 2.2

3.8.4 Kekerasan

Kekerasan suatu bahan adalah ketahanan daya tahan suatu bahan terhadap daya benam dari bahan lain yang lebih keras dan dibenamkan kepadanya.Pengujian kekerasan dilakukan untuk kekerasan bahan dan data yang didapat sangat penting di dalam proses perlakuan panas,juga mempunyai kolerasi dengan nilai tegangan – regangan pada uij tekan.Uji kekerasan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain :Brinell,Rockwell, dan Vickers, ketiga metode tersebut memiliki perbedaan pada jenis material dan bentuk indentor atau penetratot benda yang dibenamkan ke benda uji dan juga ketiga metode dapat saling dikolerasikan satu dengan yang lain, tabel korelasi nilai Universitas Sumatera Utara kekerasan Brinell, Rockwell, dan Vickers terlampir . Pada penilaian ini pengujian sampel genteng menggunakan metode Brinell menggunakan alat EQUOTIP HARD NESS TESTER yang memiliki nomor seri SN 716 – 0915.Vers. 16. jenis portable Cara pengujian : 1. Siapkan sampel genteng dengan syarat permukaannya harus rata . 2. Hindarkan permukaan sampel terhadap pengaruh panas dan dingin. 3. Letakan tapak indentor pada permukaan sampel dan tekan secara tegak lurus. 4. Baca nilai kekerasan pada monitor alat.

3.8.5. Foto Mikroskopik

Foto mikroskopik yang dilakukan pada sampel genteng bertujuan untuk mengamati struktur dari material yang digunakan dan untuk mengamati ada atau tidak ikatan antar partikel secara kohesif. Pengamatan pada mikroskop dilakukan dari sampel genteng yang mengalami uji patah, karena diharapkan dapat diamati adanya ikatan tersebut. Pemgamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik dengan ukuran 100 kali untuk sampel genteng yang menggunakan fly ash 30 dari volume semen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Memanfaatkan Limbah Abu Terbang Batubara fly ash Dalam Pembuatan Genteng. Fly ash adalah material yang berasal dari sisa pembakaran. Batubara yang tidak terpakai dan kebanyakan dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap PLTU yang dapat mencapai satu 1 juta ton per tahun Paul dan Antoni,2007. Material ini mempunyai kadar semen yang tertinggi dan mempunyai sifat pozzolanik.Sebagian besar terdiri dari SiO 2, Al 2 O 3, Fe 2 O 3, dan CaO. Kandungan inilah yang dijadikan dasar oleh peneliti untuk menggunakan abu terbang batubara dalam pembuatan genteng. Setelah genteng dicetak dan berumur 28 hari, dilakukan pengujian yang meliputi : density , daya serap, kuat tekan, kekerasan , dan analisa mikrostruktur.

4.1.1 Hasil Pengukuran Density .

Nilai density sangat ditentukan oleh jumlah persentase dari material yang digunakan.Hasil pengukuran density dari sampel genteng yang memiliki komposisi semen, pasir, air, fly ash seperti pada grafik 4.a. dengan komposisi campuran seperti tabel 3.1. Universitas Sumatera Utara