telah dibuat dilakukan dengan menggunakan prinsip Archimedes dan mengacu pada standar ASTM C – 00 – 2005
Prosedur pengujian densitas : 1.
Sampel balok dan kubus yang telah dikeringkan selama 28 hari , masing – masing ditimbang dengan menggunakan neraca ,dicatat sebagai
massa kering Wk 2.
Setelah massa kering dicatat kemudian sampel balok dan kubus tersebut direndam didalam air selama 24 jam
3. Setelah direndam selama 24 jam , kemudian sampel balok dan kubus
dikeluarkan dari dalam air selanjutnya ditiriskan hingga air tidak lagi menetes dari sampel.
4. Setelah itu sampel balok dan kubus masing – masing ditimbang dengan
menggunakan neraca di catat sebagai massa basah Wb 5.
Kemudian masing – masing sampel balok dan kubus ditimbang dengan cara menggantungkan sampel dalam air dan tidak menyentuh alas
wadah air, dicatat sebagai massa dalam air Wda Dengan diperoleh nilai – nilai besaran massa kering,Wk, massa basah
Wb,massa dalam air Wda ,maka nilai density dan serapan air dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.3 dan persamaan 2.4
3.8.2. Kuat Tekan Compressive strength
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kuat tekan compressive strength. Beton dengan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 5 x 5 x 5 cm
yang dibuat dan dimatangkan curing dilaboratorium .
Universitas Sumatera Utara
Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu
yang dihasilkan oleh mesin tekan.Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah TORSEE
′S UNIVERSAL TESTING MACHINE UTM berkapasitas 5000 kg dan pengujian dilakukan dengan mengacu pada standar
ASTM C – 270-2004 dan ASTM C – 780 serta SNI 03 – 6825 – 2002. Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut :
1. Sampel kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dihitung luas permukaannya A
= sisi x sisi 2.
Sebelum pengujian alat ukur terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum petunjuk berada tepat di angka nol.
3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah – tengah pada
posisi pemberian gaya. 4.
Arahkan switch on – of ke arah on , sehingga pembebanan akan begerak secara otomatis dengan kecepatan konstan.
5. Ketika sampel telah pecah , arahkan switch pada posisi off , sehingga
motor penggerak akan berhenti. Kemudian catat besar gaya yang ditampilkan pada panel display
6. Hitung nilai kuat tekan dengan persamaan 2.1
3.8.3. Kuat Patah
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat patah beton dari sampel uij Yang berbentuk balok dengan ukuran 12 x 3 x 3 cm .Alat yang digunakan
dalan pengujian adalah TORSEES UNIVERSAL TESTING MACHINE
Universitas Sumatera Utara
berkapasitas 5000 kg.Pengujian dilakukan dengan mengacu pada ASTM C 133 – 97 dan ASTM C 348 – 2002
Prosedur pengujian melalui tahapan sebagai berikut : 1.
Atur jarak titik tumpu sebesar 10 cm sebagai dudukan sampel .
2. Alat ukur terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada
angka nol. 3.
Tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gayadan arahkan tombol on – off ke posisi on sehingga pembebanan
akan bergerak secara otomatis. 4.
Ketika sampel uji patah arahkan tombol ke posisi off agar motor penggerakerhenti.Kemudian catat besar angka yang ditampilkan pada
panel display . 5.
Hitung nilai kuat patah dengan menggunakan persamaan 2.2
3.8.4 Kekerasan