3.3 Faktor Host Tuan Rumah
Faktor host yang menjadi penyebab terjadinya karies meliputi gigi dan saliva.
2,4
3.3.1 Gigi
Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam.
Selain itu, gigi yang berjejal dan permukaan gigi yang kasar juga dapat menjadi tempat penumpukan plak sehingga mudah terserang karies.
2,4
Enamel merupakan jaringan tubuh dengan susunan kimia kompleks yang mengandung 97 mineral kalsium, fosfat, karbonat, fluor, air 1 dan bahan
organik 2. Bagian luar enamel mengalami mineralisasi yang lebih sempurna dan mengandung banyak fluor, fosfat dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan kristal
enamel sangat menentukan kelarutannya. Enamel yang banyak mengandung mineral akan memiliki kristal enamel yang padat sehingga enamel lebih resisten.
2,4
Gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi tetap, hal ini disebabkan enamel gigi susu mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah
mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu, kristal enamel gigi susu tidak sepadat gigi tetap. Alasan inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya
prevalensi karies pada anak.
2,4
3.3.2 Saliva
Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
yaitu 90 persennya dihasilkan saat makan yang berupa reaksi atas rangsangan yang berupa pengecapan dan pengunyahan makanan. Saliva membantu pencernaan dan
penelanan makanan disamping itu juga untuk mempertahankan integritas gigi, lidah, dan membrana mukosa mulut. Saliva adalah unsur penting yang dapat melindungi
gigi terhadap pengaruh dari luar, maupun dari rongga mulut itu sendiri. Makanan yang kita makan dapat menyebabkan saliva bersifat asam ataupun basa.
6
Saliva dapat mempengaruhi proses terjadinya karies dalam berbagai cara antara lain aliran saliva dapat menurunkan akumulasi plak pada permukaan gigi dan
juga menaikkan tingkat pembersihan karbohidrat dari rongga mulut. Selain itu difusi komponen saliva seperti kalsium, fosfat, ion OH
-
, dan fluor ke dalam plak dapat menurunkan kelarutan enamel dan meningkatkan remineralisasi gigi. Saliva juga
mampu melakukan aktivitas antibakterial karena mengandung beberapa komponen yang antara lain adalah lisosim, sistem laktoperoksidase-isitiosianat, laktoferin, dan
imunoglobulin ludah.
2,6
Buffer saliva adalah larutan yang dapat mempertahankan derajat keasaman saliva supaya tetap konstan. Derajat keasaman saliva dalam keadaan normal antara
5,6-7,0 dengan rata-rata pH 6,7. Penelitian pH lesi karies dan plak gigi menunjukan makin rendah pH saliva makin tinggi tingkat insiden karies, pada lesi karies yang
dalam dijumpai pH lebih rendah dibandingkan pH lesi karies dangkal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pH saliva akan menurun menjadi 4-5 dalam waktu 3-5 menit
setelah berkumur-kumur dengan substrat yang cocok dan setelah satu jam akan kembali ke keadaan semula yaitu 6-7.
12
Derajat keasaman pH saliva optimum untuk pertumbuhan bakteri 6,5-7,5 dan apabila pada rongga mulut pH 4,5-5,5 akan
Universitas Sumatera Utara
mempermudah pertumbuhan kuman asidogenik seperti Streptococcus mutans dan Laktobacillus.
7,14
Hal ini dapat dilihat dari test buffer yaitu dengan menggunakan dentofuff strip untuk melihat pH karies, tingginya Streptococcus mutans diukur
dengan menggunakan strip mutans Dentocult-SM, sedangkan Laktobacillus diukur dengan menggunakan Dentocult-LB pada saliva.
3
Kecepatan aliran saliva juga merupakan hal penting dalam etiologi karies, khususnya dalam penemuan dimana dengan aliran saliva lebih sedikit dari pada rata-
rata menyebabkan karies lebih banyak dibanding orang-orang dengan aliran saliva yang lebih banyak. Aliran saliva pada anak meningkat sampai berusia 10 tahun,
setelah dewasa peningkatan yang terjadi hanya sedikit. Selain umur, faktor lain yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran saliva yaitu pada individu yang fungsi
salivanya berkurang sehingga dapat meningkatkan aktivitas karies secara signifikan.
2,6
2.4 Faktor Waktu