Oral Higiene Pencegahan Terhadap Agen Mikroorganisme

• Beri dorongan menggosok gigi setelah makan, bila mungkin. • Tunjukkan bahwa diet yang mengendalikan karies gigi juga dapat mengendalian berat badan. • Gula-gula adalah masalah khusus. Nasihatkan bahwa gula-gula harus dikonsumsi diakhir makan bukan diantara waktu makan.

4.2 Pencegahan Terhadap Agen Mikroorganisme

Pencegahan terhadap agen meliputi oral higiene, yaitu memberi instruksi kepada orang tua dan anak cara menyikat gigi dan penggunaan dental floss, serta menganjurkan anak untuk menggunakan obat kumur.

4.2.1 Oral Higiene

Penyikatan gigi dan flossing merupakan komponen dasar dalam menjaga kebersihan mulut. Keterampilan penyikatan gigi harus diajarkan dan ditekankan pada anak di segala umur. Anak dibawah umur 5 tahun tidak dapat menjaga kebersihan mulutnya secara benar dan efektif maka orang tua harus melakukan penyikatan gigi anak setidaknya sampai anak berumur 6 tahun kemudian mengawasi prosedur ini secara terus-menerus. Penyikatan gigi anak mulai dilakukan sejak erupsi gigi pertama anak dan tatacara penyikatan gigi harus ditetapkan ketika molar susu telah erupsi. 3,15 Karies dapat berkembang dan berlanjut apabila plak dibiarkan lama di dalam rongga mulut oleh sebab itu dalam pencegahannya diberikan pendidikan kepada anak maupun orang tua agar melakukan penyikatan gigi segera setelah makan. Universitas Sumatera Utara Para ahli menganjurkan beberapa hal yang penting dalam sikat gigi, yaitu sikat gigi dengan tangkai yang lurus dan mudah dipegang agar mencapai seluruh permukaan gigi, kepala sikat gigi harus kecil dimana sebagai patokannya panjang kepala sikat sama dengan lebar keempat gigi bawah dan bulu sikat memiliki panjang yang sama. 11 Departemen Kesehatan menganjurkan cara menyikat gigi yaitu dengan gerakan pendek-pendek dimana sikat ditempatkan dengan sudut 45 derajat terhadap sumbu panjang gigi dan ujung serat sikat pada tepi gusi dengan demikian saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusi dapat dipijat. Sikat digerak-gerakkan dengan getaran kecil kedepan dan kebelakang selama kurang lebih sepuluh kali tiap daerah yang meliputi dua atau tiga gigi. Permukaan gigi labial disikat dengan tangkai yang dipegang dalam kedudukan horizontal dan sejajar dengan lengkung gigi. Permukaan gigi yang selalu bebas dari plak merupakan harapan dari penyikatan gigi tersebut. 11 Waktu penyikatan gigi dianjurkan setiap kali sesudah makan dan sebelum tidur, namun dalam prakteknya tidak dapat dilakukan terutama pada siang hari dimana seorang anak berada di sekolah. Laporan konsultan kesehatan gigi di Skotlandia dan The Health Education Authority merekomendasikan bahwa anak-anak diatas tujuh tahun dan dewasa menyikat gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung paling tidak 1000 ppm fluorida, membersihkan seluruh permukaan gigi yang bisa diakses, memuntahkan pasta gigi dan menghindari berkumur dengan air. 3,16,17 Lamanya seseorang menyikat gigi dianjurkan 5 menit, tapi pada umumnya orang menyikat gigi maksimum 2-3 menit. 11 Universitas Sumatera Utara Anak yang mempunyai resiko karies tinggi dianjurkan memakai sikat gigi elektrik dan pasta gigi yang mengandung fluor 1000-2800 ppm menunjukkan hasil yang baik dalam pencegahan karies resiko tinggi pada anak di antara umur 6-16 tahun. 3,8,11 Sekalipun pasien menyikat gigi dengan rajin dan dengan cara yang baik namun ada kalanya daerah interdental tidak tercapai oleh sikat gigi, sehingga plak tetap tertinggal. Diperlukan alat lain untuk membersihkan bagian interdental ini yaitu dental floss, akan tetapi dalam pemakaiannya sulit untuk dilakukan dan memerlukan latihan yang lama sebelum benar-benar menguasainya. 11 Langkah-langkah menggunakan dental floss: 6,18 a. Langkah 1 : Ambil sekitar 45 cm dental floss, kemudian lilitkan pada jari tengah di masing-masing tangan dan sisakan sekitar 4 cm. Gunakan dental floss yang unwax tidak dilapisi lilin. b. Langkah 2 : Regangkan dengan kencang menggunakan jari telunjuk dan ibu jari. Ujung jari atau ibu jari tempat floss tidak lebih dari 2 cm jaraknya, supaya dapat mengendalikan floss. Gambar 2. a. Dental floss dililitkan pada jari tengah. 18 b. Dental floss di regangkan. 18 Universitas Sumatera Utara c. Langkah 3 : Lewatkan floss perlahan-lahan melalui titik kontak dengan menggerakkan floss kearah bukolingual sampai masuk perlahan-lahan. Hindari pemaksaan yang kasar karena dapat membuat trauma pada papilla dental. d. Gerakkan floss dengan perlahan-lahan kearah okluso gingival dan bukolingual terhadap tiap permukaan proksimal. e. Langkah 5 : Dengan gerakan menyerupai gergaji, keluarkan floss setelah seluruh permukaan selesai dibersihkan. f. Langkah 6 : Setelah melakukan flossing semua gigi, kumur mulut dengan kuat untuk mengeluarkan plak dan debris yang berada pada ruang interdental. Lakukan langkah yang sama gigi yang lain. Coba untuk bersihkan gigi bagian depan terlebih dahulu sebelum pindah ke gigi bagian belakang. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan flossing ini di depan kaca. Waktu terbaik untuk melakukan flossing, seperti juga dengan sikat gigi, adalah sebelum tidur. Apabila Gambar 3 a. Gerakan lekukan seperti huruf C ke arah kanan. 18 b. Gerakan lekukan seperti huruf C ke arah kiri. 18 Gambar 4 Mengeluarkan dental floss. 18 Universitas Sumatera Utara terjadi perdarahan saat dibersihkan dengan dental floss, artinya kondisi gusi tidak sehat seperti seharusnya. 18 Pemakaian dental floss dianjurkan pada masa remaja dimana penyakit periodontal mulai meningkat yaitu umur 12-15 tahun. 3,11 Wright, Banting, dan Feasby, 1997 menyelidiki bahwa efek flossing pada karies pada permukaan aproksimal molar susu berkurang setelah dilakukan flossing selama 20 bulan. 5

4.2.2 Penggunaan Obat Kumur