Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pengetahuan

perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. Hiperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada ibu hamil Cindy, 2009, ¶ 1, http:www.okhealth.blogspot.com , diperoleh tanggal 14 september 2009. Pengetahuan bidan yang berhubungan dengan masalah dan tanda kehamilan terutama mengenai hiperemesis gravidarum masih kurang sehingga hiperemesis gravidarum menyebabkan timbulnya dampak yang fatal Depkes, 2001. Survei awal yang dilakukan peneliti di Kelurahan Tegal Sari Mandala 1 Medan, di temukan sebanyak 30 orang bidan. Dari 30 orang bidan yang ditemukan pernah memiliki pasien dengan hiperemesis gravidarum. Sesuai dengan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Hiperemesis Gravidarum di Kelurahan Tegal Sari Mandala I Medan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Hiperemesis Gravidarum di Kelurahan Tegal Sari Mandala I Medan.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi Pengetahuan dan Sikap Bidan tentang Hiperemesis Gravidarum di Kelurahan Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010. b. Tujuan Khusus 1. Untuk mengidentifikasi Pengetahuan responden Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengidentifikasi Sikap responden

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Bidan Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi bidan agar lebih mengenal dan mampu mengatasi hiperemesis gravidarum. b. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang sejenis dan lebih mendalam lagi. c. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu yang telah penulis peroleh selama di bangku kuliah. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subyek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan inisubyek tidak melebur menjadi subjek. Pengetahuan pada hakekatnya yang dituntut atau yang ingin dicapai tujuannya adalah mencapai kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa terlebih dahulu mengetahui yang benar. Agustrisno, 2005 Menurut Notoadmojo 2003, hal : 128, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku oleh pengetahuan. Notoadmojo 2003, hal : 128, mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan : 1. Kesadaran, di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2. Merasa tertarik, terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap mulai timbul. 3. Menimbang-nimbang, terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi. 4. Mencoba, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulis. 5 Universitas Sumatera Utara 5. Adopsi, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu: 1. Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2. Memahami Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real sebenarnya. 4. Analisis Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek ke dalam komponen- komponen, tapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Sintesis menunjukkan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam batas keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi Kemampuan untuk melakukan suatu penilaian terhadap suatu materi atau objek. Universitas Sumatera Utara

B. Sikap