Pengetahuan dan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah Pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI DALAM MENGHADAPI

ISTRI YANG MUAL MUNTAH PADA TRIMESTER I DI

KLINIK KURNIA TEGAL SARI MANDALA I MEDAN

TAHUN 2010

ANNESTASIA

NIM : 095102046

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

Judul : Pengetahuan dan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah Pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010

Nama Mahasiswa : ANNESTASIA NIM : 095102046

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik

Pembimbing Penguji I

... ...Penguji I (dr. Zulkifli, M.si) (dr. Mohamad Fahdy,Sp.O.G)

... ...Penguji II (dr.Isti I.Fujiati,M.Sc(CM-FM)) . ...Penguji III (dr. Zulkifli, M.Si) Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagian dari persyaratan kelulusan untu Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik

(Nur Asnah Sitohang, Skep, Ns, MKep) (dr. Murniati Manik, MSc, SpKK) NIP.19530719 198003 2 001 NIP.130810201

Koordinator Ketua Pelaksana

Karya Tulis Imiah Program D-IV Bidan pendidik FK USU PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN


(3)

SURAT PERNYATAAN PERSAETUJUAN SIDANG KTI

Nama Mahasiswa : Annestasia Nim : 095102046

Judul KTI : Pengetahuan dan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah Pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian siding hasil KTI.

Medan, Juni 2010 Pembimbing


(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama : ANNESTASIA Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 16 Juli 1985 Agama : Islam

Alamat : Jl. Bakti no.82, TJ. Gusta Medan Riwayat Pendidikan : 1. SD Kartika 1-2

2. SLTP Kartika 1-2

3. SMU Amir Hamzah Medan


(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Annestasia

Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010.

viii + 28 hal + 6 tabel + 1 skema + 8 lampiran

Abstrak

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misterius bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum ) adalah gejala gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan tri mester I. Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang memiliki istri mual muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan, sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah. Hasil analisis menemukan bahwa dari 37 responden mayoritas usia 25-30 tahun sebanyak 62,1%, sedangkan minoritas usia >35 tahun sebanyak 8,1%, mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 54%, sedangkan minoritas SMP sebanyak 2,7%, mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 86,5%, sedangkan minoritas PNS sebanyak 13,5%, dan dari segi pengetahuan mayoritas suami berpengetahuan baik sebanyak 54,1%, minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 45,9%, sikap suami mayoritas positif sebanyak 91,8%, minoritas suami bersikap negatif sebanyak 8,1%. Diharapkan kepada suami agar lebih ikut berpartisipasi dalam merawat istri yang mual muntah pada trimester I.

Kata kunci : Suami, istri, mual muntah Daftar Pustaka: 15 (1999-2009)


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap dalam Menghadapi Istri yang Mual Mutah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan 2010“.

Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian, demi kebaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, pelaksanaan penulis menerima dukungan.

Selama pelaksanaan penulis menerima dukungan moril, materil serta kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, M.Sc. Sp.KK, selaku ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas sumatera Utara

3. dr.Zulkifli,M.Si, Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.


(7)

5. Seluruh staf dan dosen D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama pendidikan.

6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.

7. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Medan, Juni 2010 Peneliti


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Perilaku ... 5

B. Pengetahuan (knowledge) ... 5

C. Sikap ... 7

D. Pengertian Kehamilan ... 9

E. Pengertian Emesis ... 9

F. Penyebab Mual-Muntah ... 9

G. Tingkat dan gejala ... 10

BAB III KERANGKA KONSEP ... 12

A. Kerangka Konsep ... 12

B. Definisi Operasional ... BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 14


(9)

A. Desain Penelitian... 14

B. Populasi dan Sampel ... 14

C. Lokasi Penelitian ... 14

D. Waktu Penelitian ... 14

E. Pertimbangan Etik ... 15

F. Instrumen Penelitian ... 15

G. Pengumpulan Data ... 15

H. Analisis Data ... 17

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

A. Hasil Penelitian ... 19

1. Karakteristik Responden ... 19

2. Pengetahuan Responden ... 21

3. Sikap Responden ... 22

B. Pembahasan... 25

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

A. KESIMPULAN ... 27

B. SARAN ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28


(10)

DAFTAR BAGAN

Skema 1 . Kerangka Konsep Pengetahuan Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah……….12


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasion………...12 Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Dalam

Menghadapi Istri yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan………20 Tabel 5.2 Distribusi Responden Pertanyaan Pengetahuan Suami Dalam

Menghadapi Istri yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan………21 Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Dalam

Menghadapi Istri yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan………22 Tabel 5.4 Distribusi Responden Pernyataan Sikap Suami Dalam Menghadapi

Istri yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan………..23 Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Dalam Menghadapi

Istri yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan………24


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Informed Consent Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas Lampiran 4 : Master tabel

Lampiran 5 : Surat pernyataan Bahasa Indonesia Lampiran 6 : Lembar Konsultasi Karya tulis ilmiah


(13)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Annestasia

Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010.

viii + 28 hal + 6 tabel + 1 skema + 8 lampiran

Abstrak

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misterius bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum ) adalah gejala gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan tri mester I. Penelitian ini bersifat deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang memiliki istri mual muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan, sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah. Hasil analisis menemukan bahwa dari 37 responden mayoritas usia 25-30 tahun sebanyak 62,1%, sedangkan minoritas usia >35 tahun sebanyak 8,1%, mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 54%, sedangkan minoritas SMP sebanyak 2,7%, mayoritas bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 86,5%, sedangkan minoritas PNS sebanyak 13,5%, dan dari segi pengetahuan mayoritas suami berpengetahuan baik sebanyak 54,1%, minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 45,9%, sikap suami mayoritas positif sebanyak 91,8%, minoritas suami bersikap negatif sebanyak 8,1%. Diharapkan kepada suami agar lebih ikut berpartisipasi dalam merawat istri yang mual muntah pada trimester I.

Kata kunci : Suami, istri, mual muntah Daftar Pustaka: 15 (1999-2009)


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Akan tetapi, dokter obstetric dan dokter umum menganggap mual dan muntah hanya semata-mata merupakan gejala fisiologis, dan sebuah masalah yang sering kali membuat mereka merasa tidak berdaya untuk membantu mengatasinya. Mual dan muntah sering diabaikan karena dianggap sebagai sebuah konsekwensi normal di awal kehamilan tanpa diakui dampak hebat yang ditimbulkannya pada wanita dan keluarga mereka.

Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita usia subur di sebabkan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan Menurut data statistik yang di keluarkan WHO sebagai badan PBB yang menangani badan bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalamKehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515 juta jiwa setiap tahun (World Health Organization, 2008).

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misteri bagi setiap pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan dapat memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut (Hidayat, 2009. hal: 29).


(15)

Mengingat pentingnya peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, tanggal 12 Oktober 2000 pemerintah telah mencanangkan gerakan nasional kehamilan aman atau making pregnancy safer (MPS) sebagai strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia sehat 2015 sebagai bagian dari program safe motherhood dalam arti kata luas tujuan safe motherhood dan makin pregnancy safer sama, yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. MPS merupakan strategi sektor kesehatan yang terfokus pada pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi klinis dan pelayanan kesehatan. (Arief,b 2008)

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang unik dan penuh misterius bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun bagi janinnya, Oleh karena itu pelayanan kesehatan maternal yang bermutu sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Mual (nausea) dan muntah ( emesis gravidarum) adalah gejala gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan tri mester I. mual biasanya terjadi pada pagi haari ,tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.Gejala-gejala ini kurang lebih 6 minggu hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama 10 minggu (Prawiroharjo, 2005).

Mual muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu di antara 1000 kehamilan gejala-gejala ini menjadi lebih berat perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone esterogen HCG daalam serum. Pengaruh fisiologi kenaikan hormone ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaiakan


(16)

dengan keadaan ini meskipun demikian dan keadaan umum menjadi buruk keadaan ini disebut hieremesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. Hiperemis gravidarum yang tidak mendapat penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada ibu hamil (Prawiroharjo, 2005).

Komplikasi yang terjadi akibat hiperemesis gravidarum seperti kehilangan berat badan, dehidrasi, asidosis dari kekurangan gizi, alkalosis, hipokalaemia, kelemahan otot, kelainan elektrokardiografik, tetani, dan gangguan psikologis merupakan komplikasi yang ringan. Komplikasi yang mengancam kehidupan meliputi ruptur oesophageal berkaitan dengan muntah yang berat, Encephalopathy Wernicke's, mielinolisis pusat pontine, retinal haemorrhage, kerusakan ginjal, pneumomediastinum secara spontan, keterlambatan pertumbuhan di dalam kandungan, dan kematian janin. Seorang pasien dengan hiperemesis gravidarum telah dilaporkan telah mengalami epistaksis pada minggu ke 15 kehamilannya dikarenakan kurangnya intake/masukan vitamin K disebabkan karena emesis yang berat dan ketidak-mampuannya untuk mencernakan makanan padat dan cairan. Penggantian vitamin K, parameter koagulasi kembali ke normal. Vasospasme pembuluh darah cerebral dihubungkan dengan hiperemesis gravidarum dilaporkan pada dua pasien.(Efmed, 2001, ¶http//www.rumahweb.com,diperoleh tanggal 22 juni 2010)

Koren (2000) menggambarkan mual dan muntah sebagai gangguan medis tersering selama kehamilan. Power et al (2001) mencatat sekitar 51,4% wanita mengalami mual dan 9,2% mengalami muntah. Glick dan Dick (1999) bertanggapan bahwa sekitar 50% wanita mengalami gejala. Emelianova et. al (1999) menemukan frekunsi mual sebesar 67% dan 22% insidensi mual dalam sekelompok wanita yang berjumlah 193 orang. Sementara O’Brien dan Naber (1992) mengatakan bahwa bahwa


(17)

70% wanita mengalami mual dan 28% mengalami muntah. Tinjauan sistematis dari jewell dan Young (2000) mengidentifikasi angka mual antara 70 dan 85%,dengan sekitar setengah dari persentase ini mengalami muntah (Denise Tiran, 2008).

Peran Suami saat istri hamil adalah SIAGA (Siap antar jaga). artinya suami selalu siap saat istri membutuhkan bantuan fisik maupun psikologis, seperti saat muntah atau membantu tugas rumah tangga. suami juga bertugas mengantarkan istri untuk memeriksakan kandungannya dan saat istri ingin melahirkan. dan suami juga harus menjaga kesehatan istri dan kandungannya. Suami sebaiknya tidak membuat masalah dalam komunikasi. Jangan membuat emosi istri terganggu. Misalnya, marah atau bertengkar. Buatlah istri selalu dalam emosi positif. Saat hamil, istri mungkin akan lebih sensitif, jadi suami juga harus maklum. Jangan memancing hal-hal yang bisa membuat istri marah atau sedih/tertekan, karena bisa memengaruhi kandungan. Hindari segala sesuatu yang bersifat abuse, baik fisik maupun mental, termasuk dalam hal berbicara. Suami harus berempati. Misalnya, membantu pekerjaan rumah, dan sebagainya.(Edno, 2009)

B. Perumusan Masalah

Yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Belum di ketahuinya Perilaku Suami Dalam Menghadapi Istri yang Mual muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I.


(18)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah di Klinik Kurnia Tegal sari Mandala I Medan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik suami .

b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan suami dalam menghadapi istri yang mual muntah mual muntah

c. Untuk mengidentifikasi sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi mahasiswa agar lebih memahami tentang mual muntah di masa kehamilan.

2. Bagi institusi pendidikan

Sebagai bahan refrensi untuk melakukan penelitian yang sejenis dan lebih mendalam lagi.

3. Bagi masyarakat.

Sebagai masukan bagi masyarakat di Kelurahan tegalsari Mandala I khususnya pada suami yang memiliki istri yang mual muntah diharapkan agar lebih memahami kondisi istri


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku

Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat di amati oleh pihak luar. Prilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Menurut Benyamin Bloom (1908) yang di kutip Notoadmojo (2003), perilaku terbagi dalam 3 dominan (ranah) yaitu : ranah (cara) efektif (tujuan) (efektif dominan), ranah (cara) psikomotor (rangsangan) (psikomotore dominan) dan ke 3 dominan di ukur dari : pengetahuan,sikap, dan praktek atau tindakan.

Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai pada dominan koknitif, dalam dalam arti subjek terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya. Sehingga pengetahuan baru pada subjek tersebut, dapat menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek yang di ketahui itu. Akhirnya rangsangan objek yang telah di ketahui dan di dasari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi, yaitu merupakan tindakan terhadap stimulus tersebut (Notoadmojo, 2005).

B.Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini


(20)

subjek tidak melebur jadi objek, atau sebaliknya objek melebur menjadi subjek. Pengetahuan pada hakekatnya yang di tuntut atau ingin dicapai tujuan adalah mencapai kebenaran. Dengan mengetahui yang benar kita dapat mengetahui yang salah tanpa terlebih dahulu mengetahui yang benar (Agus Trisno, 2005).

Menurut Notoadmojo (2003), pengetahuan atau koknitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku oleh pengetahuan.

Pengetahuan yang di cakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

2. Memahami (Comprehension)

Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real (sebenarnya).


(21)

Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Syntehesis)

Sintesis menunjukkan kepada kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru.

6. Evaluasi (Evaluation)

Kemampuan untuk melakukan suatu penilaian terhadap suatu materi atau objek.

C. Sikap

Menurut Syah M (2004) sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relative menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecenderungan siswa atau seseorang untuk bertindak dengan cara teretentu. Dalam hal ini, perwujudan prilaku belajar siswa dan prilaku seseorang akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu objek, tata nilai peristiwa dan sebagainya.

Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. Adapun ciri-ciri sikap menurut WHO adalah :

1. Sikap akan ikut atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu pada pengalaman orang lain.

2. Sikap akan di ikuti atau tidak oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pada pengalaman seseorang.


(22)

3. Didalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai-nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat.

Menurut Notoadmodjo (2005), sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : 1. Kepercayaan (keyakinan), ide konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak.

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan yang penting. Sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu :

1. Menerima

Bila orang atau subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap.

3. Menghargai

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. 4. Bertanggung jawab

Tanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya denngan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

D. Skala Sikap

Sikap dapat di ukur dengan mempergunakan Skala Likert, yaitu:

Merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi responden sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Kelompok uji coba ini hendaknya


(23)

memiliki karakteristik yang semirip mungkin dengan karakteristik individu yang hendak diungkapkan sifatnya.

Skala Likert di pergunakan untuk mengukur sikap yang terdiri dari komponen sangat setuju, setuju, ragu-ragu atau entahlah, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Arikunto, 1997)

D. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses yang merupakan mata rantai yang berkesinambungan terdiri pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai janin aterm. (Manuaba 1998 hal: 95)

E. Pengertian Emesis

Emesis adalah keluhan kepala pening, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar dapat diatasi. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin minum teh hangat dengan gula sebelum bangun dan berjalan (Manuaba, 1999 hal:102)

F. Penyebab Mual-Muntah

Meskipun belum diketahui penyebabnya mual muntah dalam masa kehamilan berhubung dalam perubahan kadar hormonal dalam tubuh wanita hamil, ketika wanita hamil akan terjadi peningkatan hormone chorionic gonadotropin (HCG) yang berasal dari plasenta. Hormon ini berfungsi untuk menjaga kecukupan produksi hormon esterogen dan progesteron dari indung telur yang berdampak agar sehat dan lancar.

Namun selain itu hormon ini diduga menimbulksn mual dan muntah terlebih kepada tiga bulan kehamilan trimester I dan akan turun kembali setelah bulan keempat,


(24)

oleh karena itu mual muntah akan hilang dengan sendirinya setelah memasuki bulan keempat. Di samping hormon HCG ini, hormon esterogen dianggap juga turut menjadi penyebab mual dan muntah pada wanita hamil. (Revell, 2006, ¶,

Faktor-faktor predisposisi yang di temukan :

1. Sering terjadi pada primigravida,mola hidatidosa,diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG

2. Faktor organik,karena msuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan dan metabolik.

3. Faktor psikologi :keretakan rumah tangga,kehilangan pekerjaan,rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan ,takut memiliki tanggung jawab,dan sebagainya.

4. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes ,dan lain –lain (Moctar, 1998)

I. Tingkat dan Gejala

1. Tingkat I : Ringan

Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah,tidak mau makan, berat badan turun dan rasa nyeri di epigastrium,nadi sekitar 100 x per menit,tekanan darah turun,turgor kulit kurang,lidah kering mata cekung.

2. Tingkat II : Sedang

Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah : lemah,apatis,tugor kulit muli jelek,lidah kering dan kotor,nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi ),ikterus ringan,berat badan turun,mata cekung,tensi turun,


(25)

hemokonsentrasi,oliguri dan konstipasi. Dapat pula terjadi asetonuria dan dari nafas keluar bauk aseton.

3. Tingkat III : Berat.

Keadaan umum jelek, kesadara sangat menurut,somnolen sampai koma,nadi kecil halus dan cepat,dehidrasi hebat,suhu badan naik tensi turun sekali,ikterus,komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada susunan saraf pusat dengan adanya nistagmus,diplpia,perubahan mental (Mochtar, 1998 ).

4. Mencegah Mual dan Muntah pada Ibu Hamil

a. Menghindari makanan berbau tajam, asap rokok atau parfum yang berbau menyengat dan dapat menjadi pemicu mual muntah.

b. Beberapa suplemen makanan dapat membantu mual muntah seperti minuman jahe atau vitamin B6.

c. Makanlah makanan yang diinginkan ketika tubuh mau menerimanya.

d. Jangan segera berbaring setelah makan sebaiknya duduk tegak selama beberapa saat agar tidak kembung atau mual.

e. Hindari banyak minum saat makan, tunggulah 30 menit setelah makan baru minum air.

f. Diluar waktu makan diharapkan untuk minum lebih banyak.

g. Makanlah dalam porsi yang sedikit tapi sering (tiap 2 – 3 jam) untuk mengurangi mual tanpa berisiko kekurangan gizi.

h. Pola makan yang lengkap dan seimbang istirahat yang cukup i. Konsultasi jika mual muntah masih berlanjut.


(26)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka Konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin di amati melalui penelitian yang akan di lakukan (Notoadmojo, 2003, hlm.69).Adapun Kerangka konsep dalam penelitian megenai “Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah di Klinik kurnia Tegal Sari Mandala I Tahun 2009”, adalah sebagai berikut:

————— ――

Skema 1 .

Kerangka Konsep “Pengetahuan Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah. Pengetahuan suami

Sikap suami

Istri yang mual muntah


(27)

B. Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan Pengetahuan :

Segala Sesuatu Yang Diketahui Suami dalam mengahdapi istri yang mual muntah. Kuesioner Sebanyak 10 Pertanyaan Degan Pilihan Jawaban 1.Benar 2.Salah

Wawancara Buruk= 0-5 Sedang= 5-10 Baik= 10-15 Ordinal

2 Sikap Sikap:

Respon/Perasaaan Positive Atau Negative Suami menghadapi istri yang mual muntah. Kuesioner Sebanyak 10 Pertanyaan Dengan Pilihan Jawaban: 1.Sangat Setuju 2.Setuju 3.Tidak Setuju 4.Sangat Tidak Setuju

Wawancara Negative= 5 Pertanyaan Positif= 5 Pertanyaan


(28)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang di gunakan dalam Penelitian ini bersifat deskrptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk membuat mengidentifikasi gambaran Pengetahuan dan sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2009.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan suami yang Istrinya mengalami mual dan muntah sebanyak 37 responden.

2. Sampel

Pengambilan sampel dengan menggunakan sistem total Samplig yaitu seluruh populasi yang ada di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan yang jadikan sampel.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dilakukan di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan.

D. Waktu penelitian

Penelitian mulai dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2010. Meliputi pangajuan judul, penelusuran pustaka, bimbingan proposal, penyiapan izin


(29)

lokasi, seminar proposal, pengumpulan data, analisa data, hingga seminar hasil penelitian

E. Pertimbangan Etik

Sebelum Peneliti melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti akan mengajukan permohonan kepada Kepala Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan, kemudian kuesioner dibagikan kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian ini dilakukan. Calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Untuk menjaga kerahasiaan data, responden boleh untuk tidak mencantumkan nama, tetapi menggunakan inisial. Dan menjelaskan kuesioner ini tidak untuk penilaian tetapi hanya untuk mengetahui sejauh mana mereka mengerti tentang mual muntah pada istrinya.

F. Instrumen Penelitian

Alat penelitian ini dengan menggunakan kuesioner atau angket yang diberikan kepada responden. Di dalam kuesioner penulis menggunakan alat ukur yaitu Skala Guttamanas dalam mengukur sikap dan pengetahuan responden.

G. Pengumpulan Data

Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari tiga bagian, yakni data demografi, kuesioner pengetahuan, dan kuesioner sikap.


(30)

1. Data Demografi

Instrumen penelitian berisi data demografi meliputi umur, pekerjaan, pendidikan yang diperoleh responden.

2. Kuesioner Pengetahuan

Instrumen berisi pertanyaan untuk mengidentifikasi pengetahuan responden dalam menghadapi sindrom premenstruasi. Kuesioner ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 0 dan tertinggi adalah 10.

Berdasarkan rumus statistika : P = Rentang

dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dimana rentang kelas sebesar 10 dan banyak kelas sebesar 3, yaitu baik, cukup, kurang, sehingga diperoleh P = 3. Kisaran nilai antara 0 sampai 10, maka pengetahuan akan diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yakni : Baik (skor 8-10), Cukup (skor 4-7), dan Kurang (skor 0-3).

1. Kuesioner Sikap

Instrumen penelitian tentang sikap terdiri dari 10 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item pernyataan positif, dimana skor pernyataan positif yaitu Sangat Setuju (skor 4), Setuju (skor 3), Tidak Setuju (skor 2), Sangat Tidak Setuju (skor 1). Nilai skor terendah adalah 10 dan yang tertinggi adalah 40. Semakin tinggi skor yang didapat, maka semakin positif sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah

Berdasarkan rumus statistika : P =

Rentang Banyak Kelas

Rentang Banyak kelas


(31)

di mana P merupakan panjang kelas dengan rentang 30 dan 2 kategori kelas untuk menilai sikap, yaitu sikap positif dan negative, maka didapatkan panjang kelas adalah 15, dengan interval 10-25 adalah sikap negatif .

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner-kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan konsep teori Istri yang mual muntah. Dalam pengumpulan data sebelumnya responden diminta kesediaannya untuk menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi responden.

1. Uji validitas dan Reliabilitas

Setelah selesai menyusun kuesioner serta menentukan skor, maka langkah berikutnya adalah uji coba alat pengumpulan data, uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan data yang sahih dan andal.

2. Uji Validitas

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan content validity interval oleh dosen Fakultas Keperawatan Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara dr. Riza Rivani, Sp.O.G. Pada tanggal 15 Desember 2009.

3. Reliabilitas Instrumen

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,6 sudah memadai syarat reliabilitas. Uji reliabitas dilakukan pada tanggal 17 desember


(32)

2009 pada 10 Responden yang mempunyai kriteria sama dengan sampel di Klinik Bidan Mariani Medan. kemudian data diolah menggunakan SPSS dengan mencari nilai koefisien reliabilitas.

Dari hasil uji coba instrumen penelitian pada 10 orang responden dengan item pertanyaan yang diajukan seluruhnya valid (hasil ujicoba dapat dilihat pada lampiran tabel uji validitas dan reliabilitas).

C. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan data yang telah terkumpul diolah secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Editing/ pemeriksaan data, dilakukan pengecekan kelengkapan-kelengkapan pada data pertanyaan yang telah terkumpul. Bila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data maka diperbaiki kembali.

2) Coding/ pemberian kode, data yang telah dikumpul dan hasil jawaban dari setiap pertanyaan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya, kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah ke komputer.

3) Entry/ pemasukan data komputer, data yang diproses kemudian dimasukkan ke dalam program komputer untuk diolah.

4) Tabulating, memperoleh analisa dan pengolahan data serta mengambil kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi yaitu dalam karakteristik (umur, pendidikan, paritas dan sumber informasi), skor pengetahuan, skor sikap, kategori pengetahuan dan kategori sikap. Kemudian data dimasukkan ke dalam bab lima dan dikonsulkan ke pembimbing.


(33)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai “Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan tahun 2010.” Penelitian ini telah dilaksanakan mulai januari sampai dengan Maret 2010 di Klinik Kurnia Tegal sari Mandala I Medan dengan jumlah responden sebanyak 37 orang.

Untuk mengidentifikasi Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pernyataan sikap. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, pengetahuan dan sikap suami terhadap istri yang mual muntah.

1. Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan, paritas dan sumber informasi. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut


(34)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Dalam Menghadapi Isti yang Mual Muntah di Klinik Kurnia Tegtal Sari Mandala I Medan Tahun 2010

No Karakteristik F %

A. 1. 2. 3. Umur 25-30 31-35 >35 23 11 3 62,1 29,7 8,1

Total 37 100.0

B. 1 2 3 Pendidikan SMP SMA Perguruan tinggi 1 20 16 2,7 54 43’3

Total 37 100.0

C. 1 2 Pekerjaan PNS Wiraswasta 5 32 13,5 86,5

Total 37 100.0

Berdasarkan tabel tersebut diketahui suami berumur 25-30 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 23 orang (62,1 %), pendidikan terbanyak SMA yaitu 20 orang (53,1 %), pekerjaan terbanyak wiraswasta yaitu 32 orang (86,5 %).


(35)

2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Tabel 5.2

Distribusi responden pertanyaan pengetahuan suami dalam menghadapi istri yang mual muntah pada trimester IDi Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

1 Ibu yang hamil muda sering mengalami? 32 86,4 5 13,5 2 Pengertian dari emesis gravidarum? 18 48,6 19 51,3 3 Bagai mana cara mengatasi mual muntah? 22 59,4 15 40,5 4 Mual muntah pada ibu hamil biasanya terjadi pada

kehamilan?

36 97,2 1 2,7

5 Penyebab mual muntah pada ibu hamil? 28 75,6 9 24,3 6 Pola makan ibu hamil dengan mual muntah? 30 81,0 7 18,9 7 Makanan yang bagai manakah yang tidak

dianjurkan pada ibu hamil yang mengalami mual muntah?

28 75,6 9 24,3

8 Pengobatan tradisional apakah yang dapat menguranggi mual muntah pada ibu hamil?

26 70,2 11 29,7

9 Jenis makanan apa sajakah yang dapat menghambat mual muntah?

35 94,5 2 5,4

10 Kondisi ibu mual muntahpada ibu hamilyang seperi apakah yang harus di rawat di rumah sakit?


(36)

Berdasarkan hasil pilihan jawaban pengetahuan suami, didapati bahwa suami yang banyak menjawab pertanyaan yang benar pada pertanyaan nomor 4 ada 36 orang (97,2 %), didapati bahwa ibu yang sedikit menjawab pertanyaan yang benar pada pertanyaan nomor 2 ada 18 orang (48,6%). Sedangkan ibu yang banyak menjawab salah pada pertanyaan nomor 2 ada 19 orang (51,3 %), didapati bahwa ibu yang sedikit menjawab salah pertanyaan nomor 4 ada 1 orang (2,7%).

Tabel 5.3

Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan Suami dalam menghadapi istri yang mual muntah pada trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Kurang 0 0

Cukup 17 45,9

Baik 20 54,1

Total 37 100

Berdasarkan kategori pengetahuan menunjukkan hampir seluruh suami mempunyai pengetahuan baik tentang mual muntah yaitu sebanyak 20 orang (54,1 %).

3. Sikap Responden

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu.


(37)

Tabel 5.4

Distribusi responden pernyataan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah pada trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan Tahun 2010

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Sangat Setuju

Setuju Tidak

Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

1. Istri hamil dengan kondisi mual muntah Makan dengan porsi kecil tapi sering.

18 48,6 - - 17 45,9 2 5,4

2. Istri yang mual muntah dengan kondisi lemah,kulit kering,bibir pecah-pecah segera dibawa kerumah sakit.

15 40,5 22 59,4 - - - -

3. Istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal yang normal.

8 21,6 29 78,3 - - - -

4. Menghindari aroma yang menyengat seperti parfum, makanan, asap rokok, dapat menghindari terjadinya mual muntah.

20 54 17 45,9 - - - -

5. Semua ibu hamil mengalami mual muntah.

3 8,1 21 56,7 11 29,7 2 5,4 6. Suami memberi dukungan

dan perhatian pada istri hamil dengan mual muntah mual muntah.

9 24,3 28 75,6 - - - -

7. Memakan makanan yang berlemak dapat mencegah mual muntah pada ibu hamil.

1 2,7 3 8,1 25 67,5 7 18,9

8. Menjadi suami siaga pada istri yang hamil dengan mual muntah

6 16,2 30 81 1 2,7 - -

9. Istri hamil yang mual muntah sebaiknya diberi minum kopi.

- - 5 13,5 16 43,2 16 43,2

10. Istri yang mual muntah harus sering di bawa berolah raga.


(38)

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap suami, didapat bahwa suami yang banyak menjawab pernyatan sangat setuju pada nomor 4 ada 20 orang (54 %), didapat bahwa suami yang sedikit menjawab pernyataan sangat setuju pada nomor 7 ada 1 orang (2,7%). Didapat bahwa suami yang banyak menjawab pernyataan setuju pada nomor 3 ada 29 orang (78,3 %), didapat bahwa suami yang sedikit menjawab pernyataan setuju pada nomor 7 ada 3 orang (8,1%). Didapat bahwa suami yang banyak menjawab pernyataan tidak setuju pada nomor 7 ada 25 orang (67,5 %), didapat bahwa suami yang sedikit menjawab pernyataan tidak setuju pada nomor 8 ada 1 orang (2,7%). Sedangkan suami yang banyak menjawab pernyataan sangat tidak setuju pada nomor 9 ada 16 orang (43,2 %), didapat bahwa suami yang sedikit menjawab pernyataan sangat tidak setuju pada nomor 1,5 ada 2 orang (5,4%).

Tabel 5.5

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dan sikap suami dalam menghadapi istri yang mual muntah trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan

Tahun 2010

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Positif 34 91,8

Negatif 3 8,1

Total 37 100

Berdasarkan kategori sikap menunjukkan mayoritas suami mempunyai sikap positif dalam menghadapi istri mual muntah yaitu sebanyak 34 orang (91,8%), minoritas suami besikap negatif yaitu sebanyak 3 orang (8,1%).


(39)

C. Pembahasan

1. Pengetahuan Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah pada trimester I Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 37 suami yang diteliti ditemukan suami berpengetahuan baik tentang mual muntah sebanyak 20 orang (54,1%) dan minoritas suami berpengetahuan cukup tentang mual muntah sebanyak 17 orang (45,9%).

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 37 suami yang diteliti, ditemukan mayoritas suami berumur 25-30 tahun sebanyak 23 orang (62’1%) dan minoritas suami yang berumur >35 tahun sebanyak 3 orang (8,1%). Sesuai pendapat Hurlock (2002), bahwa usia dewasa (18-40 tahun) merupakan masa di mana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan, pada usia tengah (41-60 tahun) adalah usia tidak produktif lagi.

Pada pekerjaan ditemukan suami bekerja di wiraswasta mayoritas sebanyak 32 orang (86,5%), dan minoritas pekerjaan PNS sebanyak 5 orang (13,5%). Pada tingkat pendidikan juga ditemukan suami mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 20 orang (54 %), dan minoritas suami berpendidikan SMP sebanyak 1 orang (2,7 %). Sesuai pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan.

Menurut Manuaba, emesis adalah keluhan kepala pening mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar dapat diatasi. Keadaan ini di sebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat jika bila kemungkinan minum teh hangat dengan gula sebelum bangun dan berjalan.


(40)

2. Sikap Suami tentang Mual Muntah pada Istri Trimester I

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh suami mempunyai sikap positif tentang mual muntah yaitu sebanyak 34 orang (91,8%), dan minoritas bersikap negatif sebanyak 3 orang (8,1%) dikarenakan:

a. Pada soal nomor 4 sebanyak 20 orang (54%) suami menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan tersebut dengan alasan bahwa menghindari aroma yang menyengat seperti parfum, makanan, asap rokok, dapat menghindari terjadi mual muntah.

b. Pada soal nomor 3 sebanyak 29 orang (78,3%) suami menyatakan setuju mengenai pernyataan tersebut dengan alasan bahwa istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal yang normal..

c. Pada soal 7 sebanyak 25 orang (67,5%) suami menyatakan tidak setuju mengenai pernyataan tersebut dengan bahwa memakan makanan berlemak dapat mencegah mual muntah pada ibu hamil.

d. Pada soal 9 sebanyak 16 orang (43,2%) suami menyatakan sangat tidak setuju mengenai pernyataan tersebut bahwa istri hamil yang mual muntah sebaiknya diberi minum kopi.


(41)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian ”Pengetahuan dan Sikap Suami dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah pada trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Medan tahun 2010.” maka dapat ditarik keimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas responden dari segi karakteristik tentang mual muntah bahwa berdasarkan umur sebagian besar responden 23 orang (62,1%) pada rentang usia 25-30 tahun. Sedangkan sebagian besar pekerjaan responden sebanyak 32 orang (86,5%) adalah wiraswasta. Serta berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden 20 orang (54%) responden berpendidikan SMA.

2. Mayoritas responden dari segi pengetahuan tentang mual muntah adalah baik sebanyak 20 orang (54,1%).

3. Mayoritas responden dari segi sikap tentang mual muntah, menunjukkan bahwa responden mempuyai sikap yang positif yaitu sebanyak 34 orang (91,8%).

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu: 1. Untuk masyarakat

Masyarakat khususnya para suami yang mempunyai istri yang sedang hamil dan mengalami mual muntah agar lebih memahami dalam menghadapi istri yang mual muntah.


(42)

2. Praktek pelayanan kebidanan

Diharapkan dapat memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik khususnya pada ibu dengan mual muntah.

3. Peneliti lanjut

Peneliti lainnya yang ingin meneliti tentang hiperemesis gravidarum, agar melanjutkan secara lebih spesifik dengan variabel yang lebih bervariasi (lainnya) atau peneliti diharapkan dapat meneliti dengan cara melihat dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap suami dalam menangani mual muntah.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi 4 Jakarta, Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal (2002), Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor, Ghalia Indonesia. Hidayat, Alimul (2008), Keterampilan dasar Praktek Klinik untuk Kebidanan, Surabaya,

Salemba Medika.

Hidayat Asri & Mufdilah (2009), Catatan Konsep Kebidanan Plus Materi Bidan Delima, Yogyakarta, Mitra Cendikia.

Manuaba, Ida (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, edisi I, Jakarta, EGC.

____________ (1999), Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Arcan. Mochtar, Rustam (1998), Sinopsis Obstetri, edisi I, Jakarta, EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo (2003), Ilmu Kesehatan Masyarakat, edisi 2, Jakarta, Rineka Cipta.

____________ (2005), Metodologi Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.

Nursalam (2008), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmun Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika.


(44)

Wajowasito & Poerwadarminta (1980), Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, Malang, Hasta.

Wiknjo Sastro, Hanifa 2005. Ilmu kebidanan, Edisi ketiga, Cetakan Ketujuh. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

2006. Pukul 11.00 Wib.


(45)

Lampiran 3

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI DALAM MENGHADAPI ISTRI YANG MUAL MUNTAH PADA TRI MESTER I

Biodata Responden

Nama : Alamat : Umur : Pendidikan : Pekerjaan : Petunjuk :

• Jawablah pertanyaan dibawah pada jawaban yang anda anggap benar.

• Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat merupakan gambaran diri anda yang sebenarnya.

a. Kuesioner tentang perilaku suami dalam menghadapi istri yang mual muntah.

1. Ibu yang hamil muda sering mengalami keluhan? a. Susah buang air kecil

b. Mual muntah pada pagi hari c. Susah buang air besar


(46)

2. Pengertian dari emesis gravidarum? a. Mual muntah saat hamil

b. Mual dan muntah c. Ngidadam

3. Bagaimana cara mengatasi mual dan muntah pada istri yang sedang hamil? a. Menyarankan istri untuk berolah raga setiap sore

b. Menyaran istri untuk melakukan pekerjaan rumah

c. Menyarankan istri saat bangun tidur untuk duduk sebentar 4. Mual muntah pada ibu hamil biasanya terjadi pada kehamilan?

a. 7 bulan b. 9 bulan c. <4 bulan

5. Penyebab mual muntah pada ibu hamil? a. Pengaruh perubahan hormonal pada ibu b. Makan terlalu banyak

c. Terlalu capek

6. Pola makan pada ibu hamil dengan mual muntah? a. Sedikit tetapi sering

b. Banyak tetapi sering c. Tidak ada aturan

7. Makanan bagaimana yang tidak dianjurkan pada ibu hamil yang mual muntah? a. Makanan yang berlemak dan berminyak

b. Makanan yang segar c. Makanan yang berasa


(47)

8. Pengobatan tradisional apakah yang dapat mengurangi mual muntah? a. Minum kopi

b. Memakan jahe segar c. Minum jamu

9. Jenis makanan apa saja yang dapat menghambat mual muntah? a. Berminyak

b. Berlemak

c. Buah dan sayur yang segar

10.Kondisi ibu mual muntah yang seperti apakah yang harus rawat di rumah sakit a. Nafsu makan berkurang

b. Muntah berlangsung terus menerus sampai lidah kering c. Kesadarannya mulai terganggu


(48)

d. b.Sikap

e. 1. SS : Sangat Setuju f. 2. S : Setuju

g. 3. TS : Tidak Setuju h. 4. STS : Sangat tidak setuju

No PERTANYAAN SS S TS STS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Istri yang mual muntah Makan dengan porsi kecil tapi sering.

Istri yang mual muntah dengan kondisi lemah, kulit kering, bibir pecah-pecah segera dibawa ke rumah sakit.

Istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal normal.

Menghindari aroma yang menyengat seperti parfum , makanan, asap rokok, dapat menghindari terjadinya mual dan muntah.

Semua ibu hamil mengalami mual dan muntah. Suami memberi dukungan dan perhatian pada istri yang mual muntah.

Makan-makanan yang berlemak dapat mencegah mual muntah yang berlebihan

Menjadi suami siaga pada istri yang mengalami mual muntah

Istri yang mual muntah sebaiknya diberi minum kopi

Istri yang mual muntah harus sering di bawa berolah raga


(49)

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDYTY

Nama Mahasiswa : Annestasia Nim : 095102046

Judul KTI : Pengetahuan dan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah Pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan uji validitas terhadap kuesioner penelitiannya dengan pertanyaann sebanyak 20 pertanyaan.

Di uji oleh,

(dr. Riza Rivani, SpOG) NIP. 1970101192000121002


(1)

Wajowasito & Poerwadarminta (1980), Kamus Lengkap Inggris-Indonesia,

Indonesia-Inggris, Malang, Hasta.

Wiknjo Sastro, Hanifa 2005. Ilmu kebidanan, Edisi ketiga, Cetakan Ketujuh. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

2006. Pukul 11.00 Wib.


(2)

Lampiran 3

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI DALAM MENGHADAPI ISTRI YANG MUAL MUNTAH PADA TRI MESTER I

Biodata Responden

Nama :

Alamat :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk :

• Jawablah pertanyaan dibawah pada jawaban yang anda anggap benar.

• Jawablah seluruh pertanyaan dengan jujur sehingga hasil yang anda dapat merupakan gambaran diri anda yang sebenarnya.

a. Kuesioner tentang perilaku suami dalam menghadapi istri yang mual muntah.

1. Ibu yang hamil muda sering mengalami keluhan? a. Susah buang air kecil

b. Mual muntah pada pagi hari c. Susah buang air besar


(3)

2. Pengertian dari emesis gravidarum? a. Mual muntah saat hamil

b. Mual dan muntah c. Ngidadam

3. Bagaimana cara mengatasi mual dan muntah pada istri yang sedang hamil? a. Menyarankan istri untuk berolah raga setiap sore

b. Menyaran istri untuk melakukan pekerjaan rumah

c. Menyarankan istri saat bangun tidur untuk duduk sebentar 4. Mual muntah pada ibu hamil biasanya terjadi pada kehamilan?

a. 7 bulan b. 9 bulan c. <4 bulan

5. Penyebab mual muntah pada ibu hamil? a. Pengaruh perubahan hormonal pada ibu b. Makan terlalu banyak

c. Terlalu capek

6. Pola makan pada ibu hamil dengan mual muntah? a. Sedikit tetapi sering

b. Banyak tetapi sering c. Tidak ada aturan

7. Makanan bagaimana yang tidak dianjurkan pada ibu hamil yang mual muntah? a. Makanan yang berlemak dan berminyak

b. Makanan yang segar c. Makanan yang berasa


(4)

8. Pengobatan tradisional apakah yang dapat mengurangi mual muntah? a. Minum kopi

b. Memakan jahe segar c. Minum jamu

9. Jenis makanan apa saja yang dapat menghambat mual muntah? a. Berminyak

b. Berlemak

c. Buah dan sayur yang segar

10.Kondisi ibu mual muntah yang seperti apakah yang harus rawat di rumah sakit a. Nafsu makan berkurang

b. Muntah berlangsung terus menerus sampai lidah kering c. Kesadarannya mulai terganggu


(5)

d. b.Sikap

e. 1. SS : Sangat Setuju f. 2. S : Setuju

g. 3. TS : Tidak Setuju h. 4. STS : Sangat tidak setuju

No PERTANYAAN SS S TS STS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Istri yang mual muntah Makan dengan porsi kecil tapi sering.

Istri yang mual muntah dengan kondisi lemah, kulit kering, bibir pecah-pecah segera dibawa ke rumah sakit.

Istri yang mual muntah pada awal kehamilan adalah hal normal.

Menghindari aroma yang menyengat seperti parfum , makanan, asap rokok, dapat menghindari terjadinya mual dan muntah.

Semua ibu hamil mengalami mual dan muntah. Suami memberi dukungan dan perhatian pada istri yang mual muntah.

Makan-makanan yang berlemak dapat mencegah mual muntah yang berlebihan

Menjadi suami siaga pada istri yang mengalami mual muntah

Istri yang mual muntah sebaiknya diberi minum kopi

Istri yang mual muntah harus sering di bawa berolah raga


(6)

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDYTY

Nama Mahasiswa : Annestasia

Nim : 095102046

Judul KTI : Pengetahuan dan Sikap Suami Dalam Menghadapi Istri yang Mual Muntah Pada Trimester I di Klinik Kurnia Tegal Sari Mandala I Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan uji validitas terhadap kuesioner penelitiannya dengan pertanyaann sebanyak 20 pertanyaan.

Di uji oleh,

(dr. Riza Rivani, SpOG) NIP. 1970101192000121002