Latar Belakang Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor produktif. Dengan berkembangnya pasar modal, maka alternative investasi bagi para pemodal kini tidak lagi terbatas pada “aktiva riil” dan simpanan pada sistem perbankan melainkan dapat menanamkan dananya di pasar modal, baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun sekuritas aktiva financial lainnya. Perkembangan pasar modal saat ini semakin pesat dan memiliki daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya, dengan harapan akan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dimasa yang akan datang. Dalam memperoleh keuntungan yang besar, seorang investor harus melakukan analisis keuangan yang tepat berdasarkan perkembangan saat ini. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return tingkat pengembalian sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk didalamnya para pemegang saham. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth 1 pemegang saham Suharli, 2004. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka. Dalam berinvestasi investor sebaiknya tidak hanya melihat seberapa besar return yang dihasilkan oleh perusahaan tetapi mereka harus terlebih dahulu mengetahui konsep dasar dalam berinvestasi. Dengan memahami konsep dasar investasi, investor akan mempunyai landasan berpijak dalam setiap pengambilan keputusan. Secara khusus Tandelilin 2001:24 mengemukakan bahwa dasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan tersebut adalah linier dan searah, artinya bahwa semakin tinggi return suatu investasi akan membawa risiko yang tinggi juga. Jika seorang investor telah memahami konsep dasar investasi, tahapan berikutnya adalah melakukan analisis, baik menggunakan analisis fundamental maupun teknikal technical analysis untuk menilai saham-saham yang akan dipilihnya. Disamping analisis rasio, investor dalam membuat keputusan investasi juga mempertimbangkan skalaukuran besar kecilnya perusahaan size. Artinya mereka akan cenderung memilih perusahaan besar. Pemilihan ini didasari oleh anggapan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki tingkat resiko yang lebih kecil. Menurut Lisa Linawati U 1999, perusahaan besar lebih baik dalam memiliki akses ke pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Hamid Usman 2 2006 menunjukkan bahwa perusahaan besar lebih akurat karena informasi yang dimiliki lebih banyak. Dalam memperoleh keuntungan yang besar, seorang investor harus melakukan analisis keuangan yang tepat berdasarkan perkembangan saat ini. Keuntungan suatu investasi harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan tepat. Adapun suatu investasi harus melihat dari keadaan perusahaan yang akan diinvestasi. Dalam menganalisa suatu perusahaan seorang investor harus mengetahui keadaan kinerja keuangan suatu perusahaan dan bagaimana rasio keuangan suatu perusahaan. Jika para pemodal membeli saham, berarti mereka membeli prospek perusahaan, kalau prospek perusahaan membaik maka harga saham tersebut akan meningkat. Bila perusahaan memiliki kinerja keuangan yang sehat berarti perusahaan dapat berkembang baik, maka nilai perusahaan akan meningkat akibatnya harga saham juga akan meningkat Toto Sugiharto, 2004: 115 Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut dalam bentuk rasio-rasio keuangan. 3 Kinerja keuangan yang baik akan meningkatkan return yang baik pula karena semakin tingginya return, maka akan semakin tinggi pula nilai dari suatu kinerja keuangan. Laporan keuangan dalam suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai alat analisis yang digunakan untuk melakukan suatu investasi bagi investor, dengan laporan keuangan seorang investor akan menganalisis apa yang harus ia lakukan dalam berinvestasi. Laporan keuangan berserta pengungkapannya dibuat perusahaan dengan tujuan memberikan informasikan yang bergunakan untuk pengambilan keputusan- keputusan investasi dan pendanaan, seperti yang dinyatakan dalam SFAC No.1 bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi: 1 untuk keputusan investasi dan kredit, 2 mengenai jumlah dan timing arus kas, 3 mengenai aktiva dan kewajiban, 4 mengenai kinerja perusahaan, 5 mengenai sumber dan penggunaan kas, 6 penjelas dan interpretif , serta 7 untuk menilai stewardship. Ketujuh tujuan ini terangkum dengan disajikannya laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan pengukapan laporan keuangan Luciana Spica Almilia dan Emanuel Kristijadi, 2003:3. Rasio keuangan memiliki fungsi untuk melihat bagaimana return saham suatu investasi dapat menjadi pilihan yang tepat dalam melakukan investasi, untuk mendapatkan return atau tingkat pengembalian yang lebih baik lagi. Maka perlu adanya suatu penelitian yang baru lagi, untuk membuktikan apakah pada sangat ini masih digunakan analisis rasio keuangan sebagai pedoman atau acuan dalam menanamkan sahamnya bagi para investor. 4 Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan selama ini namun analisis ini hanya dapat memperlihatkan satu aspek saja tanpa dapat menghubungkannya dengan aspek yang lain. Mengatasi kelemahan ini dapat dipergunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk menilai kondisi keuangan perusahaan Silvia Anggraeni dan Toto Sugiharto, 2004:15. Pengertian tingkat pengembalian investasi adalah penghasilan yang diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan Bodie, 2006 Secara praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total selama periode investasi dibandingkan harga beli investasi tersebut. Apabila harga jual suatu sekuritas melebihi harga belinya maka terjadilah capital gain. Demikian sebaliknya, apabila harga jual lebih kecil daripada harga beli maka terjadilah capital loss. Dapat dikatakan bahwa pendapatan yang diperoleh investor dari saham merupakan pendapatan yang tidak tetap baik itu pendapatan yang berasal dari capital gain maupun deviden. Dikatakan tidak tetap karena jumlah capital gain yang diperoleh bergantung pada transaksi jual beli yang terjdi di pasar, sedangkan besarnya deviden yang dibagikan dipengaruhi oleh laba dan kebijakan badan usaha. Selisih antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat bebas resiko risk free rate yang dikenal dengan risk premium dapat berubah-ubah karena pengaruh berbagai faktor yang mempengaruhi risk free rate. Apabila risk free rate berubah maka risk premium juga akan berubah. Variabel-variabel yang 5 mempengaruhi risk premium inilah yang nantinya dikenal sebagai resiko investasi Bodie, 2006 Return dari sekuritas merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen. Risiko dari sekuritas berupa risiko spesifik dan risiko sistematik. Risiko spesifik dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik . risiko sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik, dikarenakan risiko tersebut terjadi diluar perusahaan. Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus memperhatikan 2 hal yaitu: keuntungan yang diperoleh dan resiko yang mungkin terjadi. Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh variabel- variabel tersebut, investor dapat memilih strategi untuk memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya.. Penilaian harga saham dapat dilakukan melalui pendekatan teknikal dan fundamental. Pendekatan teknikal dilakukan melalui metode peramalan dengan mengamati fluktuasi harga saham melalui plot atau histogram selama beberapa periode yang berguna untuk memberikan gambaran apakah saham yang dimiliki lebih baik dijual atau ditahan untuk beberapa waktu. 6 Pendekatan fundamental dengan cara memperhatikan faktor-faktor fundamental dari setiap perusahaan yang telah tercatat di bursa. Ukuran perusahaan merupakan bagian informasi yang terdapat dalam prospectus dan termasuk dalam informasi non akuntansi. Informasi yang diungkapkan dalam prospectus akan membantu investor dalam membuat keputusan yang rasional mengenai risiko dan nilai saham yang ditawarkan perusahaan emiten. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek short time debt. Rasio Likuiditas pada pembahasan ini diwakili oleh current ratio. Menurut John B. Guerard Jr. ”current ratio is obtained by dividing the current liabilities into the current assets”. Menurut Frank J Pamela P ”The current ratio indicates the firm’s ability to meet or cover its current liabilities using its current assets” Return On Equity merupakan rasio profitabilitas dan merupakan alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan profit. Menurut Pradhono dan Jogi C. Christiawan 2004 analisis rasio keuangan akan membantu manajemen dalam 1 melakukan perbandingan kinerja dengan perusahaan lain dalam satu industri dan 2 mengevaluasi operasi perusahaan setiap waktu. Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dari aktiva-aktiva tersebut. Dalam penelitian ini Rasio Aktivitas diwakili oleh Total Asset Turnover. Menurut Frank J Pamela P “Turnover ratios can be used to evaluate the benefit produced by 7 specific assets, such as inventory or accounts receivable or to evaluate the benefits produced by the totality of the firm’s assets. Debt to equity merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik ekuitas dan dana yang dipinjam Ciaran Walsh 2004. Menurut Brealey et al., 2001:490 “Leverage ratio is measure how much financial leverage the firm has taken on debt to equity”. Menurut Ferry dan Jones Sujianto, 2001, ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan diukur dari Ln total asset setiap perusahaan. Hubungan atau pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur keuangan perusahaan berdasarkan kenyataan bahwa apabila perusahaan semakin besar menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya. Jadi ada petunjuk bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan berpengaruh secara struktur financial perusahaan Lisa Linawati Utomo. 1999 Analisa fundamental atas kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham sangatlah diperlukan, karena analisis fundamental ini bertolak dari anggapan bahwa investor adalah makhluk rasional sehingga mereka akan selalu 8 mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan. Dalam menganalisa hal tersebut dapat digunakan analisa rasio, seperti Rasio Likuiditas diwakili oleh current ratio, Rasio Profitabilitas diwakili oleh return on equity, Rasio Aktivitas diwakili oleh total asset turnover, Rasio Leverage diwakili oleh debt to equity dan Firm Size. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan harga saham, namun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar rasio-rasio seperti Rasio likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Leverage dan Firm Size mempunyai pengaruh dan hubungan secara signifikan terhadap keuntungan saham, khususnya saham-saham di perusahaan LQ 45, di Bursa Efek Indonesia. 9

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efeek Indoonesia

6 98 93

Analisis variabel makro ekonomi dan rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 di BEI

0 7 125

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM Studi pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)

2 29 73

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 2 15

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO-PUBLIC DI IND

0 1 14

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS, PROFITABTLITAS, DAN NILAT PASAR TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 6

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM (Studi kasus pada Perusahaan Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2011 – 2014) - Unika Repository

0 0 16

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM (Studi kasus pada Perusahaan Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2011 – 2014) - Unika Repository

0 0 37