E. Aktivitas
Aktivitas adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu Setiawan, 2005:19. Menurut
Tunggal, Amin Wijaya 1996:6 Aktivitas adalah suatu langkah dalam proses produksi yang memperhatikan untuk menyelesaikan suatu proses. Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam proses produksi suatu
periode tertentu. Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dari aktiva-aktiva tersebut. Rasio aktivitas mencerminkan cara perusahaan menggunakan aset untuk
mendapatkan penghasilan dan laba. Satu contoh adalah bagaimana piutang dapat dijadikan dana kas. Semakin tinggi rasionya, semakin efisien bisnis itu
dalam mengelola asetnya Joel Siegel, 1991: 58. Dalam penelitian ini Rasio Aktivitas diwakili oleh Total Asset
Turnover . Menurut Frank J Pamela P “Turnover ratios can be used to
evaluate the benefit produced by specific assets, such as inventory or accounts receivable or to evaluate the benefits produced by the totality of the firm’s
assets. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Net Sales Asset Turnover =
Average Total Asset
22
Perputaran aset adalah banyaknya kali piutang dagang itu dapat ditagih dalam satu tahun. Angka ini diperoleh dengan membagi penjualan kredit bersih
oleh rata-rata total asset. Anda dapat menghitung rata-rata piutang dagang dengan menambahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya
dengan 2.
F. Leverage Struktur Modal
1. Pengertian modal dan struktur modal perusahaan
Menurut Munawir 1998, modal adalah hak atau bagian yang memiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal modal
saham, surplus atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutangnya. Sumber dari modal adalah apa
yang dapat di lihat seperti hutang lancar, hutang jangka panjang, dan modal sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul
sebagai akibat investasi yang dilakukan oleh para pemilik. Menurut dewi Astuti 2004:17 Struktur modal adalah bauran atau
perpaduan dari hutang jangka panjang saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang saham
preferen dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.
23
Menurut Elisa Tjondro 2007 struktur modal adalah gabungan hutang jangka panjang long-term debt dan modal equity. Menurut
ghosh et.al. 2000 struktur modal adalah perbandingan antara hutang perusahaan total debt dengan total aktiva total assets. Menurut westo
Copeland 2001: 19 struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiyaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
preferen , dan modal pemegang saham.
Menurut Sudarma 2003 dan Sujoko 2007 struktur modal adalah perbandingan nilai hutang dengan nilai modal sendiri yang tercermin pada
laporan keuangan perusahaan akhir tahun. Variabel ini dinyatakan dalam rasio total hutang dengan penjumlahan total hutang dan modal sendiri pada
neraca akhir tahun.
2. Teori struktur modal
Secara umum teori yang mendasari struktur modal terbagi menjadi 3 bagian Moeljadi 2006:117
a Teori TradisionalTeori Klasik
Menyatakan bahwa struktur modal yang optimal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan adalah dengan cara meminimumkan
biaya modal rata-rata average cost of capital. Salah satu versi teori ini dikembangkan oleh Ezra Solomon yang menyatakan bahwa struktur
modal yang optimal terjadi apabila terdapat kelebihan antara debt equity ratio
dengan average cost of capital. 24
b Teori Moldigliani Miller “The cost of capital, Corporate finance and
the Theory of Investment “American Economic review”1958. Menyatakan bahwa pasar modal itu adalah sempurna dan tidak ada
pajak. Mereka menyatakan nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal.
c Teori yang dikembangkan oleh Moldigliani Miller “Corporate
Income taxes and the cost of capital: A. Corection” American Economic Review” 1963
Dengan memperhatikan tingkat pajak mereka menyatakan bahwa penggunaan hutang dapat memaksimumkan nilai perusahaan dan
kemakmuran pemegang saham. Seiring dengan perkembangan zaman teori tentang struktur
modal pun mengalami perkembangan diantaranya, yaitu: 1
Agency Theory Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William
H. Meckling pada tahun 1976, dimana manajemen merupakan agen dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang
saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mereka mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk
dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan
dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen,
25
pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasan terhadap keputusan yang bisa diambil oleh manajemen.
2 Signaling Theory
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk pada investor
tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan Brigham and Houston, 2001. Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan cara-cara yang lain, termasuk
penggunaan hutang melebihi target struktur modal yang normal. 3
Asymetric Information Theory Asymetric information, menurut Brigham dan Houston
2001 adalah situasi dimana manajemen memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai prospek perusahaan daripada
investor. Ketidakseimbangan informasi ini terjadi karena pihak manajemen memiliki informasi yang lebih banyak daripada para
pemodal. Misal pihak manajemen mungkin berfikir bahwa harga saham saat ini sedang overvalued lebih tinggi daripada harga
seharusnya, jika hal ini yang dipikirkan terjadi, maka manajemen tentu akan berfikir untuk menawarkan harga baru. Akan tetapi
investor juga akan berfikir bahwa jika perusahaan menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah karena harga saham
saat ini overvalued, sehingga investor akan menawar harga saham 26
baru dengan harga yang lebih rendah. Maka emisi saham baru akan menurunkan harga saham.
4 Packing Order Theory
Meskipun diperkenalkan pertama kali oleh Donaldson 1961, akan tetapi penamaan packing order sendiri dilakukan oleh
Myers 1984 dalam Husnan 1996 dan Moeljadi 2006 secara singkat teori ini menyatakan perusahaan menyukai internal
financing pendanaan dari operasional perusahaan dengan wujud
laba ditahan. Rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan
oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman Bank. Menurut Brealey et al.,
2001:490 “Leverage ratio is measure how much financial leverage the firm has taken on debt to equity”.
Para kreditur memperhatikan equity yang memberi batas keamanan, akan tetapi dengan bertambahnya dana melalui
hutang para pemilik memperoleh manfaat yakni dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan suatu investasi yang terbatas. Adapun
rasio yang digunakan sebagai dasar pembahasan adalah debt to equity ratio. Menurut Horne dan Wachoviz 1998:145 “debt to equity is computed by
simply dividing the total debt of the firm lincluding current liabilities by its shareholders equity”
. 27
Debt to equity merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam
keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran
dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik ekuitas dan dana yang dipinjam Ciaran Walsh 2004. Debt to equity
ratio juga merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Total Hutang Debt to equity =
Ekuitas Pemegang Saham
G. Firm Size Ukuran Perusahaan