Debt to equity merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam
keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran
dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik ekuitas dan dana yang dipinjam Ciaran Walsh 2004. Debt to equity
ratio juga merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Total Hutang Debt to equity =
Ekuitas Pemegang Saham
G. Firm Size Ukuran Perusahaan
Hubungan atau pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur keuangan perusahaan berdasarkan kenyataan bahwa apabila perusahaan
semakin besar menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan
membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya. Jadi ada petunjuk bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan berpengaruh
secara struktur financial perusahaan Lisa Linawati Utomo. 1999 Kemampuan perusahaan satu dengan lainnya adalah berbeda.
Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Penelitian yang 28
dilakukan oleh Lisa Linawati Utomo. 1999 menghasilkan temuan bahwa saham perusahaan kecil cenderung menghasilkan return yang lebih tinggi.
Wild Kwon 1984; Elton Gruber 1995 dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Mereka menemukan bahwa
perusahaan dalam ukuran besar menghasilkan return yang lebih baik dibanding perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih akurat dibanding
perusahaan kecil dalam memperoleh informasi. Disamping itu, perusahaan besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil memiliki akses ke pasar
modal sehingga dapat menekan risiko. Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai satu tahun kedepan. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah
pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian
Brigham dan Houston 2001:117-119. Sedangkan menurut Ferry dan Jones Sujianto, 2001, ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan diukur dari total asset setiap perusahaan.
Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba operasi
ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah biaya variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh memiliki jumlah
yang dikehendaki maka pihak manajemen akan melakukan perencanaan 29
penjualan secara seksama, serta dilakukan pengendalian yang tepat, guna mencapai jumlah penjualan yang dikehendaki.
H. Return Saham