Periode segera setelah Bayi Lahir

Maya Maulida Sari : Pengaruh Penyuluhan Manajemen Laktasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Bidan Tentang Manajemen Laktasi Di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2009, 2009. ada sel hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri, antibodi, dan juga tidak mengandung faktor pertumbuhan Roesli, 2000. Bayi yang diberikan susu formula sangat rentan terserang penyakit seperti infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernafasan, meningkatnya resiko alergi, meningkatnya resiko serangan asma, menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif, obesitas, meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, meningkatnya risiko infeksi yang bersal dari susu formula yang tercemar, meningkatnya kurang gizi karena pemberian susu yang diencerkan serta meningkatkan resiko kematian Roesli, 2008.

2.1.1.2. Periode segera setelah Bayi Lahir

Dalam waktu 30 menit pertama setelah bayi lahir, ibu dibantu dan dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi skin to skin contact dan mulai menyusui bayi. Karena saat ini bayi dalam keadaan paling peka terhadap rangsangan, selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu secara naluriah. Refleks hisap bayi paling kuat adalah pada jam-jam pertama setelah lahir, setelah itu bayi mengantuk. Bila bayi lahir tidak bermasalah maka sesegera mungkin dalam waktu 30 menit setelah kelahiran. Depkes RI, 2002. Permulaan menyusu segera setelah lahir dinamakan inisiasi menyusui dini. Pada periode ini bayi mulai menyusu sendiri dengan cara merangkak mencari payudara atau the breast crawl Roesli, 2008. Inisiasi menyusui dini merupakan kegiatan yang dilakukan pada periode segera setelah lahir. Kontak kulit ibu dan bayi sangat perlu dilakukan. Pentingnya kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir dan menyusu sendiri dalam satu jam pertama kehidupan karena bonding ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi akan Maya Maulida Sari : Pengaruh Penyuluhan Manajemen Laktasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Bidan Tentang Manajemen Laktasi Di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2009, 2009. lebih baik pada 1-2 jam pertama. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui karena hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang merangsang pengaliran ASI ke payudara Roesli, 2008. Praktek menyusui dini umumnya dalam pelaksanaannya kurang tepat, seperti berikut Roesli, 2008: 1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialaskan kain kering 2. Bayi segera dikeringkan dengan kain. Tali pusat dipotong, lalu diikat 3. Bayi dibungkus dibedong karena takut kedinginan 4. Bayi diletak di dada ibu selama 10-15 menit dalam keadaan di bedong 5. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi 6. Bayi dibawa ke kamar pemulihan untuk ditimbang, diukur dan di azankan. Langkah- langkah inisiasi menyusui dini yang dianjurkan sebagai berikut Roesli, 2008 : 1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah di alaskan kain kering 2. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua tangannya 3. Tali pusat dipotong lalu diikat 4. Vernix zat lemak putih yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. Bayi tidak dibedong. Maya Maulida Sari : Pengaruh Penyuluhan Manajemen Laktasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Bidan Tentang Manajemen Laktasi Di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Tahun 2009, 2009. 5. Bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu dengan kontak kulit ibu dan bayi. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu dan mulai menyusu dini minimal 1 jam 6. Setelah 1 jam bayi ditimbang lalu diukur 7. Rawat gabung ibu dan bayi 24 jam.

2.1.1.3. Masa Pasca Persalinan neonatal