Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Persediaan Darah Berbasis Komputer Di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai Tahun 2010

(1)

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PERSEDIAAN DARAH BERBASIS KOMPUTER DI BANK DARAH

RSUD dr.R.M.DJOELHAM BINJAI TAHUN 2010

SKRIPSI Oleh

NIM. 081000210 JULIANI BANGUN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PERSEDIAAN DARAH BERBASIS KOMPUTER DI BANK DARAH

RSUD dr.R.M.DJOELHAM BINJAI TAHUN 2010

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

NIM. 081000210 JULIANI BANGUN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

ABSTRAK

Sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai merupakan suatu input data darah masuk dan darah keluar. Data darah masuk meliputi identitas donor, pencatatan darah masuk baik yang berasal dari donor pengganti, donor sukarela maupun kiriman (droping) dari unit transfusi darah. Data darah keluar meliputi identitas pasien, pencatatan darah keluar yang digunakan pasien maupun darah yang tidak dapat diberikan kepada pasien karena rusak.

Tujuan dari pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah ini adalah untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien, menghindari terjadinya malpraktik, menghindari pengulangan pencatatan data yang sama, memudahkan membuat laporan.

Perancangan pencatatan dan pelaporan persediaan darah menggunakan metode daur hidup yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.Perancangan yang dibuat meliputi form donor, form darah masuk, form pasien, form darah keluar, form hasil pemeriksaan, laporan penerimaan darah, laporan penggunaan darah, laporan penggunaan bahan habis pakai, daftar nama donor, dan daftar nama pasien.

Saran kepada pihak RSUD dr.RM.Djoelham agar menyediakan komputer di ruangan Bank Darah, printer dan kertas continous form ukuran kuarto.

Kata kunci : pencatatan, pelaporan, darah masuk, darah keluar, donor, pasien, komputer


(4)

ABSTRACT

The system of recording and reporting computer-based blood supplies at the blood bank of the dr.RM. Djoelham Public Hospital of Binjai is a data input of the incoming and outgoing blood. The incoming blood data include the identities of the blood donors and a record of the incoming blood deriving from substitute donors, voluntary donors as well as blood droppings from the blood transfusion unit. The outgoing blood data include the identities of the patients, a record of the outgoing blood used by the patients, and the blood which can not be given to patients because it is damaged.

The purposes of recording and reporting of computer-based blood supplies at the blood bank were to shorten the time of service to patients, to avoid malpractice, to avoid a repetitive record of the same data, and to facilitate reporting.

The design used for recording and reporting blood supplies was a life cycle method consisting of several stages of process, namely planning, analyzing, designing and implementing. The design included donor forms, incoming blood forms, patient forms, outgoing blood forms, examination result forms, reports on the incoming blood, reports on the blood use, reports on the use of consumables, a list of donor names, and a list of of patient names.

It is recommended that the dr.RM.Djoelham Public Hospital of Binjai provide computers, printers and continous form paper at the blood bank room.

Key words: recording, reporting, incoming blood, outgoing blood, donor, patient, computer.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Persediaan Darah Berbasis Komputer Di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai Tahun 2010”. Teristimewa buat kedua orang tua saya Nguen Sembiring dan A.T Bangun, suami saya Drs.Afrianta Tarigan dan anak saya Rizky Yanuar C Tarigan yang tak henti-hentinya memberi doa dan semangat agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materil, untuk itu saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs.Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr.Yusniwarti Yusad, MSi selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu dr.Ria Masniari Lubis, MSi selaku dosen pembimbing skripsi 1. 4. Ibu DR.Ir.Erna Mutiara, MKes selaku dosen pembimbing skripsi 2. 5. Ibu dr.Devi Nuraini Santi, Mkes selaku dosen penasehat akademik.

6. Bapak Dedi Darma Ginting, Ssi, MKom yang membantu penulis menyempurnakan rancangan program.


(6)

7. Bapak dr.H.T.Murad El Fuad, SpA selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Binjai tahun 2008 yang telah member izin kuliah kepada penulis.

8. Bapak drg.Susyanto selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Binjai tahun 2010 yang telah member izin penelitian kepada penulis.

9. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2008 terutama Renova Manurung, El Hanoum Brutu dan Latifahanum Koto yang rajin mengurus fotocopy penulis.

10. Teman-teman di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Binjai yang selalu rela bertukar jam kerja dengan penulis.

11. Pihak lain yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Medan, Desember 2010


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan... ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Pencatatan ... 6

2.2 Pelaporan ... 7

2.3 Persediaan Darah... 8

2.4 Jenis Komponen Darah ... 9

2.5 Database Management System... ... 10

2.6 Perancangan Database ... 11

BAB III PERANCANGAN SISTEM... 14

3.1 Metode Perancangan Sistem ... 14

3.2 Tahap Perencanaan ... 14

3.3 Tahap Analisis... ... 14

3.3.1 Perangkat Keras... 15

3.3.2 Perangkat Lunak ... 15

3.3.3 Data... 15

3.3.4 Operasional ... 15

3.4 Tahap Perancangan ... 16

3.4.1 Kerangka Rancangan ... 16

3.4.2 Rancangan Input ... 17

3.4.3 Rancangan Database ... 17

3.4.4 Rancangan Output ... 20


(8)

BAB IV GAMBARAN UMUM... 24

4.1 Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham... 24

4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham ... 24

4.1.2 Kedudukan,Tugas Pokok dan Fungsi ... 25

4.1.3 Struktur Organisasi ... 26

4.1.4 Sumber Daya Manusia... 27

4.1.5 Visi dan Misi ... 27

4.2 Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai ... 28

BAB V HASIL PERANCANGAN SISTEM... 30

5.1 Penjelasan Rancangan ... 30

5.2 Perancangan Interface ... 46

5.2.1 Flowchart Login ... 47

5.2.2 Flowchart Menu Utama ... 48

5.2.3 Flowchart Menu Darah ... 49

5.2.4 Flowchart Menu Laporan... 50

5.2.5 Flowchart Data Pasien ... 51

5.2.6 Flowchart Data Donor ... 52

5.2.7 Flowchart Persediaan Darah ... 53

5.2.8 Flowchart Penerimaan Darah ... 54

5.2.9 Flowchart Pemakaian Darah ... 55

5.2.10 Flowchart Pemeriksaan Darah ... 66

BAB VI PEMBAHASAN... 57

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 60 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Identitas Donor ... 18

Tabel 3.2 Darah Masuk ... 18

Tabel 3.3 Status ... 19

Tabel 3.4 Tabel Pasien ... 19

Tabel 3.5 Tabel Darah Keluar... 19


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Rancangan ... 16

Gambar 3.2 Rancangan Input ... 17

Gambar 3.3 Rancangan Output ... 21

Gambar 5.1.1 Desktop ... 34

Gambar 5.1.2 Form Login ... 35

Gambar 5.1.3 Form Menu Utama ... 35

Gambar 5.1.4 Form Data Pasien ... 36

Gambar 5.1.5 Form Data Donor ... 37

Gambar 5.1.6 Sub Menu Darah ... 38

Gambar 5.1.7 Form Persediaan Darah ... 39

Gambar 5.1.8 Form Penerimaan Darah ... 40

Gambar 5.1.9 Form Penggunaan Darah ... 41

Gambar 5.1.10 Form Penggunaan Darah ... 41

Gambar 5.1.11 Formulir Pasien ... 42

Gambar 5.1.12 Form Hasil Pemeriksaan ... 42

Gambar 5.1.13 Sub Menu Laporan ... 43

Gambar 5.1.14 Form Menu Cetak ... 44

Gambar 5.1.15 Daftar Data Donor... 45

Gambar 5.1.16 Daftar Pasien... 45

Gambar 5.1.17 Daftar Penerimaan Darah ... 46

Gambar 5.1.18 Daftar Penggunaan Darah ... 46

Gambar 5.1.19 Laporan Bahan Habis Pakai ... 47

Gambar 5.1.20 Laporan Penerimaan Darah ... 47

Gambar 5.1.21 Laporan Penggunaan Darah ... 48

Gambar 5.1.22 Form Pengguna ... 48

Gambar 5.1.23 Form Menu Keluar ... 49

Gambar 5.2.1 Rancangan Interface ... 50

Gambar 5.2.2 Flowchart Menu Login ... 51

Gambar 5.2.3 Flowchart Menu Utama ... 52

Gambar 5.2.4 Flowchart Menu Darah ... 53

Gambar 5.2.5 Flowchart Menu Laporan ... 54

Gambar 5.2.6 Flowchart Data Pasien ... 55

Gambar 5.2.7 Flowchart Data Donor ... 56

Gambar 5.2.8 Flowchart Persediaan Darah ... 57

Gambar 5.2.9 Flowchart Penerimaan Darah ... 58

Gambar 5.2.10 Flowchart Pemakaian Darah ... 59


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Pemberitahuan Penyelesaian Penelitian Lampiran 4 Struktur Organisasi RSUD dr.RM.Djoelham Binjai


(12)

ABSTRAK

Sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai merupakan suatu input data darah masuk dan darah keluar. Data darah masuk meliputi identitas donor, pencatatan darah masuk baik yang berasal dari donor pengganti, donor sukarela maupun kiriman (droping) dari unit transfusi darah. Data darah keluar meliputi identitas pasien, pencatatan darah keluar yang digunakan pasien maupun darah yang tidak dapat diberikan kepada pasien karena rusak.

Tujuan dari pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di bank darah ini adalah untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien, menghindari terjadinya malpraktik, menghindari pengulangan pencatatan data yang sama, memudahkan membuat laporan.

Perancangan pencatatan dan pelaporan persediaan darah menggunakan metode daur hidup yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.Perancangan yang dibuat meliputi form donor, form darah masuk, form pasien, form darah keluar, form hasil pemeriksaan, laporan penerimaan darah, laporan penggunaan darah, laporan penggunaan bahan habis pakai, daftar nama donor, dan daftar nama pasien.

Saran kepada pihak RSUD dr.RM.Djoelham agar menyediakan komputer di ruangan Bank Darah, printer dan kertas continous form ukuran kuarto.

Kata kunci : pencatatan, pelaporan, darah masuk, darah keluar, donor, pasien, komputer


(13)

ABSTRACT

The system of recording and reporting computer-based blood supplies at the blood bank of the dr.RM. Djoelham Public Hospital of Binjai is a data input of the incoming and outgoing blood. The incoming blood data include the identities of the blood donors and a record of the incoming blood deriving from substitute donors, voluntary donors as well as blood droppings from the blood transfusion unit. The outgoing blood data include the identities of the patients, a record of the outgoing blood used by the patients, and the blood which can not be given to patients because it is damaged.

The purposes of recording and reporting of computer-based blood supplies at the blood bank were to shorten the time of service to patients, to avoid malpractice, to avoid a repetitive record of the same data, and to facilitate reporting.

The design used for recording and reporting blood supplies was a life cycle method consisting of several stages of process, namely planning, analyzing, designing and implementing. The design included donor forms, incoming blood forms, patient forms, outgoing blood forms, examination result forms, reports on the incoming blood, reports on the blood use, reports on the use of consumables, a list of donor names, and a list of of patient names.

It is recommended that the dr.RM.Djoelham Public Hospital of Binjai provide computers, printers and continous form paper at the blood bank room.

Key words: recording, reporting, incoming blood, outgoing blood, donor, patient, computer.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnanya merah. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu mengambil oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh (Syaifuddin, 2006).

Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau empat sampai lima liter. Bila terjadi kehilangan darah dalam jumlah banyak dan waktu singkat akibat perdarahan, pembedahan ataupun komplikasi dari melahirkan, yang paling mendesak adalah mengganti cairan yang hilang dengan segera. Transfusi sel darah merah dapat menjadi penting karena akan mengembalikan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah (Syaifuddin, 2006).

Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock, mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi (Tarwoto, 2006).

Untuk mengantisipasi kebutuhan darah, Departemen Kesehatan membentuk Unit Transfusi Darah dan Bank Darah yang bertugas menyediakan darah yang layak


(15)

untuk digunakan. Darah yang layak diberikan kepada pasien adalah darah yang telah lulus uji saring dan cocok dengan daraah pasien. Bank Darah Rumah Sakit dr.R.M.Djoelham Binjai adalah bank darah yang berada di lingkungan Rumah Sakit dr.R.M.Djoelham tetapi merupakan cabang dari Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Medan. Dalam setiap pelayanan di Bank Darah mulai dari pengambilan darah donor sampai dengan pemberian darah kepada pasien dilakukan pencatatan (Depkes RI, 2008a).

Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) harus melakukan pencatatan dan pelaporan yang mencakup seluruh kegiatan dalam penyelenggaraan pelayanan darah di rumah sakit. Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan di bank darah setiap hari, mencakup permintaan darah ke Unit Transfusi darah, penerimaan darah dari Unit Transfusi Darah, penyimpanan darah, pencatatan suhu tempat penyimpanan darah, permintaan darah, pemeriksaan golongan darah dan uji silang serasi serta pengeluaran darah. Setiap darah yang diterima baik kiriman dari Unit Transfusi Darah maupun darah yang disumbangkan oleh pendonor harus dicatat identitasnya yang terdiri dari tanggal pengambilan darah, nama donor, golongan darah, rhesus, tanggal kadaluarsa serta hasil uji saring. Data donor juga dicatat yaitu nama, alamat, umur, berat badan, golongan darah dan rhesus. Ketika darah dikeluarkan atau diberikan kepada pasien juga dilakukan pencatatan yang terdiri dari nama pasien, tanggal diberikan, umur, jumlah pemberian, jenis darah yang diberikan, diagnosa penyakit, golongan darah, rhesus dan tanggal pengambilan darah. Data harus disusun secara jelas dan tepat serta diisi semua informasi yang penting sehingga dapat mudah dimengerti bila perlu sampai bertahun-tahun kemudian.


(16)

Setiap akhir bulan dilakukan pelaporan persediaan darah di Bank Darah kepada Unit Transfusi Darah dan Rekam Medis Rumah Sakit yang terdiri dari jumlah darah masuk, darah keluar, sisa darah. Juga dilaporkan darah yang tidak terpakai, serta jumlah bahan habis pakai yang digunakan. Laporan yang hampir sama juga diberikan kepada Departemen Kesehatan setiap enam bulan sekali.

Selama ini Bank Darah Rumah Sakit Djoelham melakukan pencatatan secara manual sehingga banyak pencatatan terkesan berulang-ulang seperti pencatatan nomor kantong darah. Pengisian buku register penerimaan darah pada kolom nama pasien dan tanggal keluar sering tidak diisi karena sulitnya mengetahui secara cepat darah siapa yang diberikan kepada pasien siapa. Pada situasi tertentu ada beberapa oknum yang menyalahgunakan pelayanan transfusi darah, oknum tersebut memberikan darah kepada pasien tanpa melakukan pencatatan.

Melihat situasi tersebut sangatlah tepat jika Bank Darah Rumah Sakit Djoelham menggunakan komputer dalam upaya membantu pencatatan data penerimaan dan penggunaan darah yang sebelumnya dilakukan secara manual agar diperoleh data yang cepat dan akurat.

1.2 Rumusan Masalah

Pencatatan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pelayanan di Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai. Pencatatan secara manual menghabiskan waktu sampai setengah jam, beberapa data ditulis berulang-ulang. Tanggal penggunaan darah dan nama pasien yang menggunakan juga sering tidak diisi karena sulit mengetahui datanya secara cepat, padahal data ini perlu untuk


(17)

memantau perkembangan pasien yang menggunakan darah. Pencatatan yang tidak lengkap mengakibatkan laporan yang kurang akurat dan menjadikan kegiatan pelaporan menjadi suatu kegiatan yang membosankan karena banyaknya data yang harus ditulis. Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu dibuat suatu sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah yang meliputi penerimaan darah dan penggunaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.M.Djoelham Binjai menggunakan program komputer untuk mempersingkat waktu pelayanan terhadap pasien, menghindari kesalahan-kesalahan dalam penulisan, menghindari terjadinya mal praktek yang dilakukan oleh oknum tertentu serta menghasilkan data yang cepat dan akurat.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Membuat pencatatan dan pelaporan persediaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah RM Djoelham Binjai berbasis komputer.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuat form identitas darah masuk. 2. Membuat form penggunaan darah.

3. Membuat report penerimaan darah per bulan. 4. Membuat report penggunaan darah per bulan. 5. Membuat report penerimaan darah per semester. 6. Membuat report penggunaan darah per semester. 7. Membuat report peneriman darah per tahun.


(18)

8. Membuat report penggunaan darah per tahun. 9. Membuat report penggunaan bahan habis pakai. 10. Membuat formulir pengeluaran darah.

11. Membuat tabel persediaan darah.

1.4 Manfaat

1. Memberikan kemudahan bagi petugas bank darah dalam pencatatan darah masuk dan darah keluar.

2. Memberikan kemudahan bagi petugas bank darah dalam pembuatan tabel laporan.

3. Memberikan kemudahan bagi Bank Darah Rumah Sakit untuk memperkirakan kebutuhan darah.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencatatan

Pencatatan data adalah proses memasukkan data ke dalam media sistem pencatatan data. Jika media sistem pencatatan data tersebut berupa buku, pencatatan data dilakukan dengan menulis pada lembar-lembar buku. Jika sistem pencatatan data berupa perangkat komputer, pencatatan dilakukan dengan mengetik melalui keyboard, penggunaan pointer mouse, alat scanner (pembaca gambar), atau kamera video. Yang termasuk dalam pencatatan data adalah aktivitas penulisan ke buku atau kertas, pemasukan data ke dalam komputer (Witarto, 2008).

Pencatatan persediaan darah dimulai dari pencatatan darah masuk. Darah masuk adalah darah yang berasal dari darah donor baik donor sukarela maupun donor pengganti, bisa juga kiriman dari Unit Transfusi Darah yang diberi istilah droping. Setiap darah yang diterima diberi identitas di setiap kantongnya dengan menempelkan stiker yang berisi keterangan tanggal pengambilan darah, tanggal kadaluarsa, golongan darah, nama asisten transfusi darah dan nomor kantong. Identitas yang ada pada stiker kantong darah tersebut kemudian dituliskan ke dalam satu buku register penerimaan darah berikut dengan identitas pendonor yang terdiri dari nama donor, umur, jenis kelamin, alamat, rhesus, dan hasil pemeriksaan terhadap penyakit menular lewat transfusi darah. Setiap pasien yang menggunakan darah diberikan satu formulir yang menyertai darah tersebut. Formulir ini berisi data pasien dan data darah yang diberikan. Data pasien terdiri dari nama pasien, umur, jenis kelamin, nama rumah sakit atau ruangan tempat dirawat, nama dokter yang merawat,


(20)

alasan transfusi darah, golongan darah, rhesus, jumlah dan jenis darah yang dibutuhkan. Data – data yang ditulis di formulir tersebut kemudian dicatat kembali ke dalam buku register penggunaan darah sebagai arsip bagi Bank Darah Rumah Sakit.

2.2 Pelaporan

Laporan adalah suatu penyampaian informasi dari petugas atau pejabat tertentu kepada petugas atau pejabat lain dalam suatu sistem administrasi. Hal yang mendasari laporan adalah fakta dan data. Fakta dan data diramu menjadi suatu informasi kepada pihak lain. Laporan mempunyai fungsi informatif karena dengan adanya laporan dapat memberikan suatu informasi kepada yang membacanya dan dapat sebagai suatu pertanggungjawaban kepada yang mengerjakannya. Laporan juga berfungsi sebagai suatu bentuk pengawasan karena dengan adanya laporan, pihak yang bertugas mengawasi atau menilai dapat melakukan tugasnya tanpa harus turun langsung ke lapangan. Dari laporan juga dapat diambil suatu keputusan untuk memecahkan suatu masalah (Finoza, 2006).

Jenis laporan menurut alur terdiri dari laporan vertikal ke atas, laporan vertikal ke bawah, laporan horizontal, laporan diagonal. Menurut cara penyampaian laporan dibedakan atas laporan lisan, laporan tertulis, laporan visual, laporan audio visual. Berdasarkan waktu penyampaian laporan dibagi menjadi laporan insidental, laporan periodik (Finoza, 2006).

Jenis laporan di Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai adalah laporan vertikal ke atas disampaikan secara tertulis dan dilakukan secara periodik yaitu setiap bulan, enam bulan dan setiap tahun.


(21)

2.3 Persediaan Darah

Rumah sakit harus selalu mempunyai persediaan darah aman siap pakai di unit bank darahnya, untuk memudahkan dan memotong waktu bila ada pasien yang membutuhkan transfusi.

Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit (Depkes RI, 2008a).

Fungsi Bank Darah Rumah Sakit adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan (Depkes RI, 2008a).

Pelayanan transfusi darah dimulai dengan mengumpulkan orang-orang yang bersedia menjadi donor darah. Selanjutnya dilakukan seleksi donor untuk mendapatkan donor dengan resiko rendah. Seleksi dilakukan melalui anamnese (menganalisa gaya hidup calon donor dan menentukan bahwa calon donor bukan dari golongan resiko tinggi mengidap penyakit menular melalui darah maupun penyakit-penyakit yang dapat membahayakan pendonor bila darahnya diambil) dan pemeriksaan fisik. Bila calon donor diyakini sehat dan siap mendonorkan darahnya maka dilakukan pencatatan identitas pemberian kode donor, pemeriksaan haemoglobin dan golongan darah. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah donor dan ditampung dalam kantong darah berukuran 350 ml serta diambil contoh darah untuk pemeriksaan ulang golongan darah ABO, rhesus dan uji saring terhadap penyakit Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) antara lain sifilis, hepatitis


(22)

B, hepatitis C dan anti HIV. Untuk daerah yang prevalensi malarianya tinggi ditambah dengan pemeriksaan malaria darah. Bila darah sudah dinyatakan bebas dari penyakit IMLTD selanjutnya dilakukan penyimpanan (Depkes RI, 2008b).

Proses pemberian darah kepada pasien diawali dengan adanya permintaan dari dokter. Dokter akan membuat surat permintaan berupa formulir permintaan darah ke BDRS selanjutnya petugas BDRS akan melakukan pemeriksaan golongan darah resipien dan donor serta dilakukan uji silang serasi. Darah yang telah diuji dan dinyatakan sesuai diserahkan kepada dokter yang meminta atau perawat yang diberi kewenangan melakukan tindakan transfusi.

Bank Darah Rumah Sakit harus memperhitungkan jumlah unit darah yang dibutuhkan per minggu, per bulan, per tahun dan merencanakan cara mengumpulkan darah untuk memenuhi permintaan. Menyusun suatu daftar nama donor memungkinkan pengumpulan darah secara sistematis dan menghindari bank darah kekurangan atau kelebihan persediaan. Metode yang digunakan dalam memperkirakan kebutuhan darah yaitu menghitung penggunaan darah selama periode tertentu, mengalikan jumlah penduduk suatu wilayah dengan 2%. Untuk itu dibutuhkan data yang akurat tentang penerimaan dan penggunaan darah setiap saat (Depkes RI, 2008d).

2.4 Jenis Komponen Darah

1. Darah Lengkap / Whole Blood (WB)

Darah lengkap adalah cairan yang mengandung bermacam-macam sel darah yang bergabung dalam cairan kekuningan yang disebut plasma. Sel – sel darah terdiri


(23)

dari sel darah merah dan sel darah putih. Setelah darah diambil dari donor,ditambahkan larutan pengawet antikoagulan untuk mencegah pembekuan selama penyimpanan (Depkes RI, 2008b).

2. Konsentrat Sel Darah Merah/(Packed Red Cells (PRC)

Isi utama sel darah merah pekat adalah eritrosit. Suhu simpan 4±2°C. Darah merah pekat berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit. Darah merah pekat juga berguna untuk mengurangi volume transfusi, memungkinkan transfusi cocok serasi tidak identik ABO pada keadaan darurat. Sel – sel darah merah dipisahkan dari bagian darah lainnya dengan pemusingan (Depkes RI, 2008b).

3. Konsentrat Trombosit (TC)

Isi utama trombosit pekat adalah trombosit. Volume sekitar 50 ml perkantong. Suhu simpan berkisar antara 20±2°C. Lama simpan 3 hari tanpa goyangan. Trombosit pekat berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit (Depkes RI, 2008b).

4. Plasma Beku Segar/Fresh Frozen Plasma (FFP)

Isi utama Fresh Frozen Plasma adalah plasma dan faktor pembekuan labil. Volume FFP berkisar antara 150 – 220 ml. Suhu simpan adalah -18°C atau lebih rendah. Lama simpan satu tahun. FFP berguna untuk meningkatkan faktor pembekuan, ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan (Depkes RI, 2008b).

2.5 Database Management System

Database Management System adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database. Database adalah sebuah koleksi atau kumpulan data yang saling


(24)

berhubungan disusun menurut aturan tertentu secara logis sehingga menghasilkan informasi (Yuhefizard, 2008).

Semua kelemahan dalam pengelolaan data secara manual dapat diatasi dengan pengelolaan data dalam suatu sistem database. Duplikasi data dapat diminimalkan dan biasanya data yang duplikat tersebut merupakan field kunci. Tingkat kevalidan data juga tinggi karena data yang sama saling berelasi, sehingga apabila ada perubahan pada suatu data maka data yang sama pada file yang lain akan berubah dengan sendirinya. Dengan adanya pemberian password dan hak akses pada suatu file mengakibatkan hanya orang yang berhak saja yang bisa mengakses file tersebut, sehingga lebih aman. Proses mendapatkan data dan informasi pada database dapat dilakukan dengan mudah (Yuhefizard, 2008).

Sebuah sistem database terdiri dari empat komponen utama yaitu perangkat keras, data, perangkat lunak dan pengguna. Perangkat keras yang dibutuhkan berupa komputer beserta seluruh kelengkapannya. Data merupakan komponen yang akan diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Perangkat lunak dalam hal ini Database Management System berfungsi sebagai aplikasi untuk mengelola data. Pengguna adalah orang yang menggunakan dan mengendalikan sistem tersebut (Yuhefizard, 2008).

2.6 Perancangan Database

Proses perancangan database adalah bagian dari proses pengembangan sistem informasi. Metode yang biasa dipakai untuk mengembangkan sistem informasi adalah adalah System Development Life Cycle (SDLC) atau metode daur hidup. Metode ini


(25)

mencakup kegiatan yang mengawali proyek, menganalisis kebutuhan data, merancang sistem, dan memelihara sistem (Kadir, 2008). Tabel 2.1 memperlihatkan sejumlah tahapan dalam SDLC menurut sejumlah versi.

Tabel 2.1 Berbagai tahapan dalam SDLC

Sumber Tahapan-tahapan dalam SDLC

Alter Inisiasi, pengembangan, implementasi, operasi dan pemeliharaan

Fabbri dan Schwab Studi kelayakan, rencana awal, analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem

Hoffer, George, dan Valacich

Identifikasi dan seleksi proyek, inisiasi dan perencanaan proyek, analisis, perancangan logis, perancangan fisik , implementasi dan pemeliharaan.

Mc Leod Perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi Turban, Mc Lean, dan

Wetherbe

Inisiasi proyek,analisis sistem dan studi kelayakan, analisis dan perancangan logis, akuisisi atau

pengembangan , implementasi, operasi, evaluasi pasca audit dan pemeliharaan

Zwass Studi kelayakan, analisis kebutuhan, perancangan logis, perancangan fisik, pengodean dan pengujian, konversi, dan kajian pasca implementasi

Sumber : Kadir, 2003

Langkah awal yang dilakukan dalam perancangan database adalah melakukan pengumpulan kebutuhan akan informasi yang diperlukan dalam suatu organisasi atau perusahaan dan kemudian menganalisisnya. Penggalian kebutuhan informasi ini dilakukan dengan wawancara, mengamati sistem yang sedang berjalan dan mempelajari dokumen-dokumen yang tersedia.

Setelah kebutuhan organisasi dikumpulkan dan dianalisis, langkah perancangan konseptual segera bisa dilaksanakan. Pada tahap ini data yang dibutuhkan organisasi atau perusahaan dikelompokkan menurut kriteria tertentu. Kemudian antara satu grup data dengan grup data yang lain dilengkapi dengan hubungan.


(26)

Perancangan logis merupakan suatu tahapan yang digunakan untuk menentukan hasil perancangan konseptual ke dalam bentuk yang nantinya akan diimplementasikan dalam database management system.

Langkah terakhir dalam perancangan database adalah perancangan fisik. Tipe data atau domain untuk masing-masing kolom dalam setiap tabel harus disesuaikan dengan database management system yang digunakan (Kadir, 2008).


(27)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem pencatatan dan pelaporan persediaan di Bank Darah RSUD dr. RM Djoelham menggunakan metode System Development Life Cycle (metode daur hidup). Metode ini mencakup tahapan perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.

3.2 Tahap Perencanaan

Untuk mendukung perencanaan perancangan dilakukan wawancara dengan petugas Bank Darah Rumah Sakit untuk mengetahui kebutuhan sistem dan apakah sistem ini nantinya dapat digunakan. Dari hasil wawancara diketahui bahwa sistem informasi berbasis komputer sudah menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam pelayanan di bidang kesehatan. Komputer meringankan pekerjaan petugas tetapi tidak mengurangi fungsi pelayanan terhadap pasien. Data persediaan darah dengan mudah dapat diperoleh. Perancangan sistem pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer ini membutuhkan seperangkat komputer dan perangkat lunak database management system.


(28)

3.3 Tahap Analisis

Tahapan analisis adalah suatu proses menganalisa fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan suatu sistem yang diinginkan.

3.3.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program pencatatan persediaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.M. Djoelham Binjai adalah :

a. Processor Intel pentium 2,8 MHz b. RAM 512 MB

c. Resolusi layar 1024 x 768 pixel

d. Kapasitas harddisk kosong sebesar 100 MB 3.3.2 Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program pencatatan persediaan darah di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr. R.M.Djoelham Binjai adalah Microsoft Office Access.

3.3.3 Data

Data yang digunakan adalah sekumpulan data mengenai donor, pasien, darah masuk, darah masuk, bentuk-bentuk laporan yang ada di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.R.M.Djoelham Binjai bulan Januari sampai Agustus 2010.

3.3.4 Operasional

Untuk mengoperasikan program pencatatan dan pelaporan persediaan darah berbasis komputer di Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai dapat dilakukan


(29)

oleh tujuh orang pegawai yang ada di bagian tersebut. Masing-masing pegawai sudah terlatih mengoperasikan komputer.

3.4 Tahap Perancangan 3.4.1 Kerangka Rancangan

Gambar 3.1 Kerangka Rancangan Pengolahan

Data Darah Masuk

Darah Keluar

Form Identitas Donor Form Identitas Pasien Form Kantong Darah Form Darah Masuk Form Darah Keluar Form Hasil Pemeriksaan Report Penerimaan Darah per bulan Report Penggunaan Darah per bulan

Report Penerimaan Darah

per semester

Report Penggunaan Darah

per semester

Report Penerimaan Darah

per tahun

Report Penggunaan

Bahan Habis Pakai

Formulir Pengeluaran Darah


(30)

3.4.2 Rancangan Input

Rancangan input pada pencatatan persediaan darah di Bank Darah RSUD dr. R.M. Djoelham Binjai berupa identitas darah masuk dan identitas darah keluar, dengan perancangan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Rancangan Input 3.4.3 Rancangan Database

Database merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Database pada pencatatan dan pelaporan persediaan darah di Bank Darah RSUD dr. R.M. Djoelham Binjai terdiri dari beberapa tabel yang perlu dibuat yaitu :

1. Darah Masuk a. Tabel Donor

b. Tabel Darah Masuk c. Tabel Status

2. Darah Keluar a. Tabel Pasien

b. Tabel Darah Keluar 3. Tabel Identitas User

Darah keluar Input data


(31)

1. Darah Masuk a. Tabel Donor Tabel 3.1 Identitas Donor

No Field Name Data Type Description

1 ID_Donor auto number Nomor urut

2 Nama Depan Text Nama depan donor

3 Nama Belakang Text Nama belakang donor

4 Jenis Kelamin Text Jenis kelamin

5 Tempat Lahir Text Tempat lahir

6 Tanggal Lahir Date/Time Tanggal lahir

7 Pekerjaan Text Pekerjaan donor

8 Alamat Text Alamat

9 Gol Text Golongan darah

10 Rh Text Rhesus

12 Hb Text Haemoglobin

13 Kategori Text Kategori donor

14 ID_User Text ID pengguna

b. Tabel Darah Masuk Tabel 3.2 Darah Masuk

No Field Name Data Type Description

1 no kantong Text Nomor kantong

2 Tgl masuk date/time Tanggal

3 Id Donor Text Nonor Register Donor

4 HIV Text HIV

5 Hbs Ag Text Hepatitis B

6 HCV Text Hepatitis C

7 Syphilis Text Syphilis

8 Golongan Text Golongan darah

9 Status Text Status darah

4 ID_User Text ID pengguna


(32)

c. Tabel Status Tabel 3.3 Status

No Field Name Data Type Description

1 No auto number Nomor urut

2 Status Text Status

2. Darah Keluar a. Tabel Pasien

Tabel 3.4Tabel Pasien

No Field Name Data Type Description

1 Id Pasien Text Nomor Register Pasien

2 Nama Depan Text Nama Depan Pasien

3 Nama Belakang Text Nama Belakang Pasien

4 Jenis Kelamin Text Jenis Kelamin

5 Tempat Lahir Text Tempat Lahir

6 Tanggal Lahir Date/Time Tanggal Lahir

6 Rh Text Rhesus

7 Gol Text Golongan Darah

8 Nama Dokter Text Nama Dokter

9 Ruangan Text Ruangan/Rumah Sakit

10 Bagian Text Bagian

11 Status Status Pasien

11 ID_User Text ID Pengguna

b. Tabel Darah Keluar Tabel 3.5 Tabel Darah Keluar

No Field Name Data Type Description

1 Tgl Date / time Tangga l Keluar

2 ID Pasien Text ID Pasien

3 No ktg Text Nomor Kantong

4 Jenis Text Jenis Darah

5 Alasan Text Alasan Transfusi

6 Cross Text Crossmatching


(33)

3. Tabel Pengguna Tabel 3.6 Pengguna

No Field Name Data Type Description

1 ID_User Text Id Petugas

2 Nama Text Nama Petugas

3 Password Text Password

3.4.4 Rancangan Output

Output berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data yang ada yang berguna bagi pemakainya. Rancangan output pada pencatatan persediaan darah di Bank Darah RSUD dr.R.M.Djoelham Binjai adalah dalam bentuk tabel dan formulir. Tabel terdiri dari tabel laporan per bulan, tabel laporan per semester, tabel laporan per tahun, tabel laporan bahan habis pakai, dan formulir pengeluaran darah.


(34)

Gambar 3.3 Rancangan Output

a. Tabel laporan penerimaan darah.

Tabel laporan penerimaan darah terdiri dari baris dan kolom tanggal, jumlah darah masuk (kantong) berdasarkan golongan darah baik yang berasal dari donor sukarela , donor pengganti, maupun droping.

Form Identitas Pasien Form Kantong Darah Form Darah Masuk Form Darah Keluar Form Hasil Pemeriksaan Report Penerimaan Darah per bulan

Report Penggunaan Darah per Report Penerimaan Darah

per semester

Report Penggunaan Darah

per semester

Report Penerimaan Darah

per tahun

Report Penggunaan

Bahan Habis Pakai

Formulir Pengeluaran Darah

Tabel Persediaan Darah


(35)

b. Tabel laporan penggunaan darah.

Tabel laporan penggunaan darah terdiri dari tanggal, bagian pelayanan, jumlah permintaan (kantong), lama penyimpanan sebelum digunakan, jumlah pasien perhari.

c. Formulir pengeluaran darah.

Formulir pengeluaran darah merupakan formulir yang disertakan ketika pasien menerima darah dari Bank Darah Rumah Sakit. Formulir pengeluaran darah berisi tanggal, nama pasien, nama dokter, bagian, alasan transfusi, jenis darah yang dibutuhkan, nomor kantong yang diberikan, tanggal pengambilan darah, golongan darah, rhesus, nama penerima darah.

d. Tabel laporan bahan habis pakai.

Bahan habis pakai adalah alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan darah mulai dari pengambilan donor sampai dengan pemberian darah kepada pasien. Alat-alat yang wajib dilaporkan adalah kantong darah, reagensia (bahan untuk memeriksa penyakit infeksi menular lewat transfusi darah) HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis.

e. Tabel laporan per bulan Tabel laporan per bulan terdiri dari : 1. Tabel laporan penerimaan darah 2. Tabel laporan penggunaan darah 3. Tabel laporan pengeluaran darah 4. Tabel laporan bahan habis pakai


(36)

f. Tabel laporan per semester

Tabel laporan per semester terdiri dari : 1. Tabel laporan penerimaan darah

2. Tabel laporan penggunaan darah 3. Tabel laporan pengeluaran darah 4. Tabel laporan bahan habis pakai

g. Tabel laporan per tahun 1. Tabel laporan penerimaan darah 2. Tabel laporan penggunaan darah 3. Tabel laporan pengeluaran darah 4. Tabel laporan bahan habis pakai 3.5 Tahap Implementasi

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan, dengan cara menginstall sistem supaya siap dioperasikan. Rancangan yang telah disusun dibuat sesuai dengan prosedurnya supaya sistem dapat segera dioperasikan.


(37)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.RM.DJOELHAM BINJAI

4.1 Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham

4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham

Rumah Sakit Umum Binjai didirikan pada tahun 1927 dan diresmikan pada tahun 1937 yang dipimpin oleh dr.RM.Djoelham yang kemudian dalam perkembangan dan perjalanannya sampai saat ini namanya ditebalkan sebagai nama Rumah Sakit Umum dr.RM.Djoelham kota Binjai sesuai Peraturan Daerah Kotamadya Binjai Nomor : 4 Tahun 1991 tanggal 18 Mei 1992.

Pada tahun 2000 Pemerintah Kota Binjai dengan persetujuan DPRD Kota Binjai dalam rangka melaksanakan amanah Undang-Undang RI No.25 tahun 1999 serta Keputusan Presiden No.40 tahun 2000 secara bersama menetapkan perubahan status RSU dr.RM.Djoelham Binjai menjadi status kelembagaan berbentuk Badan Pengelola, hal ini mengacu juga pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No.22 tahun 1994. Selanjutnya tentang tugas pokok dan fungsi Badan Pengelola RSU dr.RM.Djoelham Binjai ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah kota Binjai Nomor 8 tahun 2001.

Kemudian seiring perkembangan dan perubahan jaman, Rumah Sakit Umum dr.RM.Djoelham Binjai ditetapkan menjadi naik kelas dari RSU Kelas D menjadi RSU kelas C sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 303/MENKES/SK/IV/1987. Selanjutnya sesuai dengan penetapan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor : 19 tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah


(38)

Pemerintah Kota Binjai dan Surat Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor TU.07.01/III.3.2/407 tanggal 11 April 2008, tentang Perubahan status kelas RSUD dr.RM.Djoelham Binjai dari kelas C menjadi RSUD kelas B sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM.01.10/III/3139/09 tanggal 13 Agustus 2009.

4.1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 19 tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kota Binjai dan Peraturan Walikota Binjai Nomor 188.342-6545 tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham yang telah diganti dengan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 5 tahun 2009 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kota Binjai, memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan, pengobatan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pelayanan dan upaya rujukan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas RSUD dr.RM.Djoelham Kota Binjai mempunyai fungsi, sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan rumah sakit.

b. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan rumah sakit.

c. Penyusunan rencana dan program,evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan rumah sakit.


(39)

d. Pelayanan medis.

e. Pelayanan penunjang medis dan non medis. f. Pelayanan asuhan keperawatan.

g. Pelayanan rujukan.

h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengabdian masyarakat. j. Pengelolaan keuangan akuntansi.

k. Pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, organisasi, dan tata usaha serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.

Dalam melaksanakan tugasnya Bank darah memiliki tugas dan fungsi sebagai pelayanan penunjang medis dan non medis.

4.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor : 19 tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kota Binjai bahwa Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Kota Binjai dipimpin oleh seorang direktur (Eselon II/b).

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya seorang direktur dibantu oleh : a. Wakil Direktur Bidang Pelayanan.

b. Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum. c. Kepala Bidang Rekam Medis.

d. Kepala Bidang Pelayanan Medik / Penunjang Medik. e. Kepala Bidang Keperawatan.


(40)

f. Kepala Bidang Umum. g. Kepala Bidang Kepegawaian.

h. Kepala Bidang Keuangan dan Program.

i. Ketua Komite Medik / Jabatan Fungsional Medis (SMF).

Berdasarkan struktur organisasi di RSUD dr.RM.Djoelham Binjai, Bank Darah Rumah Sakit merupakan satu unit instalasi yang berada di bawah kepimpinan bidang pelayanan medik / penunjang medik.

4.1.4 Sumber Daya Manusia

Jumlah sumber daya manusia pada Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Kota Binjai per 31 Desember 2009 sebanyak 429 orang. Dari 429 orang tersebut yang bertugas di instalasi bank darah sebanyak 9 orang.

4.1.5 Visi dan Misi

Visi Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Binjai adalah “ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas Menuju Binjai Sejahtera dan Indonesia Sehat 2010 “.

Untuk memenuhi visi tersebut RSUD dr.RM.Djoelham Binjai menjabarkannya ke dalam misi pembangunan daerah Kota Binjai sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas dalam rangka mewujudkan kepuasan pelanggan.


(41)

2. Menyelenggarakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan menjunjung tinggi etika, norma dan hokum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menyelenggarakan pengelolaan manajemen rumah sakit.

4. Menyelenggarakan pemanfaatan sumber daya rumah sakit untuk mendukung upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

5. Menyelenggarakan upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

4.2 Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai

Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1994 oleh Walikota Binjai H.Abadi Barus. Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham merupakan cabang dari Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Cabang Medan berada di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham Binjai.

Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham merupakan suatu unit instalasi yang dipimpin oleh seorang kepala instalasi dan direktur rumah sakit sebagai penanggung jawab kegiatan.

Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham melayani lebih kurang duapuluh rumah sakit ataupun klinik di wilayah Kota Binjai, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang. Bank Darah Rumah Sakit dr.RM.Djoelham memiliki delapan orang tenaga teknis atau asisten transfusi darah dan satu orang dokter.


(42)

Jenis pelayanan yang dilakukan di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham adalah pengambilan darah donor, pemeriksaan kesehatan dan darah donor, penyimpanan darah dan pendistribusian darah kepada pasien yang membtuhkan. Waktu pelayanan 24 jam. Pembagian jam kerja di bagi 4 shift yaitu pagi, sore, malam dan libur.

Bank Darah Rumah Sakit menyediakan empat jenis darah dan komponen darah yang terdiri dari Whole Blood, Packed Red Cells, Thrombocyt Cells dan Fresh Frozen Plasma dengan jumlah pengeluaran rata-rata tiga ratus kantong per bulan.


(43)

BAB V

HASIL PERANCANGAN SISTEM 5.1 Penjelasan Rancangan

Klik icon Bank Darah RSUD Binjai pada desktop, maka tampilan menu login akan terbuka. Selanjutnya petugas mengisi form login yang terdiri dari nama pengguna dan password, setelah itu klik login. Nama pengguna dan password harus diisi dengan benar, jika tidak maka menu utama tidak akan ditampilkan. Berikut adalah tampilan menu login dan menu utama:


(44)

Gambar 5.1.2 Form Login


(45)

Pada menu utama ada enam pilihan yaitu pasien, donor, laporan, darah, pengguna dan keluar.

a. Menu Pasien

Menu pasien berisi form pasien yang berguna untuk mengisi data pasien baru. Jika menu pasien di klik maka form pasien akan terbuka. Selanjutnya petugas mengisi semua data yang ada pada form tersebut. Form pasien terdiri dari nomor register pasien, nama depan, nama belakang, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, golongan darah, rhesus, nama dokter, ruangan, bagian dan status.

Untuk satu nomor register pasien hanya dimiliki oleh satu orang pasien saja dan nomor ini langsung diisi oleh komputer setiap ada pasien baru. Hal ini mempermudah petugas dalam pemberian nomor register pasien dan menghindari terjadinya nomor register ganda. Setelah data diisi dengan benar maka klik tombol simpan. Tombol tutup berguna untuk keluar dari form pasien.


(46)

b. Menu Donor

Menu donor berisi form donor yang berguna untuk mengisi data donor baru. Jika menu donor di klik maka form donor akan terbuka. Selanjutnya petugas mengisi semua data yang ada pada form tersebut. Form donor terdiri dari nomor register donor, nama depan, nama belakang, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, pekerjaan, alamat rumah, golongan darah, rhesus, hb dan kategori.

Untuk satu nomor register donor hanya dimiliki oleh satu orang donor saja dan nomor ini langsung diisi oleh komputer setiap ada donor baru. Hal ini mempermudah petugas dalam pemberian nomor register donor dan menghindari terjadinya nomor register ganda. Setelah data diisi dengan benar maka klik tombol simpan. Tombol tutup berguna untuk keluar dari form donor.


(47)

c. Menu Darah

Menu darah terdiri dari lima sub menu yaitu : i. Persediaan Darah

ii. Penerimaan iii. Pengeluaran

iv. Pemeriksaan

v. Kembali Ke Menu Utama

Gambar 5.1.6 Sub Menu Darah

Dari form persediaan darah dapat diketahui persediaan darah di Bank Darah secara keseluruhan maupun berdasarkan gologan. Untuk mengetahui persediaan darah berdasarkan golongan petugas memilih kategori yang telah disediakan sesuai


(48)

dengan golongan apa yang hendak dicari. Persediaan darah juga dapat dilihat secara keseluruhan. Pada form ini juga muncul jumlah persediaan darah.

Gambar 5.1.7 Form Persediaan Darah

Form penerimaan darah berguna untuk mengisi data darah yang masuk. Form ini berisi nomor kantong, nama donor dan golongan darah. Petugas cukup mengisi nomor kantong yang digunakan pendonor. Selanjutnya memilih nama donor. Golongan darah pendonor akan uncul dengan sendirinya.


(49)

Gambar 5.1.8 Form Penerimaan Darah

Form pengeluaran darah berisi data nama pasien, nama dokter, golongan darah pasien, rhesus, nomor kantong, jenis darah yang diberikan kepada pasien, alasan transfusi dan hasil cross macthing. Ketika petugas mengisi nama pasien maka nama dokter, golongan darah dan rhesus terisi dengan sendirinya, setelah itu nomor kantong darah yang dapat digunakan pasien juga muncul dengan sendirinya. Petugas dapat memilih nomor kantong mana yang diberikan kepada pasien. Pemilihan nomor kantong dilakukan dengan cara mengklik nomor terpilih. Jika darah yang diberikan lebih dari satu kantong maka tekan tombol ctrl pada keyboard lalu klik nomor kantong mana yang akan dipilih. Setelah itu klik tombol proses, maka tombol cetak akan aktif. Klik tombol cetak maka akan muncul print preview formulir pasien dan


(50)

printer akan mencetak formulir tersebut. Formulir inilah yang diberikan kepada pasien untuk menyertai darah yang diberikan kepadanya.

Gambar 5.1.9 Form Penggunaan Darah


(51)

Gambar 5.1.11 Formulir Pasien

Form pemeriksaan merupakan tempat mengisi hasil pemeriksaan darah terhadap penyakit infeksi menular lewat transfusi darah. Form ini terdiri dari nomor kantong, golongan darah dan hasil pemeriksaan.


(52)

d. Menu Laporan

Gambar 5.1.13 Sub Menu Laporan

Menu laporan terdiri dari delapan sub menu. i. Data Donor

ii. Data Pasien iii. Penerimaan Darah iv. Pengeluaran Darah

v. Bahan Habis Pakai

vi. Laporan Penerimaan Darah vii. Laporan Pengeluaran Darah viii. Kembali ke Menu Utama


(53)

Masing-masing sub menu dapat dibuka dengan mengklik sub menu mana yag ingin dibuka. Setelah diklik akan muncul menu cetak. Menu ini menanyakan data kapan yang ingin dicetak. Setelah menu tersebut kita isi maka akan muncul print preview data yang dibutuhkan dan printer akan mencetak data tersebut. Masing-masing laporan maupun data dapat dilihat berdasarkan bulan, semester dan tahun. Semester terdiri dari dua bagian yaitu semester satu dari bulan Januari sampai bulan Juni dan semester dua dari bulan Juli sampai bulan Desember.


(54)

Gambar 5.1.15 Daftar Data Donor


(55)

Gambar 5.1.17 Daftar Penerimaan Darah


(56)

Gambar 5.1.19 Laporan Bahan Habis Pakai


(57)

Gambar 5.1.21 Laporan Penggunaan Darah

e. Pengguna

Menu pengguna berisi data para pengguna program ini. Hanya pengguna yang ada datanya pada form ini yang dapat mengoperasikan program ini. Hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data.


(58)

f. Keluar

Menu keluar digunakan ketika petugas ingin menutup aplikasi. Ketika menu keluar diklik akan muncul kotak pesan yang menanyakan keyakinan petugas untuk menutup aplikasi. Klik “No” jika tidak ingin ditutup atau “Yes” jika ingin menutup aplikasi.


(59)

5.2 PERANCANGAN INTERFACE

Program Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham terdiri dari

Menu Utama dan 6 menu program yaitu donor, pasien, darah, laporan, pengguna dan keluar,

dimana menu darah dan laporan memiliki sub menu lagi seperti yang terlihat pada gambar

dibawah ini.

MENU UTAMA

PASIEN DONOR DARAH PENGGUNA LAPORAN KELUAR

PERSEDIAAN DARAH

PENERIMAA

N PENGELUARAN PEMERIKSAAN

DATA DONOR

DATA PASIEN

PENERIMAAN DARAH

PENGELUARAN DARAH

LAPORAN PENERIMAAN

DARAH

LAPORAN PENGGUNAAN

DARAH


(60)

5.2.1 Flowchart Login

Start

Input Pengguna dan

Password

Cek Pengguna

?

Tampilkan Pesan “Pengguna tidak terdaftar”

End

Cek Password

? T

Y

Tampilkan Pesan “Password Salah”

T

Menu UTAMA Y

Keluar ?


(61)

5.2.2 Flowchart Menu Utama

Menu UTAMA

Donor ? Donor

Pasien ? Pasien

Darah ? Darah

Laporan ? Laporan

Pengguna ? Pengguna

Keluar ?

End Y T

Y T

Y Y

T T

Y T

Y

T


(62)

5.2.3 Flowchart Menu Darah

Darah

Persediaan

? Persediaan Darah

Penerimaan

? Penerimaan Darah

Pengeluaran

? Pengeluaran Darah

Pemeriksaan

? Pemeriksaan Darah

Menu Utama

? Menu Utama

T

T

T

T

Y Y Y Y

Y

T


(63)

5.2.4 Menu Laporan Laporan Data Donor Data Pasien Penerimaan Darah Pengeluaran Darah Laporan Penerimaan Darah Laporan Penggunaan Darah Kembali

Ke Menu Utama Menu Utama

T T T T T T Y T Input Periode Data Donor Data Donor Data Donor Data Donor Data Donor Data Donor Input Periode Input Periode Input Periode Input Periode Input Periode Y Y Y Y Y Y


(64)

5.2.5 Flowchart Data Pasien

Pasien

Pasien Baru

?

Input Data Pasien

Simpan Y

Ubah Data T

Simpan ke Tabel “TblPasien”

Simpan ke Tabel “TblPasien”

Ubah Data

Simpan

Y

Y

T

End T


(65)

5.2.6 Flowchart Data Donor

Donor

Donor Baru

?

Input Data Donor

Simpan Y

Ubah Data T

Simpan ke Tabel “TblDonor”

Simpan ke Tabel “TblDonor” Ubah Data

Simpan

Y

Y

T

End T


(66)

5.2.7 Flowchart Persediaan Darah

Persediaan Darah

Tampilkan Data Darah

Edit ?

Simpan ke Tabel “TblDarah”

Y T

End


(67)

5.2.8 Flowchart Penerimaan Darah

Penerimaan Darah

Isikan Nomor Kantong, Nama

Donor

Simpan ?

Simpan ke Tabel “TblDarah”

End Nomor Kantong

Sudah Ada ? T

T


(68)

5.2.9 Flowchart Pemakaian Darah Pengeluaran Darah Pilih Data Pasien Darah Tersedia Sesuai Pasien Pilih Nomor Kantong Darah Input Jenis Darah, Alasan Transfusi, Crossmatching Simpan Y T End T

Simpan ke Tabel “TblDarahKeluar” Cetak Form Pengambilan Darah Y Y T


(69)

5.2.10 Flowchart Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan Darah

Pilih Nomor Kantong

Pemeriksaan HIV,Hbs Ag,HCV,Syphilis

Simpan Simpan ke tabel

“TblDarah”

End T

Y


(70)

BAB VI PEMBAHASAN

Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem pencatatan persediaan darah berbasis komputer di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai

1. Kemudahan input data donor

Input data donor menggunakan komputer lebih mudah dibandingkan dengan cara manual karena pengisian jenis kelamin, pekerjaan, golongan darah, rhesus dan kategori donor cukup dengan memilih kategori yang sudah disediakan tanpa harus mengetiknya. Data seorang donor cukup sekali diisi walaupun donor tersebut datang berulang kali di waktu yang berbeda.

2. Kemudahan melihat data donor yang dibutuhkan

Dengan menggunakan komputer petugas mudah menemukan data donor, sehingga ketika donor tersebut sangat dibutuhkan mudah untuk dihubungi karena data alamat dan nomor telepon tercantum dalam daftar identitas donor. 3. Kemudahan input data pasien

Input data pasien menggunakan komputer lebih mudah dibandingkan dengan cara manual karena pengisian jenis kelamin, golongan darah, rhesus, bagian dan kategori pasien cukup dengan memilih kategori yang sudah disediakan tanpa harus mengetiknya. Data seorang pasien cukup sekali diisi walaupun pasien tersebut datang berulang kali di waktu yang berbeda.


(71)

4. Keakuratan penulisan nomor kantong

Nomor kantong merupakan suatu data yang sangat penting dalam distribusi darah. Dengan menggunakan komputer angka dapat ditulis dan dibaca dengan mudah dan jelas.

5. Kemudahan pembuatan formulir pasien

Ketika seorang pasien menerima darah yang diberikan, kepadanya disertakan formulir yang menyertai darah tersebut. Dengan menggunakan rancangan program ini formulir tersebut tidak perlu lagi ditulis karena langsung dicetak dengan sendirinya setelah form darah keluar diisi.

6. Kemudahan pembuatan laporan

Laporan dapat langsung dilihat maupun dicetak karena sudah terbentuk dengan sendirinya hasil dari pengisian form.

7. Efektif waktu

Dengan adanya sistem ini maka waktu pengentrian data dapat lebih cepat. Contohnya dalam mengisi identitas pasien maupun donor dapat diisi dengan memilih pilihan saja tanpa harus diketik.

8. Keamanan data

Dari segi keamanan data , data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamanannya karena tersimpan di dalam komputer dan hanya pengguna tertentu yang dapat mengoperasikan program ini.


(72)

9. Keakuratan data

Dengan program ini data yang masuk lebih akurat, hanya ada satu nomor kantong, ID pasien maupun ID donor. Jika diketik nomor yang sama, sistem akan menolak.

10. Menghindari malpraktik

Dengan program ini menghindarkan petugas dalam perbuatan malpraktik karena tidak ada formulir yang ditulis manual dengan tangan. Setiap darah yang masuk dan keluar harus dicatat dulu di komputer baru formulir dapat dicetak.


(73)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

1. Pendataan donor dan pasien dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. 2. Terhindar dari nomor kantong ganda.

3. Memudahkan petugas dalam pencetakan formulir darah keluar yang digunakan pasien.

4. Memudahkan dalam pembuatan laporan.

5. Menghemat waktu dan tenaga petugas bank darah. 6. Menghindari perbuatan malpraktik.

7.2 Saran

Kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM. Djoelham Binjai maupu n Unit Transfusi Darah Cabang Medan agar :

1. mengaplikasikan sistem pencatatan persediaan darah berbasis komputer ini. 2. menyediakan satu unit komputer di ruang Bank Darah agar sistem pencatatan

persediaan darah berbasis komputer ini dapat di-instal kedalamnya.

3. menyediakan kertas continous form rangkap empat ukuran kwarto untuk mencetak formulir pasien.


(74)

DAFTAR PUSTAKA

Awaluddin,T, 2004. Merancang dan Membangun Aplikasi Database dengan Access 2003, Salemba Infotek, Jakarta.

Depkes RI, 2008a. Pelatihan Cash Program Petugas Teknis Transfusi Darah Bagi Petugas UTDRS Modul 1, Jakarta.

Depkes RI, 2008b. Pelatihan Cash Program Petugas Teknis Transfusi Darah Bagi Petugas UTDRS Modul 2, Jakarta.

Depkes RI, 2008c. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), Jakarta.

Depkes RI, 2008d. Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah, Jakarta.

Finoza, L, 2006. Aneka Surat Statuta, Laporan dan Proposal, Seri Korespondensi Indonesia 2, Diksi, Jakarta.

Kadir,A, 2008. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta : ANDI

Syaifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, EGC, Edisi ketiga, Jakarta.

Tarwoto, 2006. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Hematologi, EGC, Jakarta.

Waterbury, L, 2005. Buku Saku Hematologi, EGC, Edisi ketiga, Jakarta.

Witarto, 2008. Memahami Pencatatan Data. http://kuliahapsi.blogspot.com /2008_09_01_ archive.html. Diakses tanggal 16 Juni 2010

Yuhefizard, 2008. Database Management Menggunakan Microsoft Access 2003, PT Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.

Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham, 2009. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2009, Binjai.

Permana Budi, 2005. 36 Jam Belajar Komputer Microsoft Access 2003, PT Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta


(1)

5.2.10 Flowchart Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan Darah

Pilih Nomor Kantong

Pemeriksaan HIV,Hbs Ag,HCV,Syphilis

Simpan Simpan ke tabel “TblDarah”

End T

Y


(2)

BAB VI PEMBAHASAN

Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem pencatatan persediaan darah berbasis komputer di Bank Darah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai

1. Kemudahan input data donor

Input data donor menggunakan komputer lebih mudah dibandingkan dengan cara manual karena pengisian jenis kelamin, pekerjaan, golongan darah, rhesus dan kategori donor cukup dengan memilih kategori yang sudah disediakan tanpa harus mengetiknya. Data seorang donor cukup sekali diisi walaupun donor tersebut datang berulang kali di waktu yang berbeda.

2. Kemudahan melihat data donor yang dibutuhkan

Dengan menggunakan komputer petugas mudah menemukan data donor, sehingga ketika donor tersebut sangat dibutuhkan mudah untuk dihubungi karena data alamat dan nomor telepon tercantum dalam daftar identitas donor. 3. Kemudahan input data pasien

Input data pasien menggunakan komputer lebih mudah dibandingkan dengan cara manual karena pengisian jenis kelamin, golongan darah, rhesus, bagian dan kategori pasien cukup dengan memilih kategori yang sudah disediakan tanpa harus mengetiknya. Data seorang pasien cukup sekali diisi walaupun pasien tersebut datang berulang kali di waktu yang berbeda.


(3)

4. Keakuratan penulisan nomor kantong

Nomor kantong merupakan suatu data yang sangat penting dalam distribusi darah. Dengan menggunakan komputer angka dapat ditulis dan dibaca dengan mudah dan jelas.

5. Kemudahan pembuatan formulir pasien

Ketika seorang pasien menerima darah yang diberikan, kepadanya disertakan formulir yang menyertai darah tersebut. Dengan menggunakan rancangan program ini formulir tersebut tidak perlu lagi ditulis karena langsung dicetak dengan sendirinya setelah form darah keluar diisi.

6. Kemudahan pembuatan laporan

Laporan dapat langsung dilihat maupun dicetak karena sudah terbentuk dengan sendirinya hasil dari pengisian form.

7. Efektif waktu

Dengan adanya sistem ini maka waktu pengentrian data dapat lebih cepat. Contohnya dalam mengisi identitas pasien maupun donor dapat diisi dengan memilih pilihan saja tanpa harus diketik.

8. Keamanan data

Dari segi keamanan data , data yang tersimpan dapat lebih terjamin keamanannya karena tersimpan di dalam komputer dan hanya pengguna tertentu yang dapat mengoperasikan program ini.


(4)

9. Keakuratan data

Dengan program ini data yang masuk lebih akurat, hanya ada satu nomor kantong, ID pasien maupun ID donor. Jika diketik nomor yang sama, sistem akan menolak.

10.Menghindari malpraktik

Dengan program ini menghindarkan petugas dalam perbuatan malpraktik karena tidak ada formulir yang ditulis manual dengan tangan. Setiap darah yang masuk dan keluar harus dicatat dulu di komputer baru formulir dapat dicetak.


(5)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

1. Pendataan donor dan pasien dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. 2. Terhindar dari nomor kantong ganda.

3. Memudahkan petugas dalam pencetakan formulir darah keluar yang digunakan pasien.

4. Memudahkan dalam pembuatan laporan.

5. Menghemat waktu dan tenaga petugas bank darah. 6. Menghindari perbuatan malpraktik.

7.2 Saran

Kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM. Djoelham Binjai maupu n Unit Transfusi Darah Cabang Medan agar :

1. mengaplikasikan sistem pencatatan persediaan darah berbasis komputer ini. 2. menyediakan satu unit komputer di ruang Bank Darah agar sistem pencatatan

persediaan darah berbasis komputer ini dapat di-instal kedalamnya.

3. menyediakan kertas continous form rangkap empat ukuran kwarto untuk mencetak formulir pasien.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Awaluddin,T, 2004. Merancang dan Membangun Aplikasi Database dengan

Access 2003, Salemba Infotek, Jakarta.

Depkes RI, 2008a. Pelatihan Cash Program Petugas Teknis Transfusi Darah

Bagi Petugas UTDRS Modul 1, Jakarta.

Depkes RI, 2008b. Pelatihan Cash Program Petugas Teknis Transfusi Darah

Bagi Petugas UTDRS Modul 2, Jakarta.

Depkes RI, 2008c. Pedoman Pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), Jakarta.

Depkes RI, 2008d. Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah, Jakarta.

Finoza, L, 2006. Aneka Surat Statuta, Laporan dan Proposal, Seri

Korespondensi Indonesia 2, Diksi, Jakarta.

Kadir,A, 2008. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta : ANDI

Syaifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, EGC, Edisi ketiga, Jakarta.

Tarwoto, 2006. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Hematologi, EGC, Jakarta.

Waterbury, L, 2005. Buku Saku Hematologi, EGC, Edisi ketiga, Jakarta.

Witarto, 2008. Memahami Pencatatan Data. http://kuliahapsi.blogspot.com /2008_09_01_ archive.html. Diakses tanggal 16 Juni 2010

Yuhefizard, 2008. Database Management Menggunakan Microsoft Access 2003, PT Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.

Rumah Sakit Umum Daerah dr.RM.Djoelham, 2009. Laporan Akuntabilitas