2. Menjadi Departemen Ilmu Komunikasi yang mempunyai dedikasi dan
moral serta dapat bekerjasama dengan fakultas demi kemajuan FISIP USU.
Perkembangan pada tahun 1994-1997 jurusan Ilmu Komunikasi membuka dua program studi yaitu program studi Public Relations Humas dan program
studi jurnalistik Komunikasi Massa. Pada tahun ajaran 20012002, berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 2162 J05TU2001 Departemen Ilmu Komunikasi
membuka Program Ektensi Ilmu Komunikasi.Setelah berhasil membuka Program Ekstensi, pada tahun ajaran 20042005 Departemen Ilmu Komunikasi membuka
Program Reguler Mandiri. Mata kuliah yang diajarkan selama mengikuti proses pendidikan di
Departemen Ilmu Komunikasi dimulai dengan materi kuliah dasar program studi sebelum mahasiswa memilih konsentrasi program studi di semester 5 yaitu seperti
Pengantar Ilmu Komunikasi, Pengantar Psikologi Sosial, Teori Komunikasi, Komunikasi Lintas Budaya, Komunikasi Massa, Fotografi, Pendapat Umum,
Sistem Komunikasi Indonesia dan lain sebagainya. Setelah mahasiswa memilih konsentrasi program studi, mata kuliah yang diikuti akan lebih spesifik sesuai
dengan konsentrasinya. Untuk konsentrasi Humas dengan mata kuliah Dasar- dasar Humas, Perencanaan Komunikasi, Manajemen Humas, Publisitas,
Praktikum Humas, Komunikasi Organisasi, dan Manajemen Humas. Sedangkan untuk konsentrasi Jurnalistik dengan mata kuliah Jurnalistik Media Cetak,
Manajemen Persuratkabaran, Jurnalistik Media Siar, Manajemen Siaran Radio TV, Desain Grafis, Praktikum Jurnalistik, Menulis Feature dan Editorial dan
Media Masyarakat.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai
variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran
tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut Bungin. 2005.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi ataupun peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau
membuat prediksi.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,
dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian Bungin. 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Sumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Departemen Ilmu Komunikasi program reguler S-1 yang masih aktif kuliah di kampus yang terdiri dari angkatan
2011, 2012, dan 2013 yang menggunakan satu atau lebih dari aplikasi Instant Messaging yang telah terpilih.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 12, 13, dan 14 Maret 2014, maka data populasi mahasiswa yang menggunakan satu atau lebih
dari lima Instant Messenger telah terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Populasi Responden Angkatan
Jumlah 2011
81 orang 2012
118 orang 2013
72 orang Jumlah
271 orang Sumber : Data Pra- Penelitian Maret 2014
3.3.2 Sampel
Universitas Sumatera Utara
Sampel adalah satu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dapat dianggap menggambarkan populasinya. Sampel harus memenuhi unsur
representatif dari seluruh sifat-sifat populasi. Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi
secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya dalam
keseluruhan populasi Kriyantono. 2008. Sampel rumus perhitungan besaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus dari Surakhmat Riduwan. 2009 sebagai berikut: n = 15 +
1000 −�
1000 −100
50 - 15 Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah populasi
Berdasarkan jumlah populasi yang ada maka jumlah sampel yang ditentukan sebagai berikut:
n = 15 +
1000 −271
1000 −100
50 - 15 n = 15 + 0.81 35
n = 15 + 28.35 n = 43,5
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43,5 x 271 = 117.88,
dibulatkan menjadi 118 orang.
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel
a. Proportional Stratified Sampling, adalah teknik penarikan sampel yang
bertjuan untuk membuat sifat homogeny dari populasi yang heterogen dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap
kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif heterogen. Berdasarkan rumus di atas maka dapat diperoleh jumlah sampel per-
angkatan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2
Sampel Per-angkatan Ilmu Komunikasi USU No. Angkatan
Rumus Jumlah Sampel Per-
Angkatan
1. 2011
81 271
� 100 = 29.9 29.9
100 � 118 = 35.2
= 35 �����
2. 2012
118 271
� 100 = 43.5 43.5
100 � 118 = 51.6
= 52 �����
3. 2013
72 271
� 100 = 26.6 26.6
100 � 118 = 31.3
= 31 �����
TOTAL 100
118 orang Sumber: Data Penelitian 2014
b. Sampel Acak Sederhana
Penelitian ini menggunakan sampel acak sederhana. Artinya penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian, dalam rancangan ini tidak terdapat diskiriminasi unit
populasi yang satu dengan unit yang lainnya. Karena semua memilki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, maka untuk menjadi
sampel unit-unit populasi harus di random Bungin. 2013. Tata cara pengundian unit-unit populasi menurut Burhan Bungin
2013 adalah sebagai berikut: 1.
Membuat daftar unit populasi pada lembaran khusus lengkap dengan kode-kode khusus sebagai lambang setiap unit
populasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Menulis kode-kode khusus tersebut dalam lembaran-lembaran
kecil dan dilipat atau digulung satu persatu. 3.
Memasukan lembaran-lembaran kecil itu dalam suatu tempat kemudian dikocok.
4. Terakhir, mengambil lembaran-lembaran yang keluar tersebut
sesuai dengan yang dibutuhkan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data