Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk

CABANG PEMATANGSIANTAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

Ayu Sukrisna

062101066

Diploma III Keuangan

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb……

Puji dan syukur penulis ungkapkan atas segala rahmat dan anugerah yang telah dilimpahkan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi di Program Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, bantuan dan meluangkan waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta seluruh staf pengajar dan karyawan Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Untuk Kepala Cabang beserta staf dan pegawai PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk Cabang Pematangsiantar.

5. Untuk kedua orangtuaku, Ayahanda Ponidi S dan Ibunda Supiati, abang dan kakakku, kakak iparku, serta sepupu dan keponakanku, terima kasih atas dukungan dan perhatian serta do’anya yang telah diberikan hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Untuk sahabat-sahabat terbaikku, Anggi (Maen ke Stabat Yok!!), Dwie, Fitri, Dinda, Qi (Makasih ya untuk tumpangannya), Leli, Mierna, Nadia, Diesty dan


(4)

sahabat-sahabatku di Jurusan Keuangan semua angkatan, serta temen-temenku satu group magang, terima kasih atas dukungannya.

7. Untuk Temanku Riefa, Qeqe, Eka dan Wahyu, Makasih ya…

8. Untuk teman-teman baikku semasa SMA yang selalu memberi supportnya hingga saat ini, serta teman-temanku yang lain yang tak bisa aku sebutkan satu persatu, Thanks.

9. Dan untuk semua Penghuni Kost Senina 35a, K’Wulan, Iin, Dwi, Indah, Ulfa, dan yang lainnya, Thanks a lot atas do’a dan dukungannya selama ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya Mahasiswa Program Studi Keuangan.

Wassalam……

Medan, Mei 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian ...5

BAB II PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PEMATANGSIANTAR A. Sejarah Ringkas ...7

B. Kegiatan Usaha ...10

C. Struktur Organisasi ...12

D. Job Description...13

E. Kinerja Usaha Terkini ...16

BAB III PEMBAHASAN A. Jenis-jenis Kredit Yang Diberikan ...20


(6)

C. Perencanaan Kredit...31 D. Pengawasan Dan Pembinaan Kredit...36 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...39 B. Saran ...40

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tabel Realisasi Kredit Pada

PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Pematangsiantar ...18 Tabel 3.1 Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan ...27 Tabel 3.2 Persyaratan Dokumen Kredit Kepemilikan Mobil ...28


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Prosedur/Sistem Penyaluran Kredit Pada


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi dan peranan perbankan sangat penting dalam mendorong perekonomian karena dunia perbankan dan perekonomian suatu negara saling mempengaruhi dan menunjang dalam perkembangannya, terutama dalam krisis moneter yang masih terjadi pada saat ini. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi suatu bank sangat tergantung kepada ruang kegiatan usahanya. Perkembangan yang sehat akan memacu kegiatan perekonomian suatu negara yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkannya kebidang yang produktif yang mendorong ke pertumbuhan perekonomian.

Dengan semakin berkembangnya perekonomian atau berkembangnya usaha dari suatu perusahaan maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Berdasarkan faktor ekonomi yaitu 6 M (Material, Money, Method, Machine, Market dan Man), maka money atau modal merupakan komponen utama dalam mendirikan dan mengembangkan suatu badan usaha atau kegiatan usaha tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena sumber-sumber ekonomi lain tidak akan diperoleh jika modal belum terpenuhi.

Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyakat dalam bentuk kredit dan atau dalam


(10)

bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa usaha pokok yang dijalankan oleh bank adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Menurut UU RI No. 8 Tahun 1998 mengenai perbankan, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Dalam pemberian kredit, maka pihak bank harus memperhatikan beberapa faktor-faktor penilaian kredit dalam memutuskan pemberian kredit kepada nasabah. Menurut Kasmir (2002;71) untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai olah bank atas dasar-dasar syarat yang dikenal dengan 5C yaitu : 1) Character, 2) Capital, 3) Capacity, 4) Collateral, 5) Condition of Economic.

Perkembangan dunia perbankan yang merupakan bagian utama dari sistem keuangan kita, tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. Perkreditan merupakan tulang punggung bagi bank. Pengelolaan dan pengaturan kredit harus dilakukan sebaik mungkin agar resiko yang ditanggung oleh bank bisa sekecil mungkin karena kredit adalah asset utama dan sekaligus sumber pendanaan bagi bank. Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk


(11)

pendapatan bunga yang merupakan komponen pendapatan paling besar dibandingkan pendapatan jasa-jasa diluar bunga kredit.

Di satu sisi bidang, perkreditan menjadi penyebab utama kegagalan pada suatu bank, namun di sisi lain, kredit merupakan sumber utama pendapatan bank. Akhir-akhir ini perbankan Indonesia mengalami kesulitan menghadapi kredit bermasalah sejak kondisi ekonomi yang belum pulih dari krisis moneter. Terlalu banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut, seperti bentuk kebijaksanaan pemerintah atau peraturan bank itu sendiri yang telah digariskan sebelumnya,serta pengaruh dari keadaan sosial politik yang kurang baik dan tidak mendukung keamanan nasional, misalnya penetapan tingkat suku bunga per periode tertentu berdasarkan kondisi tersebut.

Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta, sekarang ini telah semuanya turut ambil bagian dalam penyaluran kredit bagi masyarakat maupun perusahan yang membutuhkan tambahan modal kerja. Melalui bank kita dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi yang dijalankan. Kredit bank diperlukan bagi pengusaha kecil, menengah dan juga pengusaha yang telah memiliki modal besar.

Kelancaran prosedur pemberian kredit sangatlah tergantung pada peranan bank itu sendiri serta kesadaran di pihak nasabah. Oleh sebab itu, pihak bank diminta untuk memberi kemudahan dan meningkatkan pelayanannya dalam pemberian kredit, sama halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank kiranya dapat menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.


(12)

Berdasarkan uraian tersebut diatas, sangat jelas betapa pentingnya peranan kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam pemberian kredit kepada nasabah atau calon kreditur, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar memiliki sistem pemberian kredit. Atas dasar masalah tersebutlah penulis memilih judul “Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar“.

B. Rumusan Masalah

Bank sebagai lembaga keuangan (baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta) mempunyai salah satu fungsi yaitu memberikan kredit kepada perusahaan-perusahaan maupun masyarakat yang membutuhkan. Tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tujuan perbankan yaitu membantu pelaksanaan pembanganan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sistem pemberian kredit yang dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dibedakan berdasarkan jenis-jenis kredit yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jenis-jenis kredit yang diberikan antara lain adalah Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Multiguna, Kredit Mitra Karya, Kredit Kepemilikan Mobil (KPM), dan Kredit Bebas Agunan. Setiap jenis kredit diatas memiliki sistem pemberian kredit yang berbeda satu sama lain.


(13)

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah apakah sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah cukup efektif?

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui jenis-jenis kredit yang ditawarkan dan jaminan yang akan diterima.

b. Untuk mengetahui kebijakan pemberian kredit dan pertimbangan-pertimbangan atau syarat-syarat pelepasan kredit.

c. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kredit dan kualitas kredit yang diberikan.

d. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengawasan pelaksanaan kredit dan penerapannya.

e. Untuk mengetahui cara-cara yang diaplikasikan guna mempertahankan dan memperbaiki kinerja bank tersebut dalam bidang kredit.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis, penulisan tugas akhir ini berguna untuk memenuhi persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi dari Fakultas Ekonomi. b. Sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan terhadap

pemberian/pengawasan kredit yang dilakukan perusahaan pada masa yang akan datang.


(14)

c. Bagi dunia akademis, diharapkan dapat memberikan kontribusi dibidang perkreditan pada bisnis perbankan.

d. Masyarakat dan pembaca lebih memahami prosedur yang akan mereka lalui saat melakukan kredit sehingga masyarakat akan semakin leluasa dalam melakukan pinjaman kredit.


(15)

BAB II

PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK CABANG PEMATANGSIANTAR

A. Sejarah Ringkas

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah bank pemerintah yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki sejarah yang dimulai dari perusahaan Belanda yang bernama NHM (Nederlansche Handels Maatschapij) yang kemudian dinasionalisasikan pada tanggal 5 Desember 1960 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun1960 dan diserahkan kepada Bank Koperasi Tani Daerah dan Nelayan (BKTN).

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ini terbentuk dari hasil penggabungan atau merger 4 bank pemerintah yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Desember 1998. Keempat bank pemerintah tersebut adalah :

1. PT. Bank Bumi Daya (Persero) 2. PT. Bank Export Import (Persero)

3. PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero) 4. PT. Bank Dagang Negara (Persero)

Keputusan Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan merger atau penggabungan keempat bank tersebut diatas disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi regional sejak pertengahan 1997 yang menyebabkan perlunya pembenahan sektor perbankan Indonesia. Untuk itu Pemerintah Republik


(16)

Indonesia dengan bantuan International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Asia Development Bank (ADB) telah menetapkan kebijaksanaan dan program rekapitalisasi serta restrukturisasi bank umum baik bank swasta maupun pemerintah. Upaya restrukturisasi dilakukan secara menyeluruh baik berupa perbaikan kualitas aktiva prokduktif maupun peningkatan efisiensi antara lain melalui pembenahan organisasi, sistem dan sumber daya manusia, penyempurnaan tegnologi, serta peningkatan pelayanan kepada nasabah yang merupakan langkah penting yang memungkinkan dunia perbankan untuk membantu pemulihan dunia perbankan Indonesia dan pada umumnya perbaikan ekonomi Indonesia.

Dengan dilakukannya restrukturisasi atas penggabungan bank ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk serta rekapitalisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, maka PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mempunyai organisasi dan system yang lebih efisien serta sumber daya manusia yang professional dan produktif.

Selain latar belakang dan pertimbangan diatas, pelaksanaan restrukturisasi, kapitalisasi dan merger bank bergabung dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan komitmen pemerintah Republik Indonesia sebagaimana tercermin dalam Letter of Intent (LOI) pemerintah Republik Idonesia tanggal 16 Maret 1999 dan 14 Mei 1999 yang ditujukan pada IMF. Dalam LOI tersebut dicantumkan acuan-acuan spesifik dan jadwal waktu restrukturisasi serta merger secara hukum. Dalam pelaksanaan merger bank bergabung kedalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk terdapat beberapa prinsip yaitu :


(17)

1. Sebelum melihat keadaan kapasitas Bank Mandiri, terlebih dahulu dilakukan restrukturisasi bank bergabung.

2. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menjadi bank kokoh dan berdaya saing tinggi.

3. Pelaksanaan restrukturisasi kapitalisasi dan merger dilakukan dengan jadwal yang jelas, sehingga dapat dilakukan pemantauan secara seksama atas pelaksanaannya.

Kemudian didirikan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan ketetapan :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

3. Peraturan yang berlaku bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Perusahaan Perseroan (PT Persero).

4. Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 dari Soetjipto, S.H.. notaris di Jakarta tentang pendirian dan anggaran dasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk merger PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank Dagang Negara, PT Bank Pembangunan Indonesia, PT. Bank Expor Impor ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.


(18)

5. Akta No. 100 tanggal 24 Juli 1999 dari Soetjipto, S.H.. notaris di Jakarta tentang merger PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank Dagang Negara, PT Bank Pembangunan Indonesia, PT. Bank Expor Impor ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pendirian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dilakukan atas seluruh saham-saham pemerintah Republik Indonesia dalam masing-masing bank bergabung serta penyetoran sejumlah uang tunai sebagai pembayaran atas modal pendirian PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

B. Kegiatan Usaha

Pendapatan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan kontribusi dari tiga sektor bisnis usaha utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu perbankan ritel, perbankan korporasi dan perbankan internasional. Meskipun ketiga sektor bisnis ini memiliki kekhasan produk dan jasanya masing-masing serta target strategis yang sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berbeda, namun secara keseluruhan terdapat sinergi diantara ketiga sektor bisnis tersebut. Strategi bank dimasa mendatang cenderung ke sektor bisnis ritel.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Penjual di Pasar Perdana, menyediakan produk Obligasi Negara yang bersifat ritel, antara lain : Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel). Penunjukan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Agen Penjual ditetapkan oleh Pemerintah.


(19)

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana di Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), dengan Surat Tanda Terdaftar No. 07/BL/STTD/APERD/2007 tanggal 21 Februari 2007.

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menyediakan produk-produk dan jasa-jasa perbankan lainnya seperti Tabungan Mandiri, Mandiri Travelers Cheque (Cek Wisata Mandiri), Safe Deposit Box, Deposito Valas Mandiri, Deposito Mandiri, Western Union Money Transfer (WUMT), Travelers Cheque Valas, Authorized Money Changer (AMC), SMS BANKING MANDIRI, Giro, Mandiri Kartu Kredit, Transfer, Incaso/Collection, Kliring, Mandiri Kartu Prabayar, Deposito Berjangka, Deposito On Call, Bank Garansi, Bill Payment (layanan penerimaan pembayaran tagihan rutin).

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga menyediakan beberapa produk terkait dengan nilai tukar, suku bunga dan investasi seperti :

1. Transaksi Valuta Today, Tomorrow, Spot yaitu adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing) lainnya dengan penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi atau satu hari kerja setelah transaksi atau juga dua hari kerja setelah transaksi.

2. Transaksi Forward yaitu suatu transaksi / kontrak untuk mempertukarkan suatu valuta asing lawan valuta (asing) lainnya pada tanggal yang akan datang dengan rate/harga yang ditentukan pada tanggal kontrak.


(20)

3. Forward Rate Agreement (FRA) yaitu suatu kontrak antara dua pihak untuk menetapkan suatu suku bunga masa depan pada tingkat dan jangka waktu yang ditentukan lebih dulu.

4. Interest Rate Cap & Floor merupakan instrumen yang membatasi maksimum biaya bunga yang akan dibayarkan (Interest Rate Cap) atau minimum pendapatan bunga (Interest Rate Floor) yang akan diterima oleh suatu pihak. Interest Rate Cap & Floor ini berguna untuk melindungi perusahaan dari trend perubahan suku bunga yang kurang menguntungkan 5. Surat Utang Negara (SUN) & Obligasi Retail Negara Republik Indonesia

(ORI). Untuk investasi jangka menengah & panjang, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, dengan imbal hasil yang relatif tinggi.

6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Surat berharga berjangka waktu pendek dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

C. Struktur Organisasi

Secara umum, organisasi adalah setiap sistem kerja sama yang dijalankan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan sistem yang mengatur penempatan dan pembagian tugas kepada masing-masing bagian yang ada didalam perusahaan. Struktur organisasi


(21)

organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah Kepala Cabang, Generals Affairs (Bagian Umum), Custumer Service Officer (CSO), Custumer Service Retail (CSR), Accounting, Head Teller dan Teller.

D. Job Description

Untuk menjamin kelancaran pembagian tugas pada masing-masing bagian, maka peran struktur organisasi ini sangat diperlukan Berdasarkan struktur organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (terlampir), maka berikut ini adalah penjelasan uraian tugas dari masing-masing bagian yaitu :

1. Kepala Cabang

Tugas pokok dan Tanggung jawab :

1) Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang wilayah kerjanya dan bekerja sama dengan seluruh pegawai untuk mencapai laba yang diinginkan.

2) Mengelola dan mengembangkan bisnis mobilisasi dana dan jasa-jasa perbankan lainnya, memantau hasil-hasilnya dan memecahkan masalah yang timbul pada cabang yang dipimpinnya.

3) Menjamin terlaksananya pelayanan perbankan operasional dicabang yang dipimpinnya.

4) Menetapkan tujuan-tujuan, anggaran dan rencana kegiatan pada cabang wilayah kerjanya.

5) Menjamin tercapainya laba yang diinginkan dan keberhasilan keuangan pada cabang yang dipimpinnya.


(22)

6) Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui telah sah dan sesuai dengan wewenangnya.

2. General Affairs (GA)

Tugas dan Tanggung jawab :

1) Mengadakan, menyiapkan dan menata seluruh kebutuhan barang-barang/jasa dari perusahaan.

2) Mengatur ekspedisi surat-surat dan dokumen keluar.

3) Menangani kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin dari bank. 4) Membuat laporan persediaan amortisasi atas aktiva tetap bank. 5) Membuat laporan persediaan barang untuk pimpinan.

6) Menangani administrasi penggajian.

7) Melaksanakan pemeliharaan benda-beda jaminan yang dikuasai oleh bank.

8) Melaksanakan pengawasan secara rutin setiap periode bulan terhadap barang inventaris kantor.

9) Melaksanakan pencatatan tersendiri untuk jenis barang cetakan bernomor resiko seperti bilyet deposito dan buku tabungan.

3. CSO (Custumer Service Officer)

Officer pada cabang spoke yang melakukan kegiatan-kagiatan custumer service respresentative serta melakukan kegiatan lain seperti menerima dan memverifikasikan aplikasi kredit konsumen ritel, juga menerima dokumen-dokumen trade service, mengunjungi nasabah kredit dan nasabah dana serta


(23)

4. Head Teller

Officer pada cabang spoke yang melakukan approval untuk penarikan tunai diatas wewenang teller, mengatur saldo kas cabang saat operasi, melakukan verifikasi, transaksi teller, memastikan tersedianya uang tunai di cabang seusia unuit yang ditentukan, memastikan keamanan seluruh uang tunai milik cabang serta mengadministrasikannya dan bertanggung jawab blanko surat berharga juga menyimpan uang tunai di akhir hari bersama pejabat lainnya kedalam valult dengan cara dual custody, menentukan kurs jual beli valuta asing yang berlaku di cabang, serta bertanggung jawab atas pengisian uang ke dalam mesin ATM yang berada dalam tanggung jawab cabang, khususnya untuk cabang yang ada pada cab Hub (Retail Outlet) Head Teller bertugas mengadministrasikan uang kas untuk cabang spoke di cabang Hub area.

5. Teller

Pelaksana pada cabang yang memproses transaksi tunai dan non tunai termasuk warkat-warkat dari kotak warkat, mencetak laporan-laporan transaksi teller bersama-sama Head Teller, melakukan pengisian uang pada ATM serta melakukan Posting warkat-warkat dari kotak warkat.

6. Custumer Service Retail (CSR)

Pelaksana pada cabang spoke yang melakukan kegiatan custumer service seperti membuka, memelihara dan menutup kartu ATM, mengadministrasikan dan menerbitkan refrensi bank, melakukan posting terhadap biaya harian


(24)

kantor cabang serta mempromosikan dan menjual berbagai produk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dan bertanggung jawab kepada CSO.

7. Accounting

Unit pada cabang Hub yang melakukan pembukuan transaksi-transaksi antar cabang Hub yang tidak berhubungan dengan rekening pihak ketiga, kas dan kliring, memverifikasikan transaksi-transaksi di cabang Hub dan cabang spoke, menyajikan laporan internal dan eksternal, membuat laporan bulanan kepada Bank Indonesia dan komisaris, membuat laporan realisasi anggaran setiap periode bulanan.

E. Kinerja Usaha Terkini

Penerapan dan pemakaian teknologi mutakhir berupa jaringan komputer yang menghubungkan semua kantor cabang didalam dan diluar negeri memungkinkan dilakukannya transaksi secara online. Disamping untuk meningkatkan pelayanan nasabah kepada nasabah khususnya dengan penambahan feature perbankan, pengembangan tegnologi perbankan juga berfungsi untuk menyederhanakan dan mempercepat laporan-laporan baik laporan kantor cabang ke kantor pusat juga laporan ke Bank Indonesia. Pengembangan teknologi direncanakan bukan hanya di back office saja. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang telah dimiliki oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk berjumlah lebih dari 700 buah. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menempuh strategi ekspansi pada segmen retail, juga menunjukkan perkembangan yang baik. Aliansi dengan GE


(25)

Capital telah menerbitkan 45.000 lebih kartu kredit sejak pertama kali diluncurkan pada bulan November tahun 2000.

Keberhasilan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru. Sebelumnya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam sistem yang terbaik, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking sistem PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi satu sistem yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking. Infrastruktur IT PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.

Nasabah korporat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portofolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sektor manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Berikut ini adalah tabel realisasi kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar selama 3 tahun terakhir dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.


(26)

(27)

Dari tabel diatas dapat dianalisa :

1. KPR mengalami peningkatan 138,2% dari target yang direncanakan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 KPR meningkat 122,9% dari target yang direncanakan begitu juga pada tahun 2008. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 15,3%, sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 tidak mengalami peningkatan.

2. Multiguna meningkat 124% dari target yang direncanakan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 Multiguna meningkat 110,6%, begitu juga pada tahun 2008. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 13,8%, sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 tidak mengalami peningkatan.

3. Mitrakarya meningkat 136,4% dari target yang direncanakan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 Mitrakarya mengalami peningkatan 170,5%, sedangkan pada tahun 2008 Mitrakarya mengalami kenaikan 142%. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 34,1%, sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 mengalami peningkatan 28,5%.

4. KPM mengalami peningkatan 145,1% dari target yang direncanakan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 KPM meningkat 104,6%, sedangkan pada tahun 2008 KPM mengalami kenaikan 103%. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 meningkat 40,5%.

5. KBA mengalami penurunan 89,2% dari target yang direncanakan pada tahun 2006. Pada tahun 2007 KBA meningkat 115%, sedangkan pada tahun 2008 KBA meningkat 150%. Realisasi dari tahun 2006 ke 2007 menurun 25,8%, sedangkan dari tahun 2007 ke 2008 meningkat 35%.


(28)

BAB III PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Kredit Yang Diberikan

Perbankan sebagai lembaga keuangan merupakan badan yang paling dikenal baik oleh masyarakat maupun pengusaha dalam usaha mengatasi kesenjangan kebutuhan dana (modal).

Pemberian kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai 70%-80% dari volume usaha bank. Kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu “Credere” yang artinya kepercayaan atau dalam bahasa Latin “Creditum” yang berarti keparcayaan atau kebenaran. Dalam arti ini, jika bank memberikan kredit berarti bank dengan uang tersebut memberikan kepercayaan tersebut pada nasabah dan nasabah yang ditolak permohonan kreditnya berarti bank tidak berani memberikan kepercayaan kepada nasabah tersebut.

Dalam operasinya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan jasa-jasa bank kepada para nasabah atau masyarakat yang memerlukan modal dari bank melalui kredit yang diberikan untuk memperluas usahanya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya.

Jenis kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian barang-barang yang akan diperlukan oleh nasabah. Kredit konsumtif yang diberikan oleh PT.


(29)

1. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) adalah kredit pemilikin rumah dari Bank Mandiri yang dibrikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui develover atau non developer.

Keunggulan KPR

KPR Mandiri memiliki beragam fitur yang dapat dipilih sesuai kebutuhan nasabah yaitu :

a. KPR Duo adalah fasilitas KPR Mandiri yang dipergunakan untuk pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko di proyek developer sekaligus pembelian mobil/motor.

b. KPR Take Over adalah fasilitas KPR Mandiri yang dipergunakan untuk pengambilalihan fasilitas kredit dari bank lain yang sejenis dengan produk KPR dan sekaligus untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.

c. KPR Top Up adalah penambahan limit atas fasilitas KPR Mandiri yang sudah berjalan (existing).

d. KPR Flexible adalah fasilitas KPR Mandiri yang digunakan untuk keperluan pembelian rumah dengan sistem pembayaran angsuran yang fleksibel yaitu tersedianya rekening flexible selama jangka waktu tertentu atas sebagian tertentu dari limit kredit yang diperoleh.

e. KPR Mandiri Angsuran Berjenjang adalah fasilitas KPR Mandiri yang memberikan keringanan pembayaran cicilan sampai dengan tahun ke-3.


(30)

Keuntungan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) : a. Suku bunga kompetitif

b. Proses yang cepat dan mudah

c. Limit kredit dari Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000.000 (kecuali Jabotabek minimal Rp. 50.000.000).

d. Pembiayaan bank sampai dengan 80% dari nilai agunan sesuai penilaian Bank atau uang muka ringan hanya 20%.

e. Jangka waktu fleksibel sampai dengan 15 tahun. f. Sertifikat nasabah aman sampai dengan kredit lunas. g. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.

h. Bank Mandiri bekerja sama dengan lebih dari 200 proyek pengembang di Indonesia dan tersedia program-program yang menarik untuk pembelian rumah di proyek developer tersebut.

Persyaratan Pengajuan KPR Mandiri :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.

b. Umur minimal 21 tahun, pada saat kredit berakhir maksimal 55 tahun (pegawai) dan maksimal 60 tahun (professional/wiraswasta).

c. Mengisi formulir aplikasi KPR Mandiri. d. Syarat dokumen.

1) Dokumen pribadi : copy KTP pemohon dan suami/istri, copy surat nikah/cerai, copy Kartu Keluarga, copy RK/buku tabungan 3 bulan terakhir, copy NPWP pribadi/SPT pasal 21.1.


(31)

2) Dokumen penghasilan atau keuangan

Pegawai : Asli slip gaji terakhir/Surat keterangan penghasilan dan jabatan, copy buku tabungan.

Wiraswasta Profesional : copy neraca dan laba rugi/informasi keuangan terakhir, copy akte pendirian perusahaan dan ijin-ijin usaha/copy ijin-ijin profesi, rekening koran/tabungan.

3) Dokumen agunan

Copy SHM/SHGB, Surat Pemesanan (pembelian di proyek develover), IMB dan PBB.

e. Biaya-biaya

Provisi 1%, administrasi Rp. 250.000, biaya asuransi jiwa, asuransi kebakaran, APHT dan Notaris.

2. Kredit Multiguna

Kredit Multiguna adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan berbagai kebutuhan dengan agunan rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dimiliki.

Keunggulan Multiguna

Multiguna Mandiri memiliki beragam fitur yaitu :

a. Multiguna Take Over adalah fasilitas Multiguna Mandiri yang dipergunakan untuk pengambilalihan fasilitas kredit dari bank lain yang sejenis dengan produk Multiguna dan sekaligus untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.


(32)

b. Multiguna Top Up adalah fasilitas kredit tambahan atas fasilitas Multiguna Mandiri yang telah berjalan (existing).

Keuntungan Multiguna Mandiri : a. Suku bunga kompetitif. b. Proses cepat dan mudah.

c. Limit kredit dari Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000 (kecuali Jabotabek minimal Rp. 50.000.000).

d. Pembiayaan bank sampai dengan 70% dari nilai agunan sesuai penilaian Bank.

e. Jangka waktu fleksibel sampai dengan 10 tahun. f. Sertifikat nasabah aman sampai dengan kredit lunas. g. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.

Persyaratan Pengajuan Multiguna Mandiri :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia. Umur maksimal 21 tahun.

Umur maksimal pada saat kredit berakhir 55 tahun (pegawai) dan maksimal 60 tahun (professional/wiraswasta).

b. Memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan tetap. Pegawai :

1) Status pegaiwai tetap. 2) Masa kerja minimal 2 tahun.


(33)

Profesional/wiraswasta : memiliki penghasilan yang dapat diverifikasi dan telah berpengalaman dalam bidang usahanya minimal 2 tahun. 3. Kredit Bebas Agunan

Kredit Bebas Agunan adalah kredit perorangan tanpa agunan untuk berbagai kebutuhan, seperti pendidikan, renovasi rumah, pernikahan, kesehatan, liburan, dan kebutuhan lainnya.

Kelebihan : a. Tanpa agunan b. Cicilan ringan

c. Limit kredit sampai dengan Rp. 200.000.000,00 d. Jangka waktu kredit disediakan dalam 5 pilihan e. Perlindungan asuransi jiwa

Ketentuan :

a. Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.

b. Umur minimum 21 tahun dan maksimum 55 tahun (pada saat kredit lunas).

c. Memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan tetap per bulan minimal Rp. 2.500.000,00.

d. Memiliki pekerjaan tetap atau penghasilan tetap per bulan minimal Rp. 2.500.000,00 (diluar Jabotabek – Bandung).

e. Limit kredit maksimal 5 kali gaji (Rp. 5.000.000 sampai dengan Rp. 200.000.000).


(34)

Biaya-biaya :

a. Provisi 2%, minimal Rp. 150.000,00.

b. Administrasi Rp. 250.000,00 diluar biaya materai. c. Premi Asuransi Jiwa.

4. Kredit Kepemilikan Mobil (KPM)

Kredit Kepemilikan Mobil adalah kredit dari Bank Mandiri yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian mobil baru atau bekas.

Keuntungan bagi nasabah : a. Suku Bunga Kompetitif.

b. Limit Kredit sampai dengan Rp. 2.000.000.000. c. DP mulai 20% tergantung type mobil.

d. Proses mudah dan cepat (keputusan maksimal 2 hari kerja setelah dokumen dan persyaratan lengkap).

e. Jangka waktu kredit sampai dangan 5 tahun. Peryaratan :

a. WNI, domisili di Indonesia.

b. Umur minimum 21 maksimal 55 tahun (untuk pegawai) atau 60 tahun (untuk profesional/wiraswasta) saat kredit lunas.

c. Pegawai : berstatus pegawai tetap dan masa kerja minimal 2 tahun. d. Wiraswasta/profesional : pengalaman minimal 2 tahun.


(35)

TABEL 3.1

Persyaratan Dokumen Kredit Bebas Agunan

No. Jenis Dokumen Profesional

Pegawai

Slip Gaji Kartu Kredit 1. Asli Formulir Aplikasi diisi

lengkap   

2. Copy KTP Pemohon   

3. Copy KTP suami/istri, Kartu Keluarga dan Akte Nikah (bila menikah)

  

4. Asli/Copy Bukti Penerimaan Siswa Atau Kuitansi Biaya Pendidikan

  

5. Asli Surat Keterangan Jabatan

dan Masa Kerja 

6. Asli/Salinan Slip Gaji 

7. Copy Surat Ijin Praktek/Ijin Profesi (Profesional)/SIUP/ TDP

8. Asli Rekening Koran / Copy

Rekening Tabungan  

9. Copy Kartu Kredit 

10. Asli Tagihan Kartu Kredit 3

bulan terakhir 

11. Copy NPWP / SPT   


(36)

TABEL 3.2

Persyaratan Dokumen Kredit Kepemilikan Mobil

No. Jenis Dokumen Pegawai Wiraswasta Profesional 1. Formulir Aplikasi diisi lengkap    2. Identitas diri pemohon dan

suami/istri (KTP/Paspor)   

3. Surat nikah/cerai bagi yang telah

menikah/bercerai   

4. Kartu Keluarga   

5. Rekening Koran/tabungan 3 bulan

terakhir (penampungan penghasilan)

  

6. NPWP (untuk permohonan kredit > Rp. 50.000.00,00) atau SPT PPH 21

  

7. Bukti kepemilikan rumah   8. Asli Slip Gaji terakhir/surat

keterangan penghasilan 

9. Ijin Usaha : SIUP 

10. Ijin Usaha Profesi 


(37)

5. Kredit Mitrakarya

Kredit Mitrakarya adalah kredit tanpa agunan dari Bank Mandiri untuk kelompok pegawai/karyawan (minimal 25 orang) suatu perusahaan/instansi yang feasible menurut bank.

Kelebihan :

a. Suku bunga sangat kompetitif b. Proses cepat dan mudah

c. Limit kredit sampai dengan Rp. 25.000.000,-

d. Jangka waktu kredit fleksibel sampai dengan lima tahun e. Angsuran ringan sesuai penghasilan nasabah

f. Perlindungan asuransi jiwa Persyaratan :

a. Minimal usia 21 tahun maksimum sebelum usia pengsiun pada saat kredit lunas.

b. Diajukan secara kolektif oleh perusahaan/instansi. c. Masa kerja pegawai tetap minimal 2 tahun.

d. KTP, Kartu Keluarga, Akte Nikah, copy Rekening Tabungan, Slip Gaji, dan Surat Referensi Kantor.

B. Syarat-syarat Pemberian Kredit

Untuk memudahkan pihak bank dalam memberikan kredit, maka PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menetapkan syarat-syarat atau pedoman dalam pemberian kredit yang disebut dengan 5C yaitu :


(38)

1. Character (Watak)

Character (watak) adalah sifat dasar yang ada di dalam hati seseorang baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menilai Character (watak) adalah sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaan, serta gaya hidup (style of living).

2. Capital (Modal)

Hal yang harus yang diteliti adalah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Semakin besar jumlah modal yang dimilikinya maka menunjukkan bahwa perusahan tersebut memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban membayar hutangnya.

3. Capacity (Kemampuan)

Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam membayar atau melunasi kembali hutang-hutangnya secara tepat waktu atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Collateral (Jaminan)

Penilaian barang jaminan (collateral) yang diserahkan oleh calon nasabah sebagai jaminan atas kredit bank yang diperolehnya adalah untuk mengetahui sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan tersebut dapat menutupi resiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban calon nasabah.


(39)

5. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)

Kondisi ekonomi berkaitan dengan keadaan perekonomian pada saat tertentu, saat yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha calon nasabah. Secara keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter, perbankan, keuangan, ekonomi dan faktor-faktor lain yang dapat menghambat kegiatan usaha calon nasabah.

Dari 5 persyaratan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk lebih mengutamakan persyaratan pada character (watak) dan capacity (kemampuan) dalam pemberian kreditnya, karena menurut pengalaman PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk sendiri pada nasabah yang meminjam kredit yang usahanya sudah bagus atau meningkat. Kemampuan membayar ada akan tetapi kemauan untuk melunasi hutang kurang atau bahkan tidak sama sekali.

C. Perencanaan Kredit

Kredit merupakan kegiatan utama bank, maka rencana kredit merupakan hal yang harus dilakukan. Dalam penyusunan rencana kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk lebih dahulu mengadakan rapat dengan kepala seksi-seksi.

Aspek-aspek pertimbangan rencana kredit yang dipertimbangkan antara lain adalah :

1. Strategi perekonomian dan perdagangan yaitu dengan melihat dan memperhitungkan keadaan perekonomian dan perdagangan pada saat ini serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan yang akan timbul selama rencana disusun serta selama pelaksanaan rencana.


(40)

2. Keadaan para nasabah, dimana bank mengkategorikan mereka menurut kelancaran pelunasan kredit yaitu kredit lancar, kredit tidak lancar, dan kredit macet.

3. Keadaan keuangan bank, yaitu dengan melihat besarnya dana yang tersedia dan benar-benar dapat dilepas. Dalam hubungan ini sesuai dengan ketentuan Bank Sentral yang mengharuskan setiap bank untuk memelihara cash ratio yang merupakan suatu reserve untuk menutupi kewajiban yang dapat timbul sewaktu-waktu yakni 15% dari jumlah dana yang ada.

4. Plafon atau Ceiling, yaitu batas atau jatah bagi bank untuk mengoperasikan dananya.

Secara garis besar bahan pertimbangan penyusunan rencana kredit yang ditetapkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah :

1. Jumlah seluruh dana yang tersedia saat ini yaitu dana dari bank maupun pihak lain.

2. Perhitungan biaya dana khususnya deposito, giro, dan tabungan diadakan dengan perhitungan dana.

Prosedur penyaluran kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah antara lain :

1. Nasabah atau calon nasabah datang untuk mengajukan permohonan kredit (lampiran) dari permohonan kredit yang terdiri dari :


(41)

2) Surat izin usaha perdagangan. 3) Akta pendirian perusahaan. b. Laporan Keuangan yaitu :

1) Neraca perusahaan posisi terakhir. 2) Laba rugi perusahaan posisi terakhir. d. Realisasi usaha yaitu :

1) Pembelian 2) Penjualan

2. Melaksanakan evaluasi atau analisa dengan verifikasi calon nasabah atau nasabah melalui KTP dan permohonan kredit.

3. Pemeriksaan kondisi perkreditan calon nasabah atau nasabah atau daftar hitam di Bank Indonesia setempat.

4. Kunjungan ketempat nasabah baik di kediamannya maupun ke lokasi usaha yang dimohon.

5. Melaksanakan penilaian atas jaminan yang telah diserahkan oleh Credit Operation (CO) sampai dengan selesai. Penilaian dilakukan dengan 2 cara yaitu :

a. Penilaian fisik meliputi : 1) Penilaian keadaan fisik.

2) Penilaian lokasi (kondisi sosial masyarakat dan lingkungan alam).

b. Penilaian yuridis meliputi : 1) Legalitas dokumen.


(42)

2) Status kepemilikan tanah. 3) Perizinan

6. Setelah hasil penilaian jaminan selesai diterima oleh Credit Operation (CO), maka pada tahap inilah proses kredit disetujui atau ditolak.

a. Apabila kredit ditolak.

Surat pemberitahuan dibuat oleh Comercial Banking Center (CBC), yang ditujukan kepada Credit Operation (CO) untuk memberitahukan kepada nasabah bahwa kredit ditolak.

b. Apabila kredit diterima.

Surat pemberitahuan dibuat oleh (CBC) dan selanjutnya CO membuat surat pemberitahuan persetujuan kredit (SPKK) kepada nasabah dengan mencantumkan persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi nasabah.

7. Apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi oleh nasabah selanjutnya akan diserahkan ke bagian Credit Risk Manager (CRM).

8. Pada hari yang sama paling lambat keesokan harinya CO melakukan pembukuan atau pengaktifan rekening atas nama nasabah yang bersangkutan.

Syarat ataupun tahapan pemberian kredit merupakan langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang pemohon kredit, mulai permohonan kredit itu diajukan sampai kredit tersebut direalisasikan hingga kredit itu lunas. Persyaratan pemberian kredit ini merupakan standart yang harus berlaku pada PT. Bank


(43)

Gambar 3.1

Prosedur/Sistem Penyaluran Kredit Pada

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar

Permohonan

Kredit Layak Diteruskan

Tidak Pengumpulan Data

Usaha dan Peninjauan Jaminan Data Kurang

Analisis Kredit

Layak Diteruskan

Data Kurang Tidak

Penyusunan Proposal Kredit Disetujui Tidak Pengumpulan Data Pelengkap

Data Kurang Ada masalah hukum Tidak dapat diselesaikan

(Membahayakan Bank) Pengikatan Kredit Dan Jaminan T O L A K P E R M O H O N A N K R E D I T Administrasi Pinjaman Pencairan Dana/Pembukaan Fasilitas Kredit Pengawasan Kredit Pelunasan Kredit


(44)

D. Pengawasan Dan Pembinaan Kredit

Salah satu pengawasan yang sangat penting bagi lembaga keuangan atau bank adalah tahapan pengawasan, karena kegiatan pengawasan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadap kekayaan bank yang disalurkan di bidang perkreditan.

Pengawasan pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar dilakukan dengan 2 tahap yaitu :

1. Sebelum kredit cair

Pengawasan yang dilakukan oleh pihak bank adalah dengan melakukan wawancara terhadap calon peminjam, mencari informasi bank yaitu dengan cara pihak bank menanyakan status nasabah atau calon peminjam di bank-bank lain, melakukan penilaian agunan dan melakukan pelengkapan data.

2. Setelah kredit diberikan atau cair

Tahap pengawasan setelah kredit cair adalah pihak bank mengadakan on the spot ke lokasi usaha nasabah. On the spot dilakukan oleh pihak bank guna untuk melihat mutasi dalam rekening koran yang sangat jarang dan dilihat dari fasilitas kredit yang diberikan, maka bank melakukan warning terhadap nasabah.

Disamping itu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga melakukan pengambilan data pribadi nasabah untuk mengetahui keadaan debitur dan keadaan usahanya. Untuk membuktikan kebenaran data tersebut bank langsung turun


(45)

dengan membentuk suatu tim khusus untuk mengadakan pemeriksaan ke tempat kegiatan usaha nasabah.

Tindakan pengawasan yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah baik terutama untuk mempertimbangkan pemberian kredit yang akan diberikan.

Selain mengadakan pengawasan, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mengadakan pembinaan terhadap nasabahnya. Pembinaan pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap peminjam kredit adalah berikut :

1. Membina agar usaha yang dikelola oleh nasabah dapat dikembangkan dengan baik sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati minimal dari hasil penjualan harus tercermin 80% di rekening koran.

2. Mengadakan analisa ulang kembali apabila nasabah tidak dapat mengelola kredit yang diberikan. Oleh karena itu, pihak bank melakukan penurunan fasilitas kredit agar pihak bank tidak mengalami kesulitan dikemudian hari, maka pihak bank meminta penjadwalan ulang untuk menyelesaikan fasilitas kredit dengan skala angsuran dengan jangka waktu yang disepakati dengan tidak memberatkan debitur atau peminjam, sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup usahanya.

3. Apabila penjadwalan ulang yang telah disepakati tidak juga bisa juga dilaksanakan oleh nasabah atau debitur, maka debitur diberi surat peringatan dengan memberitahukan semua kewajibannya untuk menyelesaikan fasilitas kredit dengan cara menjual aset, dengan


(46)

menawarkan lekturisasi kredit yang meliputi pengurangan bunga dengan melunasi hutang pokok dan kewajiban lainnya.

4. Apabila debitur tidak dapat melakukan hal diatas, maka debitur diberi surat peringatan kembali dengan isi yang sama. Untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya dengan catatan apabila tidak dijalankan maka penagihannya akan diserahkan pada KP2LN atau PJPLN.

Pembinaan yang dilakukan oleh pihak PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap debitur adalah baik karena pembinaan dilakukan dengan tahap-tahap yang sudah dipertimbangkan terlebih dahulu sehingga tidak menyulitkan debitur.


(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka sebagai penutup dari tugas akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan suatu kesimpulan dan disertai dengan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan perusahaan yang bersangkutan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah dibuat oleh penulis pada-pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pemberian kredit yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar sudah baik dan efektif. Dilihat dari jenis-jenis kredit yang diberikan, terlihat bahwa PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar mengalami perkembangan yang cukup baik dan memuaskan.

2. Tindakan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar terhadap debitur adalah baik karena pengawasan dan pembinaan yang dilakukan dengan mempertimbangkan pemberian kredit yang akan diberikan terlebih dahulu sehingga tidak membebani atau menyulitkan debitur.


(48)

B. Saran

Penulis akan mencoba memberikan saran-saran berdasarkan pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu yang telah dibuat oleh penulis.

1. Dalam menyusun rencana kredit sebaiknya harus diperhitungkan berbagai aspek kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mempengaruhi keadaan perekonomian pada masa yang akan datang.

2. Sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar meningkatkan kegiatan promosi terhadap produk-produk kredit yang diberikan.

3. Dalam praktek pemberikan kreditnya sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar tidak hanya berfokus pada character dan capacity saja tetapi juga harus memfokuskan perhatian pada capital, collateral juga kondisi ekonomi agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pengawasan dan pembinaan kredit hendaknya dilakukan secara langsung ke lapangan dengan mengadakan pemeriksaan secara rutin dan memberikan masukan atau solusi bagi mereka yang bertujuan menggunakan fasilitas kredit itu sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Zainal, 2001, Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Muljono, Pudjo Teguh, 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi Empat BPFE, Yogyakarta.

Warman, Djohan, 2000, Kredit Bank, Edisi Pertama, Penerbit PT. Mutiara Sumber Widya, Jakarta.


(50)

(51)

(52)

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka sebagai penutup dari tugas akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan suatu kesimpulan dan disertai dengan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan perusahaan yang bersangkutan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah dibuat oleh penulis pada-pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pemberian kredit yang diberikan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar sudah baik dan efektif. Dilihat dari jenis-jenis kredit yang diberikan, terlihat bahwa PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar mengalami perkembangan yang cukup baik dan memuaskan.

2. Tindakan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar terhadap debitur adalah baik karena pengawasan dan pembinaan yang dilakukan dengan mempertimbangkan pemberian kredit yang akan diberikan terlebih dahulu sehingga tidak membebani atau menyulitkan debitur.


(2)

B. Saran

Penulis akan mencoba memberikan saran-saran berdasarkan pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu yang telah dibuat oleh penulis.

1. Dalam menyusun rencana kredit sebaiknya harus diperhitungkan berbagai aspek kemungkinan yang akan terjadi yang dapat mempengaruhi keadaan perekonomian pada masa yang akan datang.

2. Sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar meningkatkan kegiatan promosi terhadap produk-produk kredit yang diberikan.

3. Dalam praktek pemberikan kreditnya sebaiknya PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar tidak hanya berfokus pada character dan capacity saja tetapi juga harus memfokuskan perhatian pada capital, collateral juga kondisi ekonomi agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Pengawasan dan pembinaan kredit hendaknya dilakukan secara langsung ke lapangan dengan mengadakan pemeriksaan secara rutin dan memberikan masukan atau solusi bagi mereka yang bertujuan menggunakan fasilitas kredit itu sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Zainal, 2001, Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir, 2002, Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Muljono, Pudjo Teguh, 2001, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil, Edisi Empat BPFE, Yogyakarta.

Warman, Djohan, 2000, Kredit Bank, Edisi Pertama, Penerbit PT. Mutiara Sumber Widya, Jakarta.


(4)

(5)

(6)