BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fungsi dan peranan perbankan sangat penting dalam mendorong perekonomian karena dunia perbankan dan perekonomian suatu negara saling
mempengaruhi dan menunjang dalam perkembangannya, terutama dalam krisis moneter yang masih terjadi pada saat ini. Pertumbuhan dan perkembangan
organisasi suatu bank sangat tergantung kepada ruang kegiatan usahanya. Perkembangan yang sehat akan memacu kegiatan perekonomian suatu negara
yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkannya kebidang yang produktif yang mendorong ke pertumbuhan perekonomian.
Dengan semakin berkembangnya perekonomian atau berkembangnya usaha dari suatu perusahaan maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber
penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Berdasarkan faktor ekonomi yaitu 6 M Material, Money, Method,
Machine, Market dan Man, maka money atau modal merupakan komponen utama dalam mendirikan dan mengembangkan suatu badan usaha atau kegiatan
usaha tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya karena sumber-sumber ekonomi lain tidak akan diperoleh jika modal belum terpenuhi.
Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan
menyalurkannya kepada masyakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-
Universitas Sumatera Utara
bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak”. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa usaha pokok yang dijalankan oleh bank
adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Menurut UU RI No. 8 Tahun 1998 mengenai perbankan, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”. Dalam pemberian kredit, maka pihak bank harus memperhatikan beberapa
faktor-faktor penilaian kredit dalam memutuskan pemberian kredit kepada nasabah. Menurut Kasmir 2002;71 untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka
permohonan kredit harus dinilai olah bank atas dasar-dasar syarat yang dikenal dengan 5C yaitu : 1 Character, 2 Capital, 3 Capacity, 4 Collateral, 5 Condition
of Economic. Perkembangan dunia perbankan yang merupakan bagian utama dari sistem
keuangan kita, tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. Perkreditan merupakan tulang
punggung bagi bank. Pengelolaan dan pengaturan kredit harus dilakukan sebaik mungkin agar resiko yang ditanggung oleh bank bisa sekecil mungkin karena
kredit adalah asset utama dan sekaligus sumber pendanaan bagi bank. Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
pendapatan bunga yang merupakan komponen pendapatan paling besar dibandingkan pendapatan jasa-jasa diluar bunga kredit.
Di satu sisi bidang, perkreditan menjadi penyebab utama kegagalan pada suatu bank, namun di sisi lain, kredit merupakan sumber utama pendapatan bank.
Akhir-akhir ini perbankan Indonesia mengalami kesulitan menghadapi kredit bermasalah sejak kondisi ekonomi yang belum pulih dari krisis moneter. Terlalu
banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut, seperti bentuk kebijaksanaan pemerintah atau peraturan bank itu sendiri yang telah
digariskan sebelumnya,serta pengaruh dari keadaan sosial politik yang kurang baik dan tidak mendukung keamanan nasional, misalnya penetapan tingkat suku
bunga per periode tertentu berdasarkan kondisi tersebut. Bank-bank yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta, sekarang ini
telah semuanya turut ambil bagian dalam penyaluran kredit bagi masyarakat maupun perusahan yang membutuhkan tambahan modal kerja. Melalui bank kita
dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi yang dijalankan. Kredit bank diperlukan bagi pengusaha kecil, menengah dan juga pengusaha yang
telah memiliki modal besar. Kelancaran prosedur pemberian kredit sangatlah tergantung pada peranan
bank itu sendiri serta kesadaran di pihak nasabah. Oleh sebab itu, pihak bank diminta untuk memberi kemudahan dan meningkatkan pelayanannya dalam
pemberian kredit, sama halnya dengan pengusaha yang memanfaatkan kredit bank kiranya dapat menyelesaikan pelunasan kreditnya sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian tersebut diatas, sangat jelas betapa pentingnya peranan kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam
pemberian kredit kepada nasabah atau calon kreditur, PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Pematangsiantar memiliki sistem pemberian kredit. Atas dasar
masalah tersebutlah penulis memilih judul “Analisis Sistem Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Pematangsiantar“.
B. Rumusan Masalah