Ruang Lingkup Penelitian Metode Penetuan Sampel Metode Pengumpulan Data Operasional Variabel Penelitian

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini mengetahui dan menganalisis risiko audit dan independensi auditor khususnya dalam hal dimana penelitian ini risiko audit dan independensi auditor sebagai variabel independen apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sebuah opini audit sebagai variabel dependen serta penulis juga ingin mengetahui hal-hal apa saja yang berperan dalam menilai risiko audit dan independensi auditor terhadap opini audit.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik yang berlokasi di daerah Jakarta. Obyek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah para auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik minimal bekerja selama satu tahun tugas atau pernah melaksanakan audit, berlatar belakang pendidikan minimal D3 akuntansi dan berusia minimal 20 tahun, sedangkan Kantor Akuntan Publik dipilih hanya yang terdaftar pada Direktori Ikatan Akuntan Indonesia IAI Jakarta.

B. Metode Penetuan Sampel

Skripsi ini disusun dengan melakukan pemilihan sampel menggunakan metode convenience sampling pemilihan sampel yang mudah, yaitu 34 pemilihan sampel dimana anggota populasi dengan senang hati memberikan informasi yang diperlukan oleh penulis.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode survai lapangan, dengan mendatangi langsung responden yaitu auditor di KAP yang akan mengisi kuesioner. Kuesioner yang diberikan kepada responden ada yang bersifat tertutup, yaitu data berupa pertanyaan mengenai pengaruh penetepan risiko audit dan independensi auditor terhadap opini audit di Jakarta dengan menggunakan skala ordinal. Untuk jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sekaran 2006 data primer ialah data yang diperoleh dari tangan pertama untuk analisis berikutnya guna menemukan solusi atau masalah yang diteliti. Data tambahan yang digunakan berasal dari literatur kepustakaan yang digunakan untuk menunjukkan landasan teori dalam penelitian ini.

D. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu. 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah: 35 a. Risiko Audit Risiko audit merupakan tingkat auditor dalam menerima suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit yang akan dilakukannya, dalam hal ini unsur variabel indikatornya, yaitu sebagai berikut: 1 Risiko Inhern Risiko inheren merupakan risiko yang berasal dari adanya kemungkinan kesalahan material yang dikandung oleh laporan keuangan yang di audit. 2 Risiko Pengendalian Risiko Pengendalian merupakan risiko yang berasal dari adanya kemungkinan kesalahan yang berasal dari ketidakmampuan sistem pengawasan intern untuk menemukan, menghindari kesalahan secara dini. 3 Risiko Deteksi Risiko deteksi merupakan risiko yang berasal dari adanya kemungkinan akuntan tidak menemukan kesalahan atau salah saji yang material sewaktu melakukan audit Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen skala interval dengan 5 lima poin. Skala interval merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Dengan skala ini, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut digunakan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item 36 instrumen yang berupa pertanyaan atau pertanyaan dimana setiap jawabannya memiliki gradasi dari sangat setuju skor 5, setuju skor 4, netral skor 3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1 Sugiono, 2004. b. Independensi Auditor Independensi audit merupakan penggunaan cara pandang yang tidak bias dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut dan pelaporan hasil temuan audit Arens et.al 2008:132, dalam hal ini unsur variabel indikatornya, yaitu sebagai berikut: 1 Independensi Dalam Fakta Independensi dalam fakta merupakan sikap kejujuran di dalam diri akuntan dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan adanya pertimbangan objektif, tidak memihak di dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. 2 Independensi Dalam Penampilan Independensi dalam penampilan merupakan ketaatan akuntan publik kepada sejumlah aturan yang ditetapkan oleh organisasi profesi guna menampilkan citra independensi akuntan publik di mata masayarakat, dirumuskan dengan pendekatan “sejumlah batasan” Roger W. Bartlett 1991:11. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen skala interval dengan 5 lima poin. Skala interval merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang 37 tentang fenomena sosial. Dengan skala ini, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut digunakan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pertanyaan dimana setiap jawabannya memiliki gradasi dari sangat setuju skor 5, setuju skor 4, netral skor 3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1 Sugiono, 2004. 2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit. Opini audit menurut kamus standar akuntansi Ardiyos 2007 mengatakan bahwa laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Jenis opini audit yang akan dibahas dalam penelitian ini menyangkut tentang kelima unsur opini audit menurut Standar Profesional Akuntan Publik PSA 29, yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan modified unqualified oponion, pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion, pendapat tidak wajar adverse opinion, dan pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion 38 Tabel. 3.1 Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Skala Risiko Audit X 1 Risiko Inhern • Bentuk dan jenis usaha • Budaya kerja usaha • Pengukuran tingkat kompleksitas transaksi • Penilaian motivasi usaha • Pengamatan laporan audit terdahulu • Penerimaan klien • Pemeriksaan laporan transaksi tidak rutin • Pencatatan saldo perkiraan dan transaksi • Penggolongan tingkat penyalahgunaan transaksi Ordinal Risiko Pengendalian • Struktur organisasi klien • Pembagian tugas kerja • Uji kelayakan usaha • Keberadaan dan kelengkapan asersi pengendalian • Kerjasama jaringan usaha • Pengamatan aliran kinerja pelaporan usaha • Teknik dalam sistem pengendalian Ordinal Risiko Deteksi • Penetapan prosedur audit • Sistem perencanaan dan supervisi • Perencanaan menerima tingkat resiko • Sistem pengawasan audit • Penginterprestasian hasil prosedur audit • Pengujian subtantif terhadap saldo akun • Hubungan penetapan dengan risiko inhern dan pengendalian Ordinal Table ini bersambung ke halaman berikutnya. 39 Sambungan Table. 3.1 Independensi Auditor X 2 Independensi Dalam Fakta • Jujur dalam kata dan perbuatan • Pendapat berdasarkan hasil audit • Bertanggung jawab atas semua kinerja audit • Kebebasan dalam berpikir dan berpendapat • Bersifat netral • Rekomendasi sesuai kondisi dan fakta • Penyalahgunaan kata-kata laporan audit • Penilaian dan saran terhadap fakta dan dampak Ordinal Independensi Dalam Penampilan • Menjaga nama baik profesi • Memasyarakat dan mensosialisasikan profesi • Penghitungan besaran komisi hasil audit • Kepentingan pribadi dan usaha klien • Pertimbangan hubungan • Penggunanan advertensi untuk memperoleh klien • Penetapan pendapat atas laporan audit Ordinal Opini Audit Y Pernyataan Pendapat • Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit • Menguji pengendalian usaha • Pelaksanaan prosedur analitis • Pelaksanaan pengujian terinci terhadap saldo • Perhatian tahap penyelesaian • Perhatian tahap penerbitan • Pertimbangan keefektivan dalam penentuan faktor risiko Ordinal Sumber: Data Primer 40

E. Metode Analisis Data