Perumusan Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

30 penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Berdasarkan hal-hal tersebut maka pada penelitian ini akan mengetahui dan menganalisis tentang pengaruh risiko audit dan independensi auditor terhadap opini audit, baik antara variabel independen dengan variabel dependen pada pokok permasalahan tersebut. Penelitian ini unsur variabel independen dimasukkan pada risiko audit dan independensi auditor dan unsur variabel dependen dimasukan pada bagian opini audit. Untuk menyelaraskan antara konsep dan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini, berikut gambar 2.2 merupakan pemikiran pada pokok permasalahan yang akan ditindaklanjuti:

C. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Risiko Audit terhadap Opini Audit Faktor pencegah kegagalan dalam pengaruh sebuah opini audit adalah dengan menelaah secara lebih terfokus pada pembuatan opini audit dari mulai perencanaan hingga terbentuknya sebuah opini audit Gambar. 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen Opini Audit Audit Opinion Risiko Audit Audit Risk IndependensiAuditor Auditor Independence 31 yang sesuai dengan kode etik dan standar pembuatan laporan audit. Berbagai macam bentuk risiko audit menjadikan alat perhitungan dalam menentukan faktor kegagalan pada saat pengambilan keputusan, serta cara yang lebih tepat untuk pembentukan opini audit tersebut. Apabila tingkat risiko audit lebih kecil maka tingkat salah saji pada opini audit akan lebih terkontrol secara maksimal. Berdasarkan penjelasan pada paragraf tersebut di atas, maka dapat dikembangkan hipotesa empiris sebagai berikut: H 1 : Risiko audit berpengaruh terhadap opini audit. 2. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Opini Audit Dalam Kode Etik Akuntan tahun 1994 disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Pengkategorian independensi audit menjadi dua aspek yaitu independensi kenyataan dan independensi penampilan menjadikan aspek yang mendistribusikan dalam terbentuknya opini audit yang sesuai dengan standar dan kode etik akuntan publik. Kualitas dan kuantitas isi dari opini audit ditentukan dari sikap auditor tersebut dalam menyikapi terbentuknya opini audit yang berwawasan pada independen profesional. Apabila tingkat independensi auditor lebih besar maka tingkat salah saji pada opini audit akan lebih terkontrol secara maksimal. Berdasarkan 32 pertimbangan tersebut maka dapat dikembangkan hipotesa empiris sebagai berikut: H 2 : Independensi auditor merupakan faktor yang berpengaruh terhadap opini audit. 3. Pengaruh Risiko Audit dan Independensi Auditor terhadap Opini Audit Pengaruh faktor risiko audit dan independensi auditor yang akan dipergunakan dalam menentukan opini audit, dimana dalam meminimalisir terjadinya faktor kegagalan audit audit failure diperlukan adanya tingkat independensi dalam pembuatan sebuah opini audit tersebut, sehingga pernyataan auditor pada opini audit tersebut bukan termasuk dalam rekayasa atau hal lainnya yang dapat merusak citra profesi akuntan publik atau auditor. Dari bermacam-macam bentuk risiko audit dapat diambil keterangan yang lebih tepat untuk memecahkan permasalahan dalam pembentukan opini audit, yaitu dengan menggunakan sikap independensi audit yang diperlukan dari berbagai aspek kategori risiko audit. Berdasarkan keterangan yang tertera pada paragraf di atas, maka dapat dikembangkan hipotesa empiris sebagai berikut: H 3 : Risiko audit dan independensi auditor secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap opini audit. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini mengetahui dan menganalisis risiko audit dan independensi auditor khususnya dalam hal dimana penelitian ini risiko audit dan independensi auditor sebagai variabel independen apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sebuah opini audit sebagai variabel dependen serta penulis juga ingin mengetahui hal-hal apa saja yang berperan dalam menilai risiko audit dan independensi auditor terhadap opini audit.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik yang berlokasi di daerah Jakarta. Obyek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah para auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik minimal bekerja selama satu tahun tugas atau pernah melaksanakan audit, berlatar belakang pendidikan minimal D3 akuntansi dan berusia minimal 20 tahun, sedangkan Kantor Akuntan Publik dipilih hanya yang terdaftar pada Direktori Ikatan Akuntan Indonesia IAI Jakarta.

B. Metode Penetuan Sampel

Skripsi ini disusun dengan melakukan pemilihan sampel menggunakan metode convenience sampling pemilihan sampel yang mudah, yaitu