3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Profesi akuntan di Indonesia akan mengalami tantangan yang semakin berat pada masa yang akan datang, dengan perkembangan ilmu pengetahuan
yang terus mengalami regenerasi untuk lebih memudahkan dalam menjalani kehidupan ini. Kebutuhan informasi keuangan yang benar dan tepat bagi para
pengguna laporan keuangan akan menentukan seberapa besar penggunaan atau penilaian informasi atas laporan keuangan. Tingkat kapabilitas seorang
auditor menentukan suatu informasi keuangan yang akurat tepat dan tidak menyesatkan bagi para pengguna laporan keuangan, serta auditor dapat
menunjukkan aturan etika-etika profesional dan diimplementasikan pada saat pembentukan laporan atau informasi mengenai keuangan sebuah organisasi
atau perusahaan baik yang telah go public ataupun masih dalam proses perkembangan usaha.
Peranan auditor dituntut tanggung jawab yang semakin luas, serta auditor harus memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern.
Munculnya berbagai kasus korupsi yang melanda Indonesia belakangan ini merupakan sebagian tantangan baru bagi sebagian besar pelaku profesi
akuntan publik auditor, terutama yang berkaitan dengan peran auditor dalam pembentukan sebuah opini auditor, dimana dalam penelitian ini akan
4 mengkhususkan pada pengaruh risiko audit dan independensi auditor.
Pengaruh akan risiko yang akan diambil bukan hanya sekedar ilustrasi atau imajinasi rekayasa, akan tetapi harus dikelola sedemikian rupa menjadi
sebuah penanganan yang mutakhir dan dapat dipercaya oleh pengguna laporan keuangan. Risiko yang dikelola harus senantiasa bercermin kepada kode etik
yang dimiliki oleh profesi akuntan publik. Risiko audit menurut Konrath 2002 dalam Wondabio 2006 adalah risiko yang timbul karena auditor
tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas laporan keuangan yang mengandung salah saji material, serta berdasarkan
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa manajemen dalam bidang risiko Kantor Akuntan Publik merupakan satu hal penting bagi profesi Akuntan
Publik serta mempunyai dampak terhadap proses penerimaan klien. Sikap independen pada auditor juga memiliki peran dalam pengelolaan
sebuah risiko yang pada akhirnya akan membentuk sebuah laporan audit dan tentunya berlandaskan pada kode etik profesi. Independensi audit dalam PSA
No.04 SA Seksi 220 menyatakan bahwa auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan pekerjaanya untuk
kepentingan umum. Penelitian Alim, Hapsari, dan Purnawati 2007 menyimpulkan bahwa terdapat adanya interaksi independensi dan etika
auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, termasuk didalamnya opini audit.
5 Seorang akuntan publik dalam pemecahan suatu kasus laporan keuangan
perusahaan memiliki peran dalam hal menentukan opini audit yang menyatakan bahwa perusahaan layak atau tidak dalam kinerja yang telah
dihasilkannya. Berbagai macam bentuk opini audit yang ada dapat mencerminkan pada kode etik yang seharusnya dijalani oleh akuntan publik.
Pembentukan sebuah opini audit yang berlandaskan pada pokok permasalahan pengelolaan risiko dan independensi audit dalam membentuk suatu kawasan
yang terdifinisi dari adanya tingkat salah saji yang minimal pada sekian banyak data yang diperolehnya, serta kemampuan dalam pengelolaan risiko
dan tuntutan peran dalam bersikap independen agar tidak mempengaruhi laporan opini audit sebagaimana mestinya.
Penilaian dari risiko dan independensi auditor menggambarkan tentang seberapa besar pencegahan tindak kriminalitas penyalahgunaan dana
perusahaan atau organisasi terhadap suatu entitas audit dapat diminimalisasi, sehingga faktor-faktor kemungkinan terjadinya penyalahgunaan atau
penyesatan laporan keuangan tidak akan terjadi. Banyaknya faktor yang dapat menimbulkan risiko audit dan independensi auditor dapat diartikan bahwa
untuk kemungkinan terjadinya suatu permasalahan dibutuhkan adanya faktor tujuan untuk memunculkan sebuah masalah terjadi, misalnya faktor
pencapaian tingkat laba perusahaan atau organisasi, pertahanan reputasi bisnis, dan lain-lain. Pembentukan sebuah opini audit memiliki keterkaitan dalam
pengambilan keputusan pada saat menentukan tingkat risiko dan ketentuan
6 bersikap independen sehingga membentuk suatu laporan opini audit yang
relevan, handal, cukup dan materialistis. Namun seberapa besar pengaruh penentuan risiko audit dan independesi auditor terhadap opini audit masih
belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu penulis menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul
“Pengaruh Risiko Audit dan Independensi Auditor terhadap Opini Audit Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta”. Dalam hal
ini risiko audit dan independensi auditor berperan sebagai variabel independen, sedangkan opini audit berperan sebagai variabel dependen.
B. Perumusan Masalah