BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Anggrek
Anggrek merupakan tumbuhan herba perennial dengan perawakan yang beranekaragam, hidup sebagai epifit, saprofit, dan ada pula yang teresterial.
Anggrek memiliki rimpang, akar yang seperti umbi, tetapi bukan umbi lapis atau umbi batang. batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali menebal
membentuk umbi semu pseudobulb yang mempunyai akar yang mengandung klorofil dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi Tjitrosoepomo, 2004.
Anggrek dapat tumbuh di berbagai tempat yang memungkinkan untuk tumbuh seperti tanah yang berhumus, tanah-tanah rawa, batu cadas, pasir pohon
dan akar tumbuhan lain Gunadi, 1985. Menurut Ginting 1990, berdasarkan habitatnya tumbuhan anggrek dapat dibagi atas:
a. Anggrek epifit yaitu anggrek yang dalam keadaan alami tumbuh menempel
pada pohon-pohon. Misalnya pada genera Vanda, Dendrobium, Oncidium dan Phalaenopsis.
b. Anggrek litofit yaitu angggek yang tumbuh di batuan.Contohnya Goodyera
sp. c.
Anggrek saprofit yaitu anggrek yang tumbuh pada bahan organik yang telah lapuk. Contohnya: Didymoplexis dan Epipogium.
d. Anggrek teresterial atau anggrek tanah yaitu anggrek yang tumbuh atau hidup
ditanah. Contohnya: Arachnis flo-aeris, Spathoglottis pliacata, dan Arundina graminifolia.
2.2 Morfologi Tumbuhan Anggrek
Secara morfologi, tumbuhan anggrek terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
2.2.1 Akar
Akar anggrek umumnya lunak dan mudah patah, ujungnya meruncing, licin, dan sedikit lengket. Akar anggrek mempunyai lapisan velamen yang bersifat spongy
berongga dan dibawahnya terdapat lapisan yang mengandung krolofil. Lapisan
velamen ini berfungsi menyerap air dan melindungi bagian dalam akar. Akar- akar yang sudah tua akan menjadi cokelat dan kering kemudian fungsinya
digantikan dengan akar-akar baru. Pada anggrek monopodial, akar keluar dari ruas-ruas batang dan akar ini disebut akar aerial. Akar aerial yang masih aktif
ujungnya berwarna hijau, hijau keputihan, atau kuning kocokelatan, licin dan mengkilat. Pada anggrek simpodial, akar keluar dari dasar peudobulb atau
sepanjang rhizoma Gunawan, 2007.
2.2.2 Batang
Menurut Sudarnadi 1995, berdasarkan pertumbuhannya batang anggrek dapat dibagi menjadi dua golongan gambar 1 yaitu tipe simpodial dan
monopodial. a. Tipe simpodial
Anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Petumbuhan batang selalu
terjadi di ujung batang sehingga batangnya terus memanjang. Contoh dari jenis anggrek tipe simpodial ini antara lain Dendrobium sp., Vanda sp., Oncidium sp.,
dan Cymbidium sp. b. Tipe monopodial
Anggrek yang dicirikan oleh pertumbuhan batang baru selalu dimulai dari pangkal batang tua sampai panjang tertentu lalu berhenti, kemudian diikuti dengan
pertumbuhan batang baru. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh dari jenis anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis
sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.
Simpodial Monopodial
Gambar 2. 1. Pola Pertumbuhan Batang Anggrek . a Akar. b Akar Udara .
c Rimpang. d Batang. e Pseudobulb. Mahyar, 2003.
2.2.3 Daun
Bentuk daun anggrek bervariasi, dari yang sempit memanjang sampai bulat panjang. Daun anggrek tidak mempunyai tulang daun yang berbentuk jala
menyebar, tetapi tulang daunnya sejajar dengan helaian daun. Tebal daun juga bervariasi dari tipis sampai tebal berdaging sukulen. Daun melekat pada batang
dengan kedudukan satu helai pada setiap buku dan berhadapan dengan daun pada buku baerikutnya atau berpasangan, yaitu pada setiap buku terdapat dua helai
daun yang berhadapan Gunawan, 2007. Daun anggrek berseling dengan tepi rata, biasanya tersusun dalam dua
baris. Bunga berkelamin 2, zigomorph, memiliki bentuk dan warna yang indah tetapi kadang-kadang bunganya kecil, tidak berwarna atau berwarna kehijau-
hijauan. Daun tenda bunga memilki warna yang sama dengan daun mahkota, tetapi selalu mudah dibedakan antara daun kelopak dan daun mahkota Steenis,
2004.
2.2.4 Bunga
Struktur morfologi anggrek sangat beranekaragam baik bentuk maupun warnanya. Setiap bunga anggrek mempunyai struktur morfologi yang sama dan khas. Bunga
anggrek mempunyai tiga lembaran yang hampir mirip satu sama lain yang disebut sepal daun kelopak. Diantara ketiga sepal ini terdapat lagi lembaran yang
disebut dengan petal daun mahkota. Satu dari tiga petal mempunyai bentuk yang
berbeda dan lebih lebih sering disebut bibir atau labellum Gunadi, 1985.
Labellum adalah bagian petal paling atas yang keras. Labellum bermacam- macam bentuk dan berwarna lebih cerah pada beberapa jenis anggrek Sharma,
2002. Bunga pada anggrek ada yang hanya mempunyai satu benang sari monandrae, tetapi ada juga mempunyai dua benang sari diandrae. Benang
sari dan tangkai kepala putik menjadi satu membentuk struktur yang disebut column. Colum anggrek tidak mempunyai tepung sari seperti bubuk, melainkan
berupa gumpalan serbuk sari yang disebut polinia. Polinia melekat pada ujung column melalui struktur yang disebut plasenta dan tertutup oleh sebuah cap.
jumlah polinia ada yang 22, 4, 6, atau 8, tergantung pada spesiesnya Gunawan, 2007.
Gambar 2.2 . Morfologi Bunga Anggrek a. Bunga b. Sepal dorsal c. Sepal
lateral d. Petal e. Lip f. Daun pelindung bunga g. Colum Comber, 2001.
2.2.5 Buah
Buah anggrek merupakan buah kapsula yang terbelah enam. Bijinya terdapat didalam buah dan sangat banyak. Biji anggrek ini tidak mempunyai endosperm
cadangan makanan seperti biji tanaman lainnya. Oleh karena itu, untuk perkecambahan dan pertumbuhan awal biji anggrek dibutuhkan gula dan
persenyawaan-persenyawaan lain dari luar atau dari lingkungan sekelilingnya Gunawan, 2007.
2.3 Distribusi Anggrek
Anggrek adalah satu famili terbesar dalam tumbuhan berbunga. Kira-kira ada 1000 genus dan 20.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia, baik didaerah
tropis. Beberapa genus anggrek yang tumbuh di benua Asia adalah Dendrobium, Vanda, Cymbidium, Oncidium dan Arundina Sharma, 1993.
Menurut Loveles 1989, anggrek tersebar luas diderah hutan hujan tropis basah seperti Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko, India, Indonesia,
Thailand dan Malaysia. Walaupun begitu, anggrek yang paling banyak dijumpai adalah anggrek epifit, serta membentuk vegetasi hutan yang mudah dilihat.
Beberapa genera anggrek yang tumbuh di benua Asia adalah Dendrobium, Spathoglottis, Vanda, Cymbidium, Paphiopedilum, Arundina dan Aerides. Di
benua Amerika beberapa jenis anggrek yang tumbuh adalah Cypripedium,
Accalis, Acineta, Maxilaria, Masdevalia, Zygopetalum sedangkan genera yang terdapat di Benua Afrika yaitu Aeranthes, Aerangis, Angraecopsis, Angsellia dan
Cyrtorchis. Benua Eropa genera yang tumbuh adalah Spiranthes Anacamptis, Liparis, Aceras, Orchis dan Pseudoorchis sedangkan di benua Australia dan
Selandia Baru genera yang tumbh adalah Glossodia, Pterostylis, Earina dan Corybas Gunadi, 1986.
2.4 Manfaat Anggrek