BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Jenis-Jenis Anggrek
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Stasiun Penelitian SOCP- YEL di dalam Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat Kabupaten Tapanuli
Utara, diperoleh 35 marga dengan 82 jenis yang ditemukan. Seperti yang
ditampilkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Jenis-Jenis Anggrek di Stasiun Penelitian SOCP-YEL
No. Marga
Jenis
1. Acanthephippium
Acanthephippium flavum 2.
Acriopsis Acriopsis lilifolia
3. Agrosstophyllum
Agrosstophyllum cyathiforme 4.
A. longifolium 5.
A. stipulatum 6.
Appendicula Appendicula alba
7. A. anceps
8. Appendicula cristata
9. Arundina
Arundina graminifolia 10.
Ascidieria Ascidieria longifolia
11. Bulbophyllum
Bulbophyllum anguistifolium 12.
B. elongatum
13. B. flavescens
14. B. flavidiforum
15. B. hirtulum
16.
B. lumbriciforme
17. B. obtusipetalum
18. B. odoratum
19. B. ovalifolium
20. B. phaeoneuron
21. Bulbophylllum sp. 1
22. Bulbophylllum sp. 2
23. Bulbophylllum sp. 3
24. B. uniflorum
25. B. virescens
26. Bromheadia
Bromheadia brevifolia 27.
B. rupestris 28.
Bromheadia sp. 29.
Calanthe Calanthe clavicalcar
30. C. pulchra
31. C. rigida
32. Chelonistele
Chelonistele sulphurea 33.
Coelogyne Coelogyne cuprea
34. C. incrassta
35. C. speciosa
36. Coelogyne sp.
37. Corybas
Corybas holtumii 38.
Cryptostylis Cryptostylis javanica
39. Cystorchis
Cystorchis stenoglossa 40.
C.variegata 41.
Dendrobium Dendrobium compressicaule
Lanjutan Tabel 4.1 No.
Marga Jenis
42. D. excavatum
43. D. hosei
44. D. indivisum
45. D. minutigibbum
46. D. rosellum
47. D. singaporense
48. Dendrobium sp.
49. Didymoplexiella
Didymoplexiella sp. 50
Dipodium Dipodium pictum
51. Epigeneium
Epigeneium cymbidioides 52.
Eria Eria bicristata
53. E. compressoclavata
54. E. cymbidifolia
55. E. densa
56. E. genuflexa
57. E. merapiensis
58. E. neglecta
59. Eria sp.
60. E. taluensis
61. Geesinkorchis
Geesinkorchis breviunguculata 62.
Hetaeria Hetaeria oblongifolia
63. Hylophila
Hylophila lanceolata 64.
Hylophila sp. 65.
Liparis Liparis latifolia
66. Liparis sp.
67. Liparis tricallosa
68. Macodes
Macodes petola 69.
Odontochilus Odontochilus macranthus
70.. Paphilopedium
Paphilopedium superbiens
71. Peristylus
Peristylus goodyeroides 72.
Phaius Phaius collasus
73. Platanthera
Platanthera angustata 74.
Podochilus Podochilus lucescens
75. P. microphyllum
76. Podochilus sp.
77. P. tenuis
78. Tainia
Tainia maingayi 79.
Thrixspermum Thrixspermum centipeda
80. Trichotosia
Trichotosia pauciflora 81.
Oberonia Oberonia lotsyana
82. Zeuxine
Zeuxine violascens
Dari Tabel 4.1 diketahui bahwa Marga Bulbophyllum memiliki jenis yang terbanyak yaitu 15 jenis, diikuti oleh Eria dengan 9 jenis, Dendrobium dengan 8
jenis, Coelogyne dan Podochilus masing-masing 4 jenis, Agrosstophyllum, Appendicula, Bromheadia, Calanthe dan Liparis sebanyak 3 jenis, Cystorchis,
Hylophila dan Zeuxine sebanyak 2 jenis, marga Acanthephippium, Acriopsis, Arundina, Ascidieria, Chelonistele, Corybas, Cryptostylis, Didymoplexiella,
Dipodium, Epigeneium, Geesinkorchis, Hetaeria, Macodes, Odontochilus,
Paphilopedium, Peristylus, Phaius, Platanthera, Tainia, Thrixspermum, Trichotosia, Oberonia .
Marga Bulbophyllum merupakan anggrek yang paling dominan di lokasi penelitian dengan habitnya epifit dan umumnya menyukai tempat terbuka dengan
intensitas cahaya matahari yang cukup. Menurut Comber 2001, jenis-jenis dari marga Bulbophyllum merupakan tumbuhan dengan penyebaran yang luas yaitu
hampir meliputi seluruh dunia, baik di daerah tropis subtropis dan artik dan merupakan marga yang mempunyai jumlah jenis terbanyak, kurang lebih terdapat
1000-1200 jenis. Jenis dari marga Bulbophyllum yang paling banyak ditemukan dikawasan ini adalah Bulbophyllum anguistifolium, Bulbophyllum hirtulum dan
Bulbophyllum uniflorum tumbuh epifit di batang pohon yang mengandung humus.
Banyaknya jumlah jenis yang ditemukan pada marga Bulbophyllum ini kemungkinan disebabkan oleh faktor fisik lingkungan yang sesuai dan
mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangannya, dimana suhu udara lokasi penelitian berkisar antara 16-25
º
C Lampiran 3. Suhu tersebut masih cukup baik untuk pertumbuhan marga Bulbophyllum. Menurut Gunadi 1985, kisaran suhu
yang sesuai untuk pertumbuhan marga Bulbophyllum yaitu antara 15-26
º
C. Selain itu marga Bulbophyllum kemungkinan juga memiliki kemampuan yang
tinggi untuk berkembang biak tidak hanya melalui biji, tetapi juga dapat melalui akar rimpangnya. Menurut Rifai 1993, jumlah jenis yang anggrek yang hidup
sebagai epifit pada pepohonan belantara pengunungan sangatlah besar, terutama dari jenis-jenis marga Bulbolphyllum yang memiliki kemampuan berkembang
biak yang cukup tinggi. Salah satu jenis yang cukup menarik di dalam kawasan hutan ini adalah B.
virescens. B. virescens memilki bentuk bunga yang sangat mirip dengan B. uniflorum. B. virescens menempel pada batang pohon yang cukup tinggi dan
mengandung humus sedikit tebal. Salah satu keunikan dari anggrek ini bunga menjuntai kebawah, dalam 1 tandan bunga memilki 7 kuntum bunga dan memiliki
aroma bunga yang cukup bau menyerupai bau bangkai. Menurut Van Steenis 2006 tumbuhan epifit akan menempel dan tumbuh baik pada batang pohon yang
memiliki banyak tanah sebagai unsur hara, cahaya dan air untuk fotosintesis. Jenis ini dijumpai pada ketinggian 870 m-dpl.
Eria yang ditemukan terdiri dari 9 jenis. Eria biasanya ditemukan di hutan tropis dan terdistribusi di sebagian hutan daerah yang terbuka dengan habitnya
epifit pada percabangan pohon yang tidak terlalu tinggi. Jenis dari marga Eria yang banyak ditemukan adalah Eria taluensis dan Eria cymbidifolia. Menurut
Puspitaningtyas 2009, Eria cymbidifolia merupakan anggrek epifit yang memiliki umbi semu kecil tertutup oleh pelepah daun, morfologi vegetatifnya
mirip dengan marga Cymbidium. Menurut Comber 2001, jenis ini penyebarannya meliputi kawasan Sumatera dan Borneo, di Sumatera umumnya
tumbuh pada ketinggian 700-1950 m dpl. Dendrobium yang ditemukan ada 8 jenis. Dendrobium merupakan anggrek
epifit, dan biasanya ditemukan di hutan daerah yang sedikit terbuka dengan memiliki intensitas cahaya matahari yang cukup. Daerah persebarannya cukup
luas yaitu Asia Tenggara dan Kepulauan Archipelago Comber, 2001. Jenis dari marga Dendrobium yang paling banyak ditemukan di kawasan ini Dendrobium
excavatum dan D. minutigibbum. Kedua jenis anggrek ini sulit sekali dibedakan apabila dijumpai dalam keadaan tidak berbunga, hal ini dikarenakan jenis ini,
berumpun banyak, memiliki bentuk daun dan ukuran daun yang hampir sama persis. Kedua jenis tersebut mudah dibedakan dari warna bunganya, dimana D.
excavatum memiliki warna bunga kuning pucat dan D. minutigibbum memilki warna bunga merah tua.
Dari Tabel 4.1 juga dapat dilihat bahwa marga Coelogyne dan Podochilus yang ditemukan masing-masing ada 4 jenis. Coelogyne merupakan anggrek epifit
yang umumnya tumbuh pada tempat terbuka dan menempel pada batang pohon yang tidak terlalu tinggi. Jenis yang sering ditemukan C. cuprea, C. xyrekes dan
Coelogyne sp. Ketiga jenis ini sangat mudah sekali dibedakan apabila dijumpai dalam keadaan tidak berbunga. Dikarenakan ketiga jenis ini memiliki bentuk
umbi yang berbeda untuk masing-masing jenis. Coelogyne cuprea memiliki bentuk umbi bulat memanjang menebal dibagian dasar, C. xyrekes memiliki
bentuk umbi bulat telur memanjang bersegmen empat, dan Coelogyne sp. memiliki bentuk umbi bulat memanjang menyerupai bentuk pensil.
C. cuprea merupakan anggrek yang memiliki bunga berukuran besar, tangkai bunga sering menjuntai kebawah kebawah, setiap perhiasan bunga
memiliki warna bunga yang sama dan sedikit mencolok dibagian bibir bunga. Menurut Comber 2001,
C. cuprea yang termasuk anggota seksi Longifoliae, tersebar di kawasan Sumatera dan Borneo pada ketinggian 1000-1700 m dpl.
C. xyrekes merupakan anggrek epifit yang berukuran besar, memiliki bentuk umbi semu yang bulat telur memanjang melebar dibagian dasar,
meruncing di bagian ujung umbi, berbunga tunggal dan memiliki warna bibir sedikit lebih mencolok dibandingkan dengan jenis Coelogyne lainnya. C. xyrekes
tumbuh pada hutan primer yang terbuka dan paling banyak menempel pada percabangan batang pohon yang tidak terlalu tinggi dan besar. Menurut
Gravendeel, 2000, jenis ini memiliki ciri khusus dibagian bibirnya yaitu bergerigi, berumbai dan hanya ditemukan di Daerah Sumatera.
Jenis lain dari marga Coelogyne dengan ciri susunan bunga menggantung yang ditemukan di kawasan ini adalah Coelogyne sp. Jenis ini memiliki bentuk
perhiasan bunga yang sama, dan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis Coelogyne lainnya. Ciri utama dari Coelogyne sp. ini adalah bunga harum seperti
minyak rambut, dan dapat dilihat untuk populasinya, jenis sedikit melimpah di stasiun penelitian bahkan tumbuh menyebar di lantai hutan.
Podochilus yang ditemukan terdiri dari 4 jenis. Podochilus merupakan anggrek epifit, simpodial, berukuran kecil, tidak memiliki umbi semu. Jenis yang
banyak ditemukan dari marga ini adalah P. microphyllum dan P. tenuis. Kedua jenis sangat mudah sekali di bedakan apabila dijumpai dalam keadaan tidak
berbunga. Ciri utama yang dapat dilihat perbedaannya adalah warna daun. P. microphyllum memiliki warna daun hijau kemerahan sedangkan P. tenuis
memiliki warna daun hijau muda. Hal yang sama juga dapat dilihat pada marga Agrosstophyllum,
Appendicula, Bromheadia, Calanthe dan Liparis. Agrosstophyllum merupakan anggrek epifit yang paling sering dijumpai, salah satu jenisnya adalah
Agrosstophyllum stipulatum. Jenis ini hampir dijumpai di setiap jalur stasiun, dan bahkan tersebar pada ketinggian 850-1200 m dpl. Dapat dilihat juga bahwa A.
stipulatum memilki jumlah populasi yang sangat banyak dibandingkan dengan
jenis-jenis yang lain, dan dapat juga tumbuh pada batang pohon yang mengandung humus yang tebal. Menurut Djuita
2004, A. stipulatum mempunyai bentuk daun yang mirip tumbuhan paku. Adanya kemiripan bentuk
daun anggrek kadang-kadang menyulitkan identifikasi bagi peneliti pemula. Appendicula merupakan anggrek epifit yang tumbuhnya berumpun
banyak, menempel pada percabangan pohon dan menyukai habitat yang sedikit ternaungi cahaya matahari dan lembab. Salah satu jenis yang paling banyak di
jumpai adalah Appendicula alba. Apendiculla alba merupakan jenis anggrek yang cukup melimpah dibandingkan marga Appendicula lainnya. Ada 1 jenis marga
Appendicula yang hanya ditemukan sekali di dalam kawasan ini adalah Appendicula cristata. Jenis ini ditemukan menempel dan tumbuh berumpun di
batang pohon yang ditumpanginya dan juga memiliki ukuran bunga yang sangat kecil, sehingga sedikit sulit untuk diidentifikasi.
Bromheadia merupakan anggrek epifit yang tumbuh pada hutan primer yang terbuka. Dimana jenis anggrek ini tidak menyukai sinar matahari langsung.
Biasanya anggrek jenis ini bunganya mekar tidak berlangsung lama dan hanya mekar beberapa jam saja. Di stasiun penelitian, marga Bromheadia hanya
ditemukan sedikit. Jenis yang ditemukan adalah B. brevifolia, B. repustris dan Bromheadia sp. Menurut Comber 2001, Bromheadia brevifolia memiliki bentuk
daun yang mirip dengan bentuk daun Dendrobium pada Section Aporrum, ukuran daun yang lebih kecil, memilki bunga tunggal, berukuran cukup besar, mulai
tersebar di Kawasan Sumatera, Semenanjung Malaysia, dan Boneo dengan ketinggian 930 m dpl.
Calanthe merupakan anggrek yang cukup dominan di jalur Stasiun Penelitian dengan habitnya teresterial bahkan ada yang epifit menempel pada
batang pohon dan di stasiun penelitian Calanthe tersebar pada ketinggian 850-
1100 m dpl. Menurut Comber 2001, jenis Calanthe penyebarannya meliputi
kawasan Sumatera dan Borneo, di Sumatera umumnya tumbuh pada ketinggian 600-2000 m dpl. Salah satu jenis yang paling sering dijumpai adalah Calanthe
pulchra dan C. clavicalcar. C. pulchra umumnya juga menyukai pada daerah hutan yang lembab dan teduh, tumbuh dihutan primer yang kaya akan humus dan
dapat juga ditemukan disekitar pingiran aliran sungai. C. pulchra dan C.
clavicalcar memiliki bentuk bunga yang sangat mirip. Bahkan bagian perhiasan bunga memiliki bentuk dan ukuran yang hampir sama. Perbedaannya terletak
pada ukuran daun dan warna bunga. C. pulchra memiliki daun yang sedikit melebar dibagian tengah, dengan C. clavicalcar memiliki bentuk daun lonjong
memanjang dan menyempit dibagian tengah. Liparis merupakan anggrek epifit dan teresterial yang tumbuh pada hutan
primer yang sedikit teduh dan lembab dan tumbuh pada ketinggian 900-1017 mdpl. Jenis marga Liparis yang dijumpai di didalam lokasi penelitan ini hanya
ada 3 jenis yaitu Liparis latifolia, Liparis sp., dan lipasris tricallosa. Ketiga jenis liparis ini memiliki persebaran cukup luas dan salah contoh jenisnya adalah
Liparis latifolia. Menurut Comber 2001, L. latifolia tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan New Guinea
dengan ketinggian 250-1700 m dpl. Terdapat 2 jenis anggrek dari marga Cystorchis yaitu C. variegata dan C.
stenoglossa. Kedua jenis tersebut mudah dibedakan dari warna daunnya. C. abberans daunnya berwarna hijau pucat bercak kekuningan dan C. stenoglossa
daunnya coklat tua bercak merah hati. Kedua jenis anggrek ini Menurut Comber 2001 umumnya jenis anggrek yang tumbuh pada tanah yang berhumus tebal
dengan daerah yang lembab dan sedikit teduh. Hal sama juga dapat dilihat pada marga Hylophila. Ada 2 jenis anggrek
Hylophila yang di jumpai yaitu H. lanceolata dan Hylophila sp. Kedua jenis tersebut mudah dibedakan warna bunganya, H. lanceolata memiliki warna bunga
yang sangat mencolok yaitu orange terang dan Hylophila sp. memiliki warna bunga hijau pucat serta ditutupi oleh bulu-bulu halus berwarna putih. Menurut
Comber 2001, penyebaran tumbuh Hylophila lanceolata meliputi Semenanjung Malaysia, Sumatea, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
4.2. Ekologi Anggrek