BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2014 di Stasiun Penelitian SOCP-YEL Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat, Kabupaten
Tapanuli Utara, Propinsi Sumatera Utara Lampiran 1 dan dilanjutkan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan dan Herbarium Medanense, Universitas
Sumatera Utara.
3.2 Deskripsi Area 3.2.1 Letak dan Luas
Hutan Batang Toru HBT memiliki luasan 136.000 ha dan terbagi dalam dua
blok, yaitu blok Timur dan blok Barat. Secara administratif HBT terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Secara
geografis berada antara 98°53’ – 99° 26’ BT dan 02° 03’ – 01° 27’ LU. Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat seluas 76.000 ha berada antara 98°046’48” –
99°017’24” BT dan10°27’00” – 10°59’24” LU. Lokasi penelitian merupakan kawasan stasiun pemantauan flora dan fauna seluas 12.000 ha yang berada antara
49°93
’
31
’’
BT dan 18°63
’
20
’’
LU SOCP-YEL, 2007.
3.2.2 Iklim
Iklim di Hutan Batang Toru termasuk iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi berkisar 4.500 sampai 5.000 mm per tahun. Karena hutan ini berada di
pegunungan, suhu pada malam hari bisa turun sampai 14 ˚ C, suhu tertinggi pada
siang hari 31 C, dan memiliki kelembaban berkisar 33-95 SOCP-YEL,
2013.
3.2.3 Topografi
KHBT Blok Barat merupakan kawasan pegunungan dataran rendah dan tinggi yang memiliki ketinggian 50-1.875 mdpl dimana titik terendah berada di
Sungai Sipan Sihaporas dekat Kota Sibolga dan titik tertinggi berada di Dolok
Lubuk Raya. Kelerengan antara 16-60 , dengan bentang lahan memilki topografi berbukit dan bergelombang YEL, 2007.
3.2.4 Vegetasi
Hutan Batang Toru memiliki tipe vegetasi yang beragam dan khas hutan gambut pada ketinggian 900-1.000 m dpl, hutan batu kapur dan terdapat beberapa
rawa yang terletak pada ketinggian 800 m dpl. Dominasi vegetasi di Hutan Batang Toru terdiri dari jenis Cemara gunung Casuarina sp., Sampinur tali Dacrydium
spp. dan jenis Mayang Palaquium spp.. Pada umumnya kawasan hutan ini memiliki vegetasi yang tinggi, namun dengan diameter pohon yang relatif kecil.
Jenis tumbuhan lain yang dapat ditemui adalah dari jenis-jenis epifit, lumut serta beberapa jenis anggrek dan kantong semar Nephentes spp SOCP-YEL, 2007.
3.3 Metode Penelitian 3. 3. 1 Di Lapangan
3. 3. 1. 1 Eksplorasi dan Karakterisasi Morfologi
Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey yaitu dengan cara menentukan daerah dan jalur jelajah Lampiran 2. Melakukan inventarisasi
anggrek teresterial, epifit dan saprofit di sepanjang jalur dengan jarak 5 meter ke kanan dan 5 meter ke kiri di sepanjang jalur-jalur yang ada di stasiun penelitian.
Anggrek yang di temukan di foto dengan menggunakan camera digital seluruhnya seperti bagian akar, batang, daun, bunga dan buah. Dilakukan pencatatan
keterangan lapangan yang penting seperti sifat morfologi akar, batang, daun, bunga dan buah dan untuk jenis anggrek epifit yang tinggi dilakukan
karakterisasri morfologi dengan menggunakan teropong. Dalam penelitian ini tidak ada pengkoleksian anggrek, karena tumbuhan anggrek di Kawasan Hutan
Batang Toru Blok Barat Kabupaten Tapanuli Utara sebagian besar adalah jenis- jenis yang dilindungi. Untuk persebaran anggrek, dilakukan dengan pencatatan
titik koordinat untuk masing-masing jenis kemudian di olah dengan menggunakan ArcView Gis 3.3.
Sebagai data pendukung, diamati dan dicatat gambaran habitat dan vegetasi secara umum, ditentukan titik koordinat dengan menggunakan GPS
Global Positioning System, serta dilakukan pengukuran faktor fisik pengukuran
suhu tanah dengan soil thermometer, Pengukuran suhu udara dengan thermometer, pengukuran kelembaban udara dengan hygrometer, pengukuran
intensitas cahaya dengan luxmeter, pengukuran pH tanah dengan soil tester dan pengukuran curah hujan dengan manual raingauge.
3. 3. 1. 2 Identifikasi Tumbuhan Identifikasi tumbuhan anggrek dilakukan pengamatan langsung di lapangan dan
dengan cara mengidentifikasi semua foto-foto tumbuhan anggrek yang sudah ada di Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi
Sumatera Utara dengan menggunakan buku acuan sebagai berikut: 1. Orchid of Sumatera Comber, 2001.
2. Jenis-jenis Anggrek Sastrapradja, 1979. 3. Jenis-jenis Anggrek Taman Nasional Gunung Halimun
Mahyar, 2003. 4. Orchid of Java Comber, 1990.
5. Orchid of Kalimantan Siregar, 2005.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Jenis-Jenis Anggrek
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Stasiun Penelitian SOCP- YEL di dalam Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat Kabupaten Tapanuli
Utara, diperoleh 35 marga dengan 82 jenis yang ditemukan. Seperti yang
ditampilkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Jenis-Jenis Anggrek di Stasiun Penelitian SOCP-YEL
No. Marga
Jenis
1. Acanthephippium
Acanthephippium flavum 2.
Acriopsis Acriopsis lilifolia
3. Agrosstophyllum
Agrosstophyllum cyathiforme 4.
A. longifolium 5.
A. stipulatum 6.
Appendicula Appendicula alba
7. A. anceps
8. Appendicula cristata
9. Arundina
Arundina graminifolia 10.
Ascidieria Ascidieria longifolia
11. Bulbophyllum
Bulbophyllum anguistifolium 12.
B. elongatum
13. B. flavescens
14. B. flavidiforum
15. B. hirtulum
16.
B. lumbriciforme
17. B. obtusipetalum
18. B. odoratum
19. B. ovalifolium
20. B. phaeoneuron
21. Bulbophylllum sp. 1
22. Bulbophylllum sp. 2
23. Bulbophylllum sp. 3
24. B. uniflorum
25. B. virescens
26. Bromheadia
Bromheadia brevifolia 27.
B. rupestris 28.
Bromheadia sp. 29.
Calanthe Calanthe clavicalcar
30. C. pulchra
31. C. rigida
32. Chelonistele
Chelonistele sulphurea 33.
Coelogyne Coelogyne cuprea
34. C. incrassta
35. C. speciosa
36. Coelogyne sp.
37. Corybas
Corybas holtumii 38.
Cryptostylis Cryptostylis javanica
39. Cystorchis
Cystorchis stenoglossa 40.
C.variegata 41.
Dendrobium Dendrobium compressicaule