Hal ini menunjukkan keseriusan BSM dalam melaksanakan program ini. Dari realita tersebut, tercetuslah keinginan penulis untuk meneliti mengenai tingkat
pengaruh penerapan linkage program, terutama terhadap penguatan pembiayaan LKM, yang dituangkan dalam sebuah judul
“Efektifitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri Dalam Penguatan Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro
”. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, untuk membatasi masalah-masalah yang akan diteliti sehingga menjadi lebih terarah dan jelas, maka penelitian ini mengkhususkan
perhatian pada penerapan linkage program pada Bank Syariah Mandiri dengan LKM yang menggunakan pola executing yang bertujuan sebagai penguatan pembiayaan
pada LKM. Dari pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang
akan diteliti dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut : 1.
Apakah laba, aset, modal, dan jumlah nasabah LKM juga ikut meningkat dengan penerapan linkage program?
2. Dengan perhitungan CAMEL capital, assets, management, earning,
liquidity, apakah terdapat perbedaan kinerja LKM sebelum dan sesudah mendapatkan linkage program BSM?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk beberapa tujuan adalah:
a. Mengukur dan menganalisa ada atau tidaknya peningkatan laba, aset,
modal dan jumlah nasabah LKM setelah menerapkan linkage program. b.
Mengukur dan menganalisa ada atau tidaknya perbedaan kinerja LKM sebelum dan sesudah mendapatkan linkage program BSM dengan
perhitungan CAMEL. 2.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
a. Bagi Akademisi : penelitian ini bermanfaat sebagai informasi bagi
masyarakat yang ingin mengetahui tentang penerapan linkage program, serta efek dari penerapan linkage program terhadap peningkatan aset,
laba, modal, jumlah nasabah dan juga untuk melihat ada atau tidaknya perubahan tingkat kesehatan melalui linkage program Bank Syariah
Mandiri. b.
Bagi Bank dan LKM : penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi kalangan pemerintah pada umumnya dan pelaku
perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro pada khususnya untuk lebih memaksimalkan
potensi linkage
program dalam
menguatkan pembiayaan LKM.
D. Review Studi Terdahulu
Berikut ini adalah matriks ringkasan beberapa penelitian yang membahas tema yang hampir sama, antara lain:
Tabel 1.1 Matrik Tentang Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Penulis, Sumber, Tahun,
Judul Isi
Pembeda
1 Jubaedah, Skripsi S1 Fakultas
Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009, yang berjudul “Peran Strategis
Linkage Program Bank Syariah Terhadap Penguatan Lembaga
Keuangan Mikro Syariah studi pada Bank Muamalat
Indonesia.” Skripsi ini menjelaskan
bahwa linkage program melalui pola executing
lebih berperan karena lebih signifikan bagi
BPRS, dan permasalahan yang dihadapi BMI
adalah ketidaksesuaian potensi dan kompetensi
antara BPRS dan BMI, strateginya yaitu
penguatan manajemen, administrasi dan
operasional BPRS dan memantapkan sistem,
SDM, pendampingan yang maksimal dari
BMI, penggunaan yang maksimal atas
infastruktur perbankan syariah Indonesia.
Obyek studi ini adalah LKM dan
tidak menerangkan faktor mana yang
lebih berperan terhadap LKM,
melainkan melihat peningkatan aset,
modal, laba dan jumlah nasabah
LKM setelah menjalin linkage
program dengan BSM serta
peningkatan nilai kesehatan LKM
tersebut setelah menjalin linkage
program.
2 Rian Kumara, Skripsi S1
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Depok, 2010, yang
berjudul
“Analisa Uji Beda Kinerja BPR yang Mengikuti
Linkage Program Dengan BPR yang Tidak Mengikuti Linkage
Program pada Wilayah Kerja DPC Depok.
” Penelitian ini menguji
perbedaan kinerja BPR yang mengikuti linkage
program dengan BPR yang tidak mengikuti
linkage program. Kinerja BPR dapat
diukur melalui LDR, NPL, dan ROA,
sehingga diuji perbedaan LDR, NPL
dan ROA BPR yang Obyek penelitian
ini beberapa LKM pada
wilayah jakarta dan tangerang
selatan yang menjalin kerja
sama dengan BSM dengan
linkage program, dan dilihat
perbedaan dalam
mengikuti linkage program dengan BPR
yang tidak mengikuti linkage program. Hasil
pengujian menunjukkan BPR yang mengikuti
linkage program tidak lebih baik dari BPR
yang tidak mengikuti linkage program,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
keberadaan linkage program tidak dapat
mendorong kinerja BPR terhadap ROA, LDR,
dan NPL menjadi lebih baik.
hal penguatan pembiayaan serta
peningkatan kesehatan LKM
sebelum dan setelah mengikuti
linkage program ini.
3 Mukhtiar, Skripsi S1 Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009, yang berjudul “Efektivitas Dana
Bergulir Syariah Kementrian Koperasi dan UKM Dalam
Penguatan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wat
Tamwil.” Dalam penelitian
tersebut dijelaskan bahwa tingkat
efektivitas atau derajat keberhasilan program
dana bergulir syariah kementrian Koperasi
terhadap tingkat kesehatan BMT
penerima tidak menunjukkan perubahan
yang positif atau dengan kata lain, bantuan dana
bergulir syariah bukan faktor utama yang
menciptakan tingkat kesehatan BMT, namun
ada beberapa faktor lain yang mungkin lebih
Sedangkan penelitian ini
dilakukan untuk melihat efektiftas
linkage program BSM terhadap
penguatan pembiayaan
LKM, termasuk di dalamnya
Baitu Maal Wat Tamwil.
berpengaruh terhadap perubahan tingkat
kesehatan BMT kearah yang positif, mungkin
aspek managemen yang baik atau sumber daya
insani yang memadai, ataupun faktor eksternal
lainnya baik secara langsung maupun tidak
cukup mempengaruhi penguatan lembaga
keuangan mikro syariah.
4 Wiloejo Wirjo Wijono, Kajian
Ekonomi dan Keuangan Edisi Khusus, 2005, yang berjudul
“Pemberdayaan Lembaga
Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Pilar Sistem Keuangan
Nasional :
Upaya Konkrit
Memutus Mata
Rantai Kemiskinan”
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
upaya pengentasan kemiskinan dapat
dilakukan dengan memutus mata rantai
kemiskinan itu sendiri, antara lain dengan
memperluas akses Usaha Kecil dan Mikro
UKM dalam mendapatkan fasilitas
permodalan yang tidak hanya bersumber dari
lembaga keuangan formal tapi juga dari
Lembaga Keuangan Mikro LKM,
memperkuat aspek kelembagaan LKM
sebagaimana telah berjalan pada lembaga-
lembaga keuangan formal yaitu
mempercepat pengesahan RUU
tentang LKM dan Sedangkan
penelitian ini memperlihatkan
kinerja LKM setelah
mendapatkan pembiayaan
linkage program Bank Syariah
Mandiri sehingga dana yang
didapatkan dari BSM tersalurkan
kepada UKM.
komitmen yang kuat pada pengembangan
UKM yang sinergi dengan LKM.
5 Badan
Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Timur,
Jurnal Pengkajian
Koperasi dan UKM, 2006, yang berjudul
“Pengembangan Lembaga Keuangan Non Bank
untuk Pemberdayaan UKM” Penelitian ini
menjelaskan bahwa Lembaga Keuangan
Non Bank LKNB sangat diperlukan dalam
mendukung percepatan
pemberdayaan UKM terutama bagi UKM di
pelosok-pelosok dan pedesaan
dimana akses lembaga perbankan masih
terbatas, termasuk dalam hal mendukung
program bagi penumbuhan unit usaha
baru. Sedangkan
penelitian ini menjelaskan
bahwa LKM pun merupakan
lembaga yang diperlukan oleh
UKM dan linkage program yang
diberikan BSM memperkuat
akses pembiayaan LKM kepada
UKM sehingga menimbulkan
hubungan saling menguntungkan.
E. Kerangka Teori dan Konseptual