BAB IV EFEKTIFITAS LINKAGE PROGRAM BANK SYARIAH MANDIRI DALAM
PENINGKATAN ASET, MODAL, LABA, DAN JUMLAH NASABAH LKM A.
Efektifitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri Dalam Peningkatan Aset LKM
Aset merupakan salah satu indikator dalam menilai efektifitas linkage program sebelum dan sesudah menerima pembiayaan dari BSM kepada LKM, berikut
ini adalah perkem bangan aset KSU Ubasyada, BMT Ta’awun dan BMT Al-Azhar
yang mendapatkan pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri. Tabel 4.1
Rasio Perkembangan Aset KSU Ubasyada. Tahun
Aset Tahun
Aset Perubahan
Rasio Perubahan
2008 23,209,608,353
2009 3,220,023,065.85 -19,989,585,287
-86 2009
3,220,023,065.85 2010 3,796,951,306.4
576,928,241 18
Sumber : Hasil Olah Data Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa perubahan aset KSU Ubasyada sebelum
mengikuti linkage program mengalami penurunan sebesar Rp.19,989,585,287 atau 86 dan pada tahun berikutnya memperlihatkan bahwa aset pada KSU Ubasyada
mengalami peningkatan sebesar Rp.576,928,241 atau 18 dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan piutang sebesar Rp.160,304,700 yang
menandakan meningkatnya masyarakat yang mengajukan pembiayaan kepada KSU
Ubasyada yang disebabkan adanya linkage program. Sedangkan sebelum menjalin linkage program, perubahan aset mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu
sebesar Rp.19,989,585,287 atau -86 yang disebabkan menurunnya investasi pada lembaga lain sebesar Rp.12,073,969,050.
Tabel 4.2 Rasio Perkembangan Aset BMT Ta’awun.
Tahun Aset
Tahun Aset
Perubahan Rasio
Perubahan 2006
841,046,631 2007
1,963,300,608 1,122,253,977
133 2007
1,963,300,608 2008
3,496,262,384 1,532,961,776
78 2008
3,496,262,384 2009
4,923,971,664 1,427,709,280
40 2009
4,923,971,664 2010
7,266,378,471 2,342,406,807
47 Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 4.2 memperlihatk an bahwa BMT Ta’awun mengalami peningkatan aset
sebelum mengikuti linkage program sebesar Rp. 1,122,253,977 atau 133 yang disebabkan oleh kenaikan penempatan dana pada bank lain sebesar Rp. 647,636,598.
Tahun 2007-2008 a set pada BMT Ta’awun mengalami peningkatan sebesar
Rp.1,532,961,776 atau 78 yang dikarenakan terjadinya peningkatan yang sangat tinggi pada piutang penjualan sebesar Rp.1,802,932,877. Tahun 2008-2009 aset BMT
Ta’awun mengalami peningkatan hanya sebesar Rp.1,427,709,280 atau 40 yang disebabkan adanya kenaikan pada yang cukup tinggi pada penempatan di bank lain
sebesar Rp.242,710,054. Tahun 2009- 2010 BMT Ta’awun mengalami peningkatan
sebesar Rp.2,342,406,807 atau 47 yang disebabkan adanya kenaikan pada piutang penjualan sebesar Rp.1,561,532,861.
Tabel 4.3 Rasio Perkembangan Aset BMT Al-Azhar.
Tahun Aset
Tahun Aset
Perubahan Rasio
Perubahan 2006
3,044,813,460 2007
4,402,065,801 1,357,252,341
44 2007
4,402,065,801 2008
5,089,879,715 687,813,914
15 2008
5,089,879,715 2009
6,766,105,830 1,676,226,115
32 2009
6,766,105,830 2010
7,024,170,500 258,064,670
3 Sumber : Hasil Olah Data
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa BMT Al-Azhar mengalami peningkatan aset sebesar Rp.1,357,252,341 atau 44 pada tahun 2006-2007 yang disebabkan adanya
peningkatan pada komponen penempatan pada bank lain sebesar Rp. 932,217,813. Pada tahun 2007-2008 BMT Al-Azhar terjadi peningkatan aset yang rendah yaitu
Rp.687,813,914 atau 15. Disini pembiayaan mengalami peningkatan sebesar Rp.429,908,812 yang berarti bahwa banyak masyarakat yang menerima pembiayaan
dari BMT Al-Azhar. Tahun 2008-2009 aset BMT Al-Azhar mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,676,226,115 atau 32 yang disebabkan peningkatan pembiayaan
sebesar Rp.998,242,046. Tahun 2009-2010 aset BMT Al-Azhar mengalami peningkatan hanya sebesar 3 yang disebabkan adanya penurunan pada hampir
keseluruhan komponen.
B. Efektifitas Linkage Program Bank Syariah Mandiri Dalam Peningkatan