32 kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan,
detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.
2.3.2 Mekanisme murottal terhadap kecemasan
Terapi murotal memiliki aspek yang sangat diperlukan dalam mengatasi kecemasan, yakni kemampuanya dalam membentuk koping baru untuk mengatasi
kecemasan sebelum operasi. Sehingga secara garis besar terapi murotal mempunyai dua poin penting, memiliki irama yang indah dan juga secara
psikologis dapat memotivasi dan memberikan dorongan semangat dalam menghadapi problem yang sedang dihadapi Faradisi, 2012.
Menurut Oriordan 2002 dalam Faradisi 2012 terapi murotal memberikan dampak psikologis kearah positif, hal ini dikarenakan ketika murotal
diperdengarkan dan sampai ke otak, maka murotal ini akan diterjemahkan oleh otak. Persepsi kita ditentukan oleh semua yang telah terakumulasi, keinginan,
hasrat, kebutuhan dan pra anggapan. Menurut Krishna 2001 dalam Faradisi 2012 keinginan dan harapan terbesar pasien yang akan menjalani operasi adalah
agar operasi dapat berjalan lancar dan pasien dapat pulih seperti semula. Maka kebutuhan terbesar adalah kekuatan penyokong, yaitu realitas kesadaran terhadap
adanya Tuhan Yang Maha Esa. Menurut MacGrego 2001 dalam Faradisi 2012 dengan terapi murotal
maka kualitas kesadaran seseorang terhadap Tuhan akan meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al-Quran atau tidak. Kesadaran ini akan menyebabkan totalitas
kepasrahan kepada Allah SWT, dalam keadaan ini otak berada pada gelombang
Universitas Sumatera Utara
33 alpha, merupakan gelombang otak pada frekuensi 7-14Hz. Ini merupakan keadaan
energi otak yang optimal dan dapat menyingkirkan stres dan menurunkan. Dalam keadaan tenang otak dapat berpikir dengan jernih dan dapat melakukan
perenungan tentang adanya Tuhan, akan terbentuk koping, atau harapan positif pada pasien.
2.3.3 Manfaat
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari murottal mendengarkan bacaan ayat-ayat suci Al-
Qur’an menurut Heru 2008 dalam Siswantinah 2011 : a. Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-
Qur’an dengan tartil akan mendapatkan ketenangan jiwa.
b. Lantunan Al- Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia, suara
manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres,
mengaktifkan hormon endorphin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang
lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik.
Menurut Mustamir 2009 dalam Siswantinah 2011 bacaan surat Al- Qur’an yang terbaik adalah Al-Faatihah, karena intisari dari Al-Qur’an adalah
surat Al-Faatihah, dan pemahaman terhadap Al- Qur’an diawali dengan
pemahaman terhadap Al-Faatihah. Surat tersebut juga dapat digunakan untuk mengurangi atau menurunkan kecemasan. Keseluruhan efeknya telah menjadikan
Universitas Sumatera Utara
34 Al-Faatihah sangat selaras dengan nuansa sholat dan ibadah. Uraiannya yang
singkat dan jelas, serta kualitas nada hurufnya yang tinggi membuat Al-Faatihah mudah dibaca dan dihafal semua orang dengan latar belakang apa pun. Al-
Faatihah merupakan surat yang paling banyak dibaca oleh umat manusia, karena Al-Faatihah harus dibaca dalam setiap sholat.
Ketika seseorang mendengarkan alunan Al-Fatihah, sinyal itu akan ditangkap oleh daun telinga. Selanjutnya impuls bacaan Al-Faatihah diteruskan
sampai talamus bagian batang otak. Bila seseorang memahami bahasamakna Al-Faatihah, impuls akan diteruskan ke area auditorik primer dan sekunder, lalu
diolah di area wernicke untuk di interpretasikan makna-maknanya. Kemudian, impuls akan diasosiasikan ke area prefrontal agar terjadi perluasan pemikiran atau
pendalaman makna yang turut berperan dalam menetukan respon hipotalamus terhadap makna-makna tersebut. Hasil yang diperoleh di area Wernicke akan
disimpan sebagai memori, lalu dikirimkan ke amigdala untuk ditentukan reaksi semosionalnya. Oleh karena itu, jika kita meresapi makna Al-Faatihah, maka kita
akan memperoleh ketenangan jiwa. Mendengarkan Al-Faatihah tanpa mengetahui maknanya juga bermanfaat
walaupun tidak sebesar bila mengetahui maknanya. Bacaan Al-Faatihah yang didengarnya, impuls dari thalamus akan tetap dikirim ke amigdala, walaupun
tidak ditransmisikan ke korteks. Apabila seseorang mendengar bacaan Al- Fatihah secara tartil dan didengar dengan hati yang ridha dan ikhlas, maka bacaan
Al-Faatihah akan berpengaruh positif terhadap mental.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab