35
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
a. Identitas klien
Nama : Tn.Y
Umur : 16 Tahun
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kampun lalang Dusun tujuh No.32 Medan
Diagnosa Medik : fraktur femur
Tanggal Masuk : 04 Agustus 2015, Jam : 08.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 06 Agustus 2015, Jam :13.00 WIB
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Hubungan dgn Klien : Ibu
2. Pengkajian Awal Pengkajian tentang riwayat kesehatan pasien didapatkan data, keluhan
utama yang dirasakan klien mengatakan kaki kirinya patah karena kecelakaan jatuh dari sepeda motor. Riwayat penyakit sekarang pasien mengatakan kakinya
Universitas Sumatera Utara
36 sakit karena patah. Tanggal 04 Agustus 2015 pasien mengatakan kakinya terasa
sangat nyeri lalu keluarganya membawa ke IGD RSUP HAM Medan, dan dirontgen ternyata hasinya fraktur collum femur pada kaki kiri. Pasien di
rencanakan akan di operasi pada hari senin tanggal 10 Agustus 2015. Pasien mengtakan takut dan khawatir untuk di lakukan operasi. Pasien tampak tegang
dan gelisah, pengkajian skor HRS-A didapatkan skor 26 kecemasan tingkat sedang, pasien terpasang infus RL 20 tpm, TD : 12090 mmHg, T : 36,8
C, Nadi 80 kali menit dan RR : 24 kalimenit. Pasien mendapakan terapi ceftriaxone 250
mg8 jam dan ketorolac 10mg 8 jam. Pada pengkajian penyakit dahulu pasien mengatakan sebelumnya pernah
dirawat inap karena muntah-muntah, tidak pernah operasi, tidak mempunyai riwayat alergi obat maupun makanan, tentang imunisasi pasien sudah lupa, pasien
merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak ada penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, dan lain-lain.
Pada pola pengkajian primer didapatkan data airway pasien tidak ada sumbatan atau obstruksi oleh sekret maupun benda asing, breathing RR 24
kalimenit, tidak ada suara nafas tambahan, circulation TD 12090mmHg, nadi 80 xmenit, bunyi jantung normal, membran mukosa bibir kering, tidak sianosis,
disability pasien komposmentis GCS : E4M6V5 serta suhu 36,8 C, tedapat fraktur
pada kaki kiri. Pada pengkajian fungsi kesehatan menurut Gordon, pola persepsi dan
pemeliharaan kesehatan klien mengatakan sakitnya ini perlu pengobatan atau perawatan karena bila tidak akan menghambat aktivitas sehari-hari. Pasien
Universitas Sumatera Utara
37 mengatakan sebelumnya bila sakit biasanya pasien hanya membeli obat warung
tidak di bawa ke dokter maupun pelayanan kesehatan lainnya. Pola nutrisi dan metabolik klien mengatakan sebelum sakit makan 3 kali
dalam sehari dan habis 1 porsi setiap makan, dengan menu nasi, sayur, lauk ikan, pasien tidak begitu suka dengan daging. Dan klien minum sehari ±6 gelas perhari.
Selama sakit klien mengatakan makan tetap 3 kali dalam sehari tetapi hanya habis setengah porsi dari yang di sediakan oleh RS, karena klien tidak suka dengan
menu makanan yang disediakan oleh RS, minum 4-5 gelas sehari. Pengkajian pola eliminasi klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
klien BAB 1kali dalam sehari setiap pagi dengan teratur, konsistensi lunak berbentuk tidak ada keluhan dalam BAB. Klien mangatakan tidak pernah
menggunakan obat pencahar. BAK lancar dan tidak ada keluhan, sehari ±5-6 kali, tidak ada keluhan dalam BAK, warna kuning jernih. Selama di rumah sakit klien
mengatakan sampai saat ini di kaji belum BAB, klien mengatakan di rumah sakit pasien BAK lancar tidak ada keluhan dan warna urine kuning jernih, klien pipis
menggunakan pispot. Pada pengkajian pola aktivitas dan latihan sebelum sakit kemampuan
perawatan diri dalam makan atau minum, toileting, berpakainan, mobilitas di tempat tidur, berpindah, dan ambulasi atau ROM klien melakukan dengan
mandiri. Selama dirumah sakit kemampuan perawatan diri dalam makan atau minum, toileting, berpakainan, mobilitas di tempat tidur, berpindah, dan ambulasi
atau ROM tidak dapat melakukannya secara mandiri klien tergantung total. Pengkajian pola istirahat dan tidur klien mengatakan saat dirumah klien
tidur teratur ±7 jam setiap malam, dan ±1 jam tidur siang tidak ada gangguan
Universitas Sumatera Utara
38 dalam tidur, saat sakit klien tidak ada masalah dalam tidur, tidur malam ±7 jam
setiap malam, dan ±2 jam tidur siang. Pasien mengatakan takut menghadapi operasi karena pasien belum pernah
dioperasi. Hal ini membuat pasien semakin cemas. Berdasarkan pengkajian tentang kecemasan dengan menggunakan skala HARS, didapatkan skor : 24
cemas sedang. Pola persepsi dan konsep diri, body image klien mengatakan selalu
bersyukur pada Tuhan masih diberi anggota tubuh yang lengkap meski pun saat ini ada bagian tubuhnya yang sakit, ideal diri klien, klien bergarap segera sembuh
dan keadaanya membaik setelah dapat perawatan, harga diri pasien mengatakan tidak minder dan tetap percaya diri. Pola peran dan hubungan klien dengan
keluarga dan masyarakat baik. Pola koping dan toleransi stress, klien mengatakan takut menghadapi tindakan operasi. Pola nilai dan keyakinan klien mengatakan
beragama islam, klien jarang beribadah. Pemeriksaan fisik pada Tn. Y keadaan atau penampilan umum klien
tampak lemah, kesadaran composmentis, TD : 12090 mmHg, T : 36,8 C, Nadi
80 kali menit dan RR : 24 kalimenit. Bentuk kepala meshocepal, tidak ada bekas lukatrauma, kulit kepala sedikit kotor, rambut berwarna hitam. Pada muka, sklera
mata tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek cahaya kanan dan kiri sama, tidak mengunaka alat batu penglihatan. Bentuk hidung simetris,
kebersihan terjaga, mukosa mulut kering, gigi berlubang, telinga kebersihannya terjaga, tidak ada serumen yang berlebihan. Pada leher tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, reflek menelan positive.
Universitas Sumatera Utara
39 Pada pemeriksaan dada, paru inspeksi : dada simetris, tidak ada luka dan
jejas, palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama, ekspansi paru kanan dan kiri sama, perkusi : terdengar suara sonor pada seluruh lapang paru, auskultasi : tidak
terdengar suara tambahan, bunyi nafas reguler. Jantung inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada jejas, palpasi : ictus cordis teraba, perkusi : terdengar bunyi
pekak, batas kanan atas linea paru dextra, batas kiri atas linea paru sinstra, batas kanan bawah lineaparu sternalis dextra, batas kiri linea midian clavikula sinestra,
pada auskultasi : bunyi jantung I lub penutupan katup mitra dan tripuspidal bunyi jantung II dub penutupan katup aorta dan pulmonal tidak terdengar bunyi
tambahan. Pada pemriksaan abdomen inspeksi : warna kulit kecoklatan, tidak ada jejas atau luka, auskultasi, auskultasi bising usus terdengar dengan frekuensi
kurang dari 8 kali per menit, perkusi : kuadran 1 teraba organ hati, suara redup, kuadran 2 terdapat organ lambung, suara tympani, kuadran 3 dan 4 teraba organ
ginjal dan usus terdengar suara timpani. Palpasi tidak ada pembesaran hati. Pada pemerikasaan genetalia kebersihan terjaga. Pemeriksaan rectum kebersihan
terjaga. Pada pemeriksaan ekstremitas, pada ektremitas atas kekuatan otot kanan 4 kiri 5, ROM kanan dan kiri baik, capilary refille kembali kurang dari 2 detik, akral
hangat, pada ekstremitas bawah kekuatan otot kaki kanan 5, kaki kiri 0, ROM kaki kanan baik, akral hangat.
Hasil dari pemeriksaan laboratorium pada tanggal 05 Agusrus 2015 menunjukan Hb 12,3 gdl, Hematokrit 41,5 , MCV 89,2 fl, MCH 28,8 pg,
MCHC 31,2 gdl, RDW 14,5 , GDS 124 mgdl, SGOT 28 ul, SGPT 32 ull, ureum 24 mgdl, dan kreatinin 117 ul. Pada tanggal 9 april 2014 pasien juga di
lakukan pemeriksaan EKG dengan hasil gambaran EKG frekuensi 81x menit,
Universitas Sumatera Utara
40 interval PR normal, gelombang QRS normal, interprestasi dari gambaran EKG
tersebut adalah sinus rhitmy. Pasien mendapatkan terapi obat Ceftriaxone 2508 jam dan ketorolak 10 mg8 jam.
Universitas Sumatera Utara
41
3.2 Analisa Data No