41
3.2 Analisa Data No
Data ObjektifSubjektif Etiologi
Masalah 1
Data Subjektif: - Klien mengatakan takut
dan khawatir
untuk menghadapi operasi
Data Objektif:
- Klien tampak gelisah - Klien tampak tegang
- TD : 11060 mmHg - S : 36,8
C - Nadi 90 kalimenit
- RR : 26 kalimenit - Kecemasan : skor 24
kecemasan tingkat
sedang Kecelakaan
Trauma
Fraktur
Pergeseran tulang
Tindakan medis operasi pemasangan pen
Cemas Cemas
3.3 Diagnosa Keperawatan
Cemas berhubungan dengan fraktur ditandai dengan klien mengatakan takut dan khawatir untuk menghadapi operasi, klien tampak gelisah, klien tampak
tegang, TD : 11060 mmHg, T : 36,8 C, Nadi 90 kalimenit, RR : 26 kalimenit,
kecemasan : skor 24 kecemasan tingkat sedang.
3.4 Daftar Perumusan Masalah
Dari data pengkajian Tanggal 06 Agustus 2015 Pukul 13.00 WIB data subjektif takut menghadapi operasi, dan data objektif pasien tampak gelisah dan
tegang, dari data pengkajian HRS-A di dapatkan skor 26 yang artinya pasien mengalami kecemasan sedang, Nadi 80 kalimenit dan respirasi 24 kalimenit.
Universitas Sumatera Utara
42 Dari data di atas penulis mengangkat masalah keperawatan pada Tn.Y cemas
berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan.
3.5 Perancanaan
Berdasakan hasil diagnosa masalah keperawatan penulis menentukan rencana keperawatan Cemas berhubungan dengan ancaman pada status kesehatan
dengan tujuan dan kriteria hasil, setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam di harapakan cemas berkurang dengan kriteria hasil skor HARS menjadi
7-14 cemas ringan , TTV dalam batas normal yaitu Nadi : 60-100 kali menit, RR :16-20 kalimenit, postur tubuh, ekspresi, bahasa tubuh menunjukan berkurang
kecemasan. Dengan intervensi kaji tingkat kecemasan pasien dengan rasional untuk
mengetahui tingkat kecemasan pasien, jelaskan maksud dan tujuan operasi dengan rasional meningkatkan pengetahuan klien, ajarkan pasien teknik relaksasi dengan
rasional meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi kecemasan, berikan terapi murottal surat al-fatihah selama 15 menit dengan rasional efektif
menurunkan kecemasan pasien, dan kolaborasi dengan tim medis lain atau dokter dalam pemberian antianxietas dengan rasional pengobatan mungkin di perlukan
bila cemas berlanjut.
3.6 Implementasi Dan Evaluasi No