4.3.3.1. Pelat Pelapis
Pelat palapis yang digunakan harus memiliki kekerasan yang besar, sehingga tahan terhadap gesekan dan keausan. Ukurannya tentu disesuaikan
dengan ukuran utama ulir screw press, supaya pelat tersebut dapat menahan tekanan dari konus secara sempurna. Pelapisan terhadap ulir screw press bisa
dikerjakan pada satu pitch saja, yaitu kepada ulir terdepan yang mengalami gaya tekan konus paling besar gambar 4.5.
Pelat yang digunakan dapat berupa baja karbon rendah yang dikeraskan permukaannya, supaya memiliki nilai ekonomis yang tinggi murah dan tidak
memerlukan keahlian khusus untuk membuatnya.
Gambar 4.5. Ulir paling depan
Supaya ulir pelapis dapat menempel kuat pada ulir ini, maka disepanjang sisi depan ulir ini harus di bor dilubangi sesuai dengan ukuran pelat pelapis yang
akan dipakai. Jumlah lubang pembautan ada 24 lubang. Geometri ukuran dan letak lubang pada ulir ini disesuaikan dengan geometri ukuran pada pelat pelapis.
Pengeboran dilakukan tidak tegak lurus sumbu poros worm screw pess tetapi sejajar dengan sisi tebal dari ulirnya, supaya lubang pada ulir tersebut sejajar
dengan lubang pada pelat pelapis. Hal ini tentunya akan membuat pembautan ulir dan pelat pelapis semakin kuat. Ulir yang telah mengalami pengeboran lubang
sebanyak 24 buah dijelaskan pada gambar 4.6 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6. Ulir yang telah di lubangi
Pelat pelapis yang akan dipakai di bentuk terlebih dahulu berupa sebuah pelat bundar dari baja karbon rendah yang dibagi menjadi 8 bagian dan dilubangi
gambar 4.7 dengan spesifikasi : -
Diameter luar =
291 mm -
Diameter dalam =
148 mm -
Tebal pelat =
10 mm -
Sudut pembagi lingkaran =
45
o
- Jumlah lubang tiap pelat
= 3 lubang
Gambar 4.7. Pelat bundar untuk pelat pelapis.
Universitas Sumatera Utara
Karena keausan yang terjadi terpusat pada daerah pinggir ujung dari worm screw press gambar 3.7, maka untuk ukuran pelat pelapis disesuaikan
dengan kondisi kerja tersebut. Pembautan dilakukan pada jarak 35 mm dari sisi terluar ulir gambar 4.8.a, hal ini dikerjakan supaya kepala baut tidak mengalami
keausan yang signifikan. Untuk lebih menghindari keausan pada kepala baut, maka pada lubang pembautan dibuat lubang tambahan dengan diameter lubang 20
mm dan kedalaman 5 mm gambar 4.8.b. Lubang ini akan melindungi kepala baut dari gesekan. Karena di khawatirkan apabila kepala baut aus, tentu akan
mengurangi ukuran kepala baut penipisan akibat gesekan dengan buah sawit dan daya ikat antara pelat pelapis dengan permukaan ulir berkurang atau dapat
menyebabkan baut cepat patah sehingga pelat pelapis akan lepas dari permukaan ulir.
a b
Gambar 4.8. a Dimensi 1 buah pelat pelapis, b Dimensi lubang pembautan
Setelah ulir screw press di lubangi sesuai dengan letak dan ukuran lubang pembautan pada pelat pelapis dan semua pelat pelapis telah siap dibentuk sesuai
dengan ukuran ulir screw press, maka pembautan sudah dapat dikerjakan. Letak kepala baut berada pada bagian sisi ulir yang begesek dengan buah sawit bagian
pelat pelapis sedangkan bagian mur-nya terletak pada sisi bagian belakang ulir gambar 4.9. Penguncian dikerjakan pada mur, bukan pada baut. Sehingga baut
Universitas Sumatera Utara
mengalami momen puntir lebih kecil. Sedangkan pelat pelapis yang telah dipasang pada ulir screw press dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut.
Gambar 4.9. Baut pada penampang pelat pelapis dengan ulir screw press
Gambar 4.10. Pelat pelapis yang telah terpasang pada ulir depan
Universitas Sumatera Utara
4.3.4. Perhitungan Pengurangan Dimensi pada Worm Screw Press Setelah Modifikasi.