kehamilan tujuh bulan ke atas. Perawatan payudara pada masa kehamilan tidak diperkenankan sebagai upaya memperlancar pengeluaran ASI, tetapi bertujuan
untuk menjaga kebersihan payudara, memperbaiki kondisi putting susu yang mengalami kelainan bentuk dan menstimulasi produksi ASI. Berat payudara akan
bertambah selama hamil, karena itu ibu disarankan untuk memakai bra yang sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya menyokong payudara dari
bawah dan bukan menekan dari depan. Ketika mandi, daerah puting payudara tidak boleh disabuni karena dapat membuang lemak atau minyak alami yang
diproduksi kelenjar Montgomery dan akan membuat puting payudara menjadi kering Burroughs, 2001.
Ibu hamil juga harus diberitahu bahwa pada trimester akhir payudara akan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang dinamakan kolostrum. Untuk
mencegah penyumbatan, kolostrum harus dikeluarkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara masase pada dua bulan terakhir Mochtar, 1998.
2. Perawatan gigi
Perawatan gigi selama masa hamil merupakan hal yang sangat penting. Rasa mual dapat mengakibatkan perburukan higiene mulut dan karies gigi dapat
timbul. Tidak ada perubahan fisiologis selama masa hamil yang dapat menimbulkan karies gigi karena kalsium dan fosfor di dalam gigi menetap di
email. Karena itu pepatah kuno yang mengatakan “setiap anak mendapat satu gigi” adalah tidak benar Bobak, 2005. Pentingnya kesehatan gigi sebagai bagian
dari kesehatan tubuh secara umum harus ditegaskan, dan wanita hamil dianjurkan untuk memeriksakan gigi pada awal kehamilannya. Ia harus memberitahukan
Universitas Sumatera Utara
kepada dokter gigi mengenai kehamilannya sehingga tindakan yang diperlukan dapat diatur, termasuk pemakaian obat-obatan selama kehamilan Farrer, 1999.
Membersihkan gigi dengan sikat gigi yang lembut sedikitnya dua kali sehari secara teratur sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan
mengurangi perdarahan pada gusi Browne, 1970.
3. Nutrisi
Wanita hamil harus mendapat perhatian dalam susunan dietnya, karena bila nutrisi yang diperoleh tidak mencukupi terutama pada tiga bulan terakhir
dapat membahayakan ibu dan janin Browne, 1970. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kurang pendidikan, kemiskinan, lingkungan yang
buruk, kebiasaan makan dan kondisi kesehatan yang buruk. Ibu harus memenuhi panduan makanan yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
seimbang, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, kalsium, fosfor, zat besi dan air. Salah satu cara untuk mengetahui status gizi ibu adalah dengan
peningkatan berat badan 9-13 kg Hamilton, 1995.
4. Aktivitas fisik dan latihan
Wanita yang biasanya tidak berolahraga harus memulai kegiatan fisik yang intensitasnya rendah dan meningkatkan aktivitas secara bertahap. Aktivitas yang
dilakukan terus-menerus sampai ibu hamil menjadi terlalu lelah atau letih membuat perfusi darah ke rahim berkurang dan pemberian oksigen ke
fetoplasental juga menurun. Dengan bertambahnya usia kehamilan, titik berat ibu hamil akan berubah, dukungan tulang panggul melemah, koordinasi biasanya
menurun, dan ia akan merasa tidak nyaman. Kelelahan pada jaringan
Universitas Sumatera Utara
penyammbung meningkatkan risiko cedera pada sendi. Rasa tidak nyaman dapat menyebabkan ibu hamil kehilangan keseimbangan dan jatuh, sehingga melukai
dirinya sendiri Fishbein dan Phillips, 1990.
5. Aktivitas seksual