penyammbung meningkatkan risiko cedera pada sendi. Rasa tidak nyaman dapat menyebabkan ibu hamil kehilangan keseimbangan dan jatuh, sehingga melukai
dirinya sendiri Fishbein dan Phillips, 1990.
5. Aktivitas seksual
Pada kehamilan yang sehat tidak ada alasan yang kuat untuk membatasi aktivitas seksual kecuali bila ada sejarah sering abortus, perdarahan pervaginam,
atau ketuban pecah dini. Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus dilakukan dengan berhati-hati Mochtar, 1998.
6. Istirahat dan tidur
Disamping latihan, istirahat juga diperlukan oleh ibu hamil khususnya selama trimester kedua dari kehamilannya selama dua atau tiga jam setiap sore di
tempat tidur dan ruangan yang tenang. Kaki sebaiknya dinaikkan sejajar dengan tubuh dan semua pakaian yang terlalu ketat dilonggarkan. Memasuki akhir bulan
kehamilan, periode istirahat akan menjadi lebih banyak Browne, 1970. Tidur siang adalah menguntungkan dan baik bagi kesehatan ibu. Tempat hiburan yang
terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan ibu jatuh pingsan Mochtar, 1998.
7. Berpakaian
Pakaian yang digunakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk atau pita yang menekan di bagian perut atau pergelangan tangan. Pakaian juga tidak boleh
terlalu ketat di bagian leher. Desain bra harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tumbuh menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu
ketika akan menyusui bayinya. Bra yang digunakan harus mempunyai tali yang
Universitas Sumatera Utara
lebar sehingga tidak terasa sakit pada bahu. Kaos kaki yang sering dikenakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Sepatu harus terasa pas, enak dan aman. Sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh
terganggu dan edema kaki sering terjadi. Sepatu yang alasnya licin atau berpaku juga bukan sepatu yang aman bagi wanita hamil Farrer, 1999.
8. Pekerjaan
Kapan seorang wanita yang hamil harus berhenti bekerja di luar rumah sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, bahaya apa yang mengancam dalam
lingkungan pekerjaannya, dan seberapa besar energi fisik serta mental yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan itu. Jika pekerjaannya tidak terlalu
banyak menyita energi dan juga tidak banyak mempengaruhi kehamilan, dapat dianjurkan kepada wanita tersebut untuk terus bekerja selama ia menyukai
pekerjaannya. Kepada wanita yang hamil biasanya diberitahukan bahwa cuti sebulan penuh sebelum melahirkan bayinya akan bermanfaat bagi ibu dan bayi
Farrer, 1999.
9. Bepergian dan perjalanan