dan pola penyakit pada bayi, sehingga dengan begitu ibu yang peranannya sangat
penting dalam keluarga dapat memberikan yang terbaik buat keluarga.
5.1.3. Pekerjaan Responden
Pekerjaan responden yang paling banyak adalah sebagai ubu rumah tangga yaitu sebanyak 17 orang 56,6 dan yang paling sedikit adalah penyapu jalan
10,00. Hasil tabulasi silang antara pekerjaan ibu dengan pengetahuan ibu dalam pemberian ASI menunjukkan bahwa sebanyak 2 orang 40,0 yang pekerjaanya
berdagang berpengetahuan baik dari 5 orang responden yang bekerja sebagai pedagang.
Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan responden sebagai pedagang akan memungkinkan responden tersebut banyak mendapat masukan dari sesama pedagang
lainnya tentang pemberian ASI yang baik. Sedangkan dalam pemberian MP-ASI yang kurang ada pada ibu yang pekerjaannya buruh yaitu dari 5 responden tidak ada
yang berpengetahuan baik. Hal ini mungkin didorong oleh pekerjaan ibu yang berat dan jika tiba di rumah tidak punya waktu lagi untuk mendapat informasi baik dari
televisi, radio, surat kabar, atau pun tenaga kesehatan karena masih ada pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga selain kebiasaan dari orang tua
terdahulu. Sedangkan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam
pola penyakit didapat bahwa dari 17 responden ada sebanyak 4 orang 23,5 yang berpengetahuan kurang adalah ibu rumah tangga. Hal ini memungkinkan kurangnya
perhatian responden terhadap penyakit pada bayinya karena melalui suvei di lapangan
Elvi N Simanjuntak : Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian ASI, MP-ASI Dan Pola Penyakit…, 2007 USU Repository © 2009
menunjukkan banyaknya ibu-ibu yang bercerita dengan tetangganya dan tidak mempunyai waktu untuk bayinya.
5.1.4. Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang paling banyak adalah ≤ 5 orang 63,3 . Pada
tabel 4.20 , hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa jumlah anggota yang ≤ 5 orang
pengetahuan ibu dalam pemberian ASI ada sebanyak 2 responden 10,5 dari 19 responden adalah baik 11 responden tingkat pengetahuan ibu adalah cukup dan 6
responden lainnya tingkat pengetahuannya kurang. Yang paling banyak tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian ASI berdasarkan jumlah anggota keluarga adalah
5 orang dimana 7 respondennya 63,6 adalah kurang. Hasil penelitian Harahap 2006 menunjukkan bahwa pendidikan formal ibu
mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu dimana semakin tinggi tingkatn pendidikan ibui maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan ibu untuk menyerap pengetahuan
praktis dalam lingkungan formal maupuin non formal terutama melalui media massa, se4hingga ibu dalam mengolah, menyajikan dan membagi sesuai dengan yang
dibutuhkan. Hasil tabulasi silang antara pengetahuan ibu dengan jumlah anggota keluarga
dalam pola pemberian MP-ASI menunjukkan bahwa dari 19 responden yang jumlah anggota keluarganya
≤ 5 orang 3 responden 15,8 berpengetahuan baik, 10 responden 52,6 berpengetahuan cukup dan 6 responden 31,6 responden
berpengetahuan kurang. Hal ini didukung oleh jumlah anggota keluarga yang besar akan
mempengaruhi proporsi pembagian makanan dalam keluarga dan pengetahuan ibu.
Elvi N Simanjuntak : Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian ASI, MP-ASI Dan Pola Penyakit…, 2007 USU Repository © 2009
Hasil tabulasi silang antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat pengetahuan ibu dalam hal pola penyakit menunjukkan bahwa dari 19 responden
yang jumlah anggota keluarganya ≤ 5 orang didapat bahwa 4 orang 21,1 yang
berpengetahuan baik, 9 orang 47,4 berpengetahuan cukup dan 6 responden 31,6 berpengetahuan kurang.
Hal ini juga didukung oleh adarya kesadaran ibu tersrbut dengan penyakit yang diderita bayinya dengan jumlah anggota keluarga yang semakin kecil.
5.1.5. Suku Responden