Tabel 2.1.
Tabel Klasifikasi Analisis ABC Klasifikasi
Persentase Jumlah Item Persentase Nilai
Kegunaan A
10 70
B 20
20 C
70 10
Berikut adalah grafik Analisis ABC berdasarkan data di atas:
Gambar 2.2.
Analsis ABC Jadi, barang yang termasuk dalam kelas A, merupakan barang yang paling
“penting” untuk perusahaan dan menjadi fokus utama dalam pengendalian persediaan.
2.4. Metode Economic Order Quantity EOQ
Model Economic Order Quantity EOQ merupakan model tertua dan paling sederhana. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Ford Wilson Harris pada
1915. Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal sehingga dapat meminimumkan total biaya persediaan. Secara klasik model
10 20
30 40
50 60
70 80
10 20
30 40
50 60
70 100
P er
se nt
a se
N ila
i K
eg una
a n
Persentasi Jumlah Item
Kelas A
Kelas B Kelas C
Universitas Sumatera Utara
persediaan yang dianggap ideal adalah jika jumlah pembelian Q sama dengan jumlah persediaan ketika pesanan diterima. Dengan tingkat penggunaan tepat,
persediaan akan habis dalam waktu tertentu dan ketika persediaan hanya tinggal sebanyak kebutuhan selama tengang waktu pemesanan kembali reorder point
harus dilakukan. Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan 2008, model persediaan
yang sederhana ini memiliki beberapa asumsi sebagai berikut: 1.
Hanya satu item barang produk yang diperhitungkan. 2.
Kebutuhan permintaan setiap periode diketahui. 3.
Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia instanteously atau tingkat produksi production rate barang yang dipesan berlimpah tak
terhingga. 4.
Waktu ancang-ancang lead time bersifat konstan. 5.
Setiap pesanan diterima dalam sekalai pengiriman dan langsung dapat digunakan.
6. Tidak ada pesanan ulang back order karena kehabisan persediaan
storage. 7.
Tidak ada quantity discount. Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan jumlah barang yang
dipesan Q untuk setiap pemesanan EOQ sehingga meninimumkan biaya total persediaan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Secara grafis, model
persediaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Model Persediaan EOQ Sederhana Hakim dan Prasetyawan, 2009
Pada Gambar 2.3. di atas, garis vertikal menunjukkan penerimaan pesanan ketika persediaan nol, dengan demikian rata-rata persediaan adalah
,-.+
atau
,
. Maka dari persamaan 6 dapat diperoleh nilai Q
dengan menderivasi persamaan 6 terhadap Q sama dengan nol sebagai berikut:
= +
2 =
+ 2 = 0
= 2
= 2
∗
= 2 2
Maka diperoleh rumusan dari jumlah pemesanan optimal EOQ adalah:
∗
= 2 2
7+
= Rata-rata
penyimpanan =
,
Tingkat Persediaan Q
Tingkat saat pesanan diterima order point
Waktu
Universitas Sumatera Utara
2.5. Persediaan Pengaman