10
menopause, misalnya apakah wanita tersebut menikah atau tidak, mempunyai suami, anak, cucu atau keluarga yang membahagiakannya, serta yang mengisi
aktivitas sehari-harinya.
2. Adaptasi Psikososial 2.1. Defenisi Adaptasi
Adaptasi adalah proses di mana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespons terhadap stres. Proses adaptif terjadi ketika stimulus
dari lingkungan internal dan eksternal menyebabkan penyimpangan keseimbangan organisme Potter Perry 1999. Menurut Gerungan 2009
adaptasi adalah suatu cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas taks oriented ketika tingkah laku mengganggu integritas individu, hal ini
dianggap maladaptif. Penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan diri Sunaryo 2002.
Adaptasi mengacu pada proses dan hasil dimana pemikiran dan perasa’an orang sebagai individu maupun kelompok, menggunakan kesadaran dan
pilihan untuk membuat integrasi manusia dan lingkungan Tomey Alligood 2006.
2.2. Defenisi Psikososial
Psikososial adalah hubungan interaksi perilaku antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok
Universitas Sumatera Utara
11
Sarwono 2009. Menurut Nadia 2006 psikososial adalah menyangkut aktivitas dan masalah sosial yang timbul sehubungan dengan faktor
psikologis atau proses mental. Adaptasi psikososial cara individu untuk menyesuaikan status mental dan
emosionalnya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan sosialnya Nadia 2006.
Erikson dalam Keliat 2007 menjelaskan perkembangan individu terjadi secara simultan antara dimensi fisik, kognitif, psikososial moral, dan spiritual.
bahwa perkembangan psikososial mempunyai delapan tahap perkembangan, yaitu bayi, kanak-kanak, prasekolah, usia sekolah, remaja, dewasa muda,
dewasa, dan lanjut usia.
2.3. Adaptasi Psikologis wanita menopause
Masa menopause memiliki nilai penting yang besar dalam kehidupan wanita, karena masa ini menimbulkan berbagai gangguan psikis yang krusial.
Perubahan hormon yang terjadi pada tubuh wanita menimbulkan pengaruh psikologis. Menopause memiliki tahap pengantar, sama dengan tahap pra-
balig pada masa pubertas. Wanita menopause pada masa ini mengalami proses biologis yang bersifat internal sebelum mengalami perubahan-
perubahan fisik yang bersifat eksternal. Tanda-tanda internal disertai tanda- tanda penuaan dini, sehingga wanita semakin memperhatikan dirinya. Pada
diri wanita muncul semacam konflik dalam mempertahankan kewanitaannya sampai menjelang terjadinya stagnasi pada organ reproduksinya. Akibatnya,
kegiatan wanita semakin berlipat ganda dan kegiatan itu mengarah kepada
Universitas Sumatera Utara
12
pusat-pusat yang mengancam ego Ibrahim, 2005. Wanita yang mengalami menopause
merasakan pergeseran dan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan dimanifestasikan diri dalam
simton-simtom psikologis antara lain adalah depresi, murung, mudah tersinggung dan mudah jadi marah, mudah curiga, diliputi banyak kecemasan,
insomia atau tidak bisa tidur karena sangat bingung dan gelisah.
Menopause sangat tergantung pada masing-masing individu. Pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap
menopause, termasuk pengetahuannya tentang menopause. Beberapa wanita yang memasuki masa menopause dengan penuh kecemasan. Mereka cemas
dengan berakhirnya era reproduksi yang berhentinya nafsu seksual dan fisik. Keadaan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi hubungannya dengan suami
maupun lingkungan sosialnya Kasdu 2002.
3. Konsep Sosial 3.1. Defenisi sosial