Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

31 3.5. Konsultasi dengan tenaga kesehatan Satu partisipan mengatakan bahwa mereka bertanya kepada dokter tentang keluhan, sesuai dengan pernyataan partisipan sebagai berikut: ...”Dokter menjelaskan kalau ibuk telah memasuki masa menopause, Jadi ibuk tanyak lah, gimana cara penangan ya Partisipan 6

2. Pembahasan

2.1. Interpretasi dan Diskusi Hasil Bagian ini akan membahas mengenai keseluruhan tema yang didapatkan dari hasil penelitian berhubungan dengan adaptasi psikososial wanita yang menghadapi menopause di kabupaten aceh tengggara dan menguraikan tentang pembahasan hasil. 2.1.1. Menerima perubahan psikologis a. Menerima dengan terpaksa Pernyataan dari dua partisipan mengatakan menerima perubahan psikologis dengan terpaksa karena setiap wanita secara alamiah akan mengalami menopause yang dipengaruhi oleh salah satu faktor usia. Hal ini sesuai dengan teori Ibrahim 2005 menjelaskan pada diri wanita muncul semacam konflik dalam mempertahankan kewanitaannnya sampai menjelang terjadinya stagnasi pada organ reproduksinya. Akibatnya, kegiatan wanita semakin berlipat ganda dan itu mengarah kepada pusat-pusat yang mengancam ego. Maka, ia terpaksa mengalami kenyataan bahwasanya tidak subur lagi. Universitas Sumatera Utara 32 b. Menerima dengan tenang dan nyaman Tiga partisipan menyatakan bahwa menerima dengan tenang dan nyaman keadaan sekarang karena tidak susah untuk memakai atau mengganti pembalut dan aktifitas sehari-hari tidak terganggu. Hal ini sesuai dengan konsep Kasdu 2002 setiap perubahan di pengaruhi keadaan psikis seorang wanita. Keluhan psikis sifatnya sangat individual yang dipengaruhi oleh sosial budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Jika seorang wanita sudah mempersiapkan diri menghadapi masa menopause dengan pengetahuan yang memadai, maka wanita merasa lebih nyaman dan risiko timbulnya keluhan tersebut akan menurun jika wanita mempersiapkan diri secara fisik dan psikis. c. Menerima dengan perasaan senang Pernyataan dari tiga partisipan mengatakan bahwa merasa senang karena tidak datang bulan lagi dan tidak memakai pembalutsehingga aktifitas ibadah menjadi lebih khusuk karena umumnya masyarakat Aceh mengutamakan unsur keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Palupi 2010 Bagi seorang wanita, menopause itu sendiri berarti datangnya masa tua dan dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, sering dianggap momok dalam kehidupan wanita. Peralihan dari haid menjadi tidak haid lagi, otomatis menyebabkan perubahan pada organ reproduksi dan psikologis. Saat memasuki menopause, ada wanita yang menyambutnya dengan biasa saja dan merasa senang karena Universitas Sumatera Utara 33 menganggap kondisi ini sebagai bagian dari siklus kehidupan alamiah. 2.1.2. Gairah seksualitas menurun Lima partisipan mengatakan mereka mengalami gairah sex menurun dipengaruhi oleh hasrat tidak ada untuk berhubungan badan karena hormon progesteron telah berkurang dan merasa sakit saat berhubungan dengan suami. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Palupi 2010 menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang mempengaruhi penuruanan dalam seksualitas, salah satunya akibat perubahan hormonal. Hal ini sangat berkaitan pada saat menopause terjadi penurunan estradiol yang dapat mempengaruhi seksualitas. Seksualitas manusia mempengaruhi kualitas kehidupan manusia. Secara fisiologis terjadinya menopause sangat dipengaruhi oleh perubahan hormonal yaitu perubahan kadar estradiol yang diproduksi oleh kedua ovarium. Perubahan hormonal tersebut menyebabkan berbagai ketidaknyamanan, salah satu bentuk ketidaknyamanan tersebut adalah aspek seksualitas perempuan disebabkan karena turunya konsentrasi hormon estrogen, epitel vagina menipis dan pH vagina meningkat sehingga timbul kekeringan, rasa terbakar, iritasi dan bahkan terasa sakit dyspareunia. Keadaan ini akan menimbulkan rasa sakit waktu melakukan hubungan seksual sehingga terpaksa tidak mampu menolak ajakan suami. Kondisi selanjutnya dapat menggangu kehidupan seksual kedua belah pihak. Penelitian ini sejalan dengan pernyataan signifikan sakit saat berhubungan badan dengan suami dan sebagian besar wanita menopause menyebabkan mereka kehilangan gairah seksual. Universitas Sumatera Utara 34 2.1.3. Menyampaikan keluh kesah kepada orang lain a. Hubungan dengan keluarga, tetangga dan lingkungan Keseluruhan partisipan menyatakan bahwa menyampaikan keluh kesah terhadap orang sekitar dan interaksi tetap terjaga dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya termasuk hubungan dengan keluarga, lingkungan dan kelompok. Pernyataan ini disesuaikan dengan pernyataan Soedirham 2008 pada dasarnya dukungan dari keluarga terutama suami dan relasi teman dekat yang sudah mengalami menopause dengan sukses baik beberapa obrolan ringan atau berbagi pengalaman dengan siapa saja yang pernah mengalami hal yang sama, sering sekali akan sangat membantu wanita menopause dalam beradaptasi. Hasil penelitian Larasati 2000 dalam aspek hubungan sosial subjek mempunyai banyak sahabat dan sering berkumpul di waktu senggang. Dukungan subjek saat menopause ini di dapat subjek dari kelurag dan teman. Mereka mendukung dalam segala hal yang terbaik untuk subjek. Begitu juga keluarga menerima keadaan subjek yang sekarang dengan tetap memberikan kasih sayang dan perhatian. Hubungan subjek dengan orang-orang sekitar cukup baik. Pada aspek lingkungan setipa tindakan yang dilakukan subjek tidak mendapat tekanan dari manapun dan memberi rasa aman. Subjek berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Menurut Nadia 2006 salah satu faktor penting yang menyebabkan wanita menopause mempunyai fungsi sosial dan bisa beradaptasi dengan baik adalah kesehatan yang optimal dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara 35 mereka beradaptasi dalam kegiatan sosial. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan partisipan bahwa mereka bercerita bersama ibuk- ibuk tetangga dan teman kerja masalah menopause. b. Hubungan spiritual Tiga partisipan menyatakan beribadah menjadi khusuk sehingga wanita menopause lebih rutin mengikuti kegiatan mengaji wirit yasin, sholat berjama’ah dan zikir akbar bersama setiap bulannya. Hal ini sesuai dengan teori Potter Perry 1993 setiap umat yang beragama mempunyai kepercayaan akan sesuatu yang Maha Besar. Perasaan menyatu dengan alam dan dunia sebagai suatu kesatuan serta perasaan positif akan tujuan dan makna kehidupan. Banyak wanita yang sudah lanjut usia menemukan agama sebagai sumber kebahagiaan yang lebih besar dari pada yang mereka peroleh sewaktu masih muda. Kecendrungan terhadap agama memberikan ketenangan dan ketentraman kepada wanita menopause dikala mereka mendekatkan diri dan mengabdi kepada yang Maha Kuasa. Hasil penenelitian Nadia 2006 pengaruh antara religi dan keyakinan dengan adaptasi psikososial responden didukung oleh gambaran mayoritas dan keyakinan dimana sebahagian besar responden mempunyai kegiatan keagamaan 90,6 dan mereka yang mengikuti kegiatan keagamaan seutuhnya, merasa nyaman dan tenang setelah mengikuti kegiatan keagamaan tersebut. Universitas Sumatera Utara 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai Adaptasi psikososial wanita yang menghadapi menopause di Kabupaten Aceh Tenggara.

1. Kesimpulan

Hasil penelitian yang berjudul adaptasi psikososial wanita yang menghadapi menopause di Kabupaten Aceh Tenggara menemukan dua thema dari hasil wawancara, kedua tema tersebut adalah Tiga tematelah ditemukan dari hasil wawancara, ketiga tema tersebut adalah menerima perubahan psikologis, gairah seksualitas menurun dan menyampaikan keluh kesah kepada orang lain. Hasil penelitian ini menyatakan adaptasi wanita yang menghadapi menopause adalah dengan perubahan psikologis yaitu, menerima perubahan dengan terpksa, tenang, perasaan sennag, nyaman, dan tidak khawatir. Hasil penelitian ini menyatakanmenyampaikan keluh kesah kepada orang lain adalah hubungan dengan keluarga yaitu dengan biasa saja, menjelaskan menyampaikan pada suami tentang keluhan sakit saat berhubungan badan, emosi meningkat kepada anak-anak apabila ada penyebab masalah. Hubungan dengan tetangga yaitu, dengan biasa saja. Hubungan dengan teman kerja yaitu, biasa saja dan hubungan spiritual yaitu, ibadah menjadi khusuk. Universitas Sumatera Utara