4.2. Uji Daya Hambat Isolat Bakteri Endofit Terhadap Pertumbuhan Bakteri dan Jamur Patogen
Berdasarkan hasil uji antagonis 12 isolat bakteri endofit terhadap beberapa bakteri dan jamur patogen uji, diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil uji daya hambat isolat bakteri endofit terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur patogen uji
Kode Isolat
Besar Zona Hambat Terhadap Patogen mm Salmonella typhii
Streptococcus mutans Escherichia coli
Aspergillus flavus Hari 1
Hari 2 Hari 1
Hari 2 Hari 1
Hari 2 Hari 1
Hari 2 AJ1
8,16 8,63
8,04 11,5
AJ2 7,70
7,79 1
1,38 AJ3
6,41 0,02
1,81 AJ4
9,49 9,03
1,80 AJ5
7,57 6,89
6,37 6,36
7,29 7,12
2,3 3,33
AJ6 6,55
6,18 7,36
7,03 0,41
1,19 AJ7
7,51 7,29
7,54 6,29
1,15 1,99
BJ1 2,63
3,50 BJ2
0,5 1,51
BJ3 8,03
7,73 6,36
6,55 1,94
3,15 BJ4
0,38 1
BJ5 7,53
7,66 1,91
4,49 Keterangan:
AJ : Bagian akar BJ : Bagian batang
Dari Tabel 4.2 terlihat masing-masing isolat memiliki kemampuan menghambat yang bervariasi. Pengukuran besar zona hambat dihitung sampai hari
kedua dikarenakan secara keseluruhan pertumbuhan isolat mencapai maksimal pada hari kedua. Secara umum, besar zona hambat yang ditunjukkan dari hari pertama
menuju hari kedua meningkat, namun untuk beberapa isolat terdapat juga penurunan besar zona hambat menuju hari kedua. Hal ini disebabkan karena perbedaan mikroba
patogen uji yang digunakan dan kerapatan inokulum bakteri endofit. Berdasarkan data tersebut, isolat bakteri endofit yang berasal dari akar AJ memiliki potensi yang lebih
besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur patogen uji daripada isolat bakteri endofit yang berasal dari batang BJ. Hal ini disebabkan karena, bakteri endofit
yang berada pada bagian akar,
Universitas Sumatera Utara
lebih banyak dan lebih bervariasi dibanding dengan bakteri endofit yang berada pada bagian batang. Menurut Sharma et al., 2005, akar merupakan bagian tumbuhan yang
paling banyak mengandung mikroba endofit. Hal ini dikarenakan mikroba endofit masuk ke dalam jaringan tanaman melalui akar kemudian menyebar ke dalam ruang
interseluler dari berkas pembuluh. Penghambatan terbesar terhadap pertumbuhan S. typhii ditunjukkan oleh isolat
AJ4 pada hari pertama yaitu 9,49 mm. Zona hambat terbesar terhadap S. mutans ditunjukkan oleh isolat AJ7 sebesar 7,54 mm, zona hambat terbesar terhadap E. coli
ditunjukkan oleh isolat BJ5, sedangkan zona hambat terbesar terhadap A. flavus oleh isolat AJ1 sebesar 11,5 mm. Besar kecilnya diameter zona hambat dipengaruhi oleh laju
pertumbuhan mikroorganisme, kemampuan dan laju difusi bahan aktif pada medium, kepekaan mikroorganisme terhadap zat aktif serta ketebalan dan viskositas medium.
Diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar koloni isolat bakteri endofit terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur patogen uji menandakan bahwa isolat bakteri
endofit memiliki senyawa antimikroba. Senyawa antimikroba dapat merusak dinding sel atau mencegah sintesisnya. Membran sitoplasma juga dapat dirusak oleh agen
antimikroba yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan mikroba patogen Jawetz et al
., 2005. Berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk, penghambatan mikroba patogen oleh isolat bakteri endofit belum terlalu maksimal, yang menurut Wan
Nawi 2011 bahwa daya hambat dengan besar zona bening di bawah 10 mm termasuk ke dalam kategori lemah. Menurut Song 1998, mikroba endofit tumbuh dan
memproduksi senyawa metabolit sekunder lebih lambat pada medium buatan daripada medium di dalam tanaman inangnya, oleh karena itu sangat penting untuk merancang
media isolasi maupun faktor pertumbuhannya yang sesuai. Berikut ini merupakan gambar hasil uji daya hambat isolat bakteri endofit
terhadap mikroba patogen uji. Berdasarkan gambar, dapat dilihat daerah hambat yang terbentuk berupa zona bening di sekitar kertas cakram yang menandakan adanya
interaksi antara isolat bakteri endofit dengan mikroba patogen uji, dan adanya penghambatan pertumbuhan hifa pada Apergillus flavus.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Uji daya hambat isolat bakteri endofit terhadap mikroba patogen: a Salmonella typhii
AJ4= 7,86 mm, AJ5= 7,00 mm, AJ6= 6,35 mm, AJ7= 6,80 mm, b Escherichia coli AJ4= 7,18 mm, AJ5= 6,66 mm, AJ6= 7,13
mm, AJ7= 6,28 mm, c Streptococcus mutans AJ4= -, AJ5= 6,16 mm, AJ6= 6,73 mm, AJ7= 7,13 mm.
Gambar 4.2. Uji daya hambat isolat bakteri endofit terhadap Aspergillus flavus: a Isolat AJ6, b Isolat AJ5, c Isolat BJ5
4.3. Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol Bakteri Endofit Terhadap Mikroba Patogen