Hasil uji biokimia Cara kerja Hasil

b. Hasil uji biokimia

Uji Sitrat Uji TSIA Uji Katalase

c. Cara kerja

Pencacahan kultur bakteri endofit Rotarievaporasi supernatan bakteri endofit

d. Hasil

Supernatan bakteri endofit Ekstrak metanol bakteri endofit konsentrasi 40, 60, 80 dan 100 Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Bata, A and Lasztity, R. 1999. Detoxification of Mycotoxin Contaminated Food and Feed by Microorganism. Trends in Food Science and Technology 10: 223-228. Bauer AW, Kirby WMM, Sherris JC, Turck M. 1966. Antibiotic Susceptibility Testing by a Standardized Single Disk Method. Am J Clin Pathol. 36: 493-496 Coallier., and E. S. Idziak. 1985. Interaction between Streptococcus lactis and Aspergillus flavus on Production of Aflatoxin. Microbiol 49: 163-167. Cotty, P.J. and J.E. Melon. 2004. The Use of Atoxigenic Strains of A. flavus to Prevent Aflatoxin Contamination. Food and Feed Safety Unit, SRRC, New Orleans, LA. Djamaan,A., Helmi, A.,dan Hendri. 1993. Penelitian Pendahuluan Penapisan Mikroorganisme Tanah yang Dapat Menghasilkan Senyawa Antibiotika dari Sampel Tanah Kawasan Hutan Raya Bung Hatta Padang. Majalah Farmasi Indonesia. 43: 107 – 112. Drew WL, Barry AL, O’Tool R, Sherris JC. 1971. Reliability of The Kirby-Bauer Disc Diffusion Method for Detecting Methicilin-Resistant Strains of Staphylococcus aureus . Appl Microbiol. 242: 240-247. Gandjar I, Samson RA, Karin VA, Oetari dan Iman S. 1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Hallmann, J., A. uadt-Hallman, W. F. Mahafee and J. W. Kloepper. 1997. Bacterial Endophytes in Agricultural Crops. Can J Microbio. 43: 895-914. Hawley, L. B. 2003. Intisari Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi. Hipokrates. Jakarta Jawetz E, Melnick J, and Adelberg E. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke 20. Penerbit buku kedokteran. Jakarta. 2005. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Diterjemahkan oleh Huriati dan Hartanto. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. Kumala S, Fransisca S dan Priyo W. 2006. Aktivitas Antimikroba Metabolit Bioaktif Mikroba Endofitik Tanaman Trengguli Cassia fistula L.. Jurnal Farmasi Indonesia . 32: 97-102. Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Grasindo Persada. Jakarta. LIPI. 2009. Tanaman Obat Kolesterol. UPT-Balai Informasi Teknologi LIPI. Pangan dan Kesehatan. 1-8. Universitas Sumatera Utara Lorito MG, Harman E, Hayes CK, Broadway RM, Tronsmo SL, Woo and Di Pietro A. 1992. Chitinolytic Enzimes Produced by Tricoderma harzianum: Antifungal Activity or Purified Endochitinase and Chitobiosidase. Phytopathol. 83: 302- 307. Mangundjaja, S. 2002. Pengaruh Jamu terhadap Streptococcus mutans dan Stomatitis Aftosa Rekuren pada Pengidap HIV satu kasus. Makalah. Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Massey, T.E., Steward, R.K. Daniels, J.M. and L. Ling. 1995. Biochemical and Moleculer Aspects of Mammalian Susceptibility to Aflatoxin B1 Cacinogenicity. Mehan, V. K., Mc Donald, D, Haravu, L. J. and Jayanthi, S. 1991. The Groundnut Aflatoxin Problem Review and Literature Database. International Crops Research Institute for the Semi Arid Tropics. India. Melliawati, R. 2009. Escherichia coli dalam kehidupan manusia. BioTrends. 41: 10- 14. Misgyarta dan Suarni. 2005. Kontaminan Aflatoksin Dihasilkan oleh Aspergillus flavus pada Jagung dan Penangannya. Prosiding Seminar Nasional Jagung. Makassar:. Balitsereal. Mishra KK, Srivastava S, Gorg A, Ayyagari A. 2006. Antibiotic Susceptibility of Helicobacter pylori Clinical Isolates: Comparative Evaluation of Disk- Diffusion and E-test Methods. Current Microbiology. 53: 329-334. Mycek, M. J. 2001. Farmakologi: Ulasan bergambar. Edisi 2. Widya medika. Jakarta. Nofiani R, Nurbetty S, Sapar A. 2009. Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol Bakteri Berasosiasi dengan Spons dari Pulau Lemukutan Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis . 12: 33-41. Nugraha, A. W. 2008. Streptococcus mutans si Plak Dimana-Mana. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Petrini, O, Sieber TN, Toti L, Viret O. 1992. Ecology, Metabolite Production and Substrate Utilization in Endophytic Fungi. Natural toxins 1: 185-196. Purwoko, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta. Radji, M. 2005. Peranan Bioteknologi dan Mikroba Endofit dalam Pengembangan Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian 23: 113-126. Radu, S and C. Y. Kqueen. 2002. Preliminary Screening of Endophytic Fungi from Medicinal Plants in Malaysia for Antimicrobial and Antitumor Activity. Malaysian Journal of Medical Science . 92: 23-33. Universitas Sumatera Utara Rahmiati. 2011. Penapisan Fungi Penghasil Antibiotik dari Tanah Bangka dan Taman Wisata Alam Sibolangit serta Potensinya dalam Menghambat beberapa Fungi Patogen Tanaman. [Skripsi]. Medan. Departemen Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Rio Y, Djamal A dan Asterina. 2012. Perbandingan Efek Antibakteri Madu Asli Sikabu dengan Madu Lubuk Minturun terhadap Escherichis coli dan Staphylococcus aureus secara In Vitro. Jurnal kesehatan Andalas. 12: 59-62. Sabir, A. 2005. Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp. terhadap Bakteri Streptococcus mutans in vitro. Majalah Kedokteran Gigi. 383: 135-141. Safika, 2008. Korelasi Aspergillus flavus dengan konsentrasi aflatoksin B1 pada Ikan Kayu. Aceh: Fakultas Kedokteran Hewan. 22: 170-175. Sharma P K., Sarita S., Prell J. 2005. Isolation and Characterization of an Endophytic Bacterium Related to RhizobiumAgrobacterium from Wheat Triticum aestivum L Roots. Current Sci. 89: 608-610. Simarmata, R., Lekatompessy, S., dan Sukiman, H. 2007. Isolasi Mikroba Endofitik dari Tanaman Obat Sambung Nyawa Gynura procumbens dan Analisis Potensinya sebagai antimikroba. Berkala Penelitian Hayati. 13: 85-90. Song, Y. 1998. Isolation and Cultivation of Endophyte Fungi. Asian Network on Microbial Reseacher. Gadjah Mada University. Yogyakarta. 255-258. Strobel GA and Daisy B. 2003. Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their Natural Products. Microbiology and Molecular Biology Reviews. Microbiol. 67: 419-502. Sulaksana, J dan Jayusman D. 2005. Keji Beling: Mencegah dan Menggempur Batu Ginjal. Penebar Swadaya. Jakarta. Suryanto, D., S. Patonah dan E. Munir. 2010. Control of Fusarium Wilt of Chili With Chitinolytic Bacteria. Hayati. 171: 5-8. Tan, R. X dan W.X. Zou. 2001. Endophytes: A Rich Source of Functional Metabolites. Nat. Prod. Rep . 18: 448-459. Tanaka M, Sukiman H, Takebayashi M, Saito K, Suto M, Prana MS, and Tomita F, 1999. Isolation, Screening and Phylogenetic Identification of Endophytes From Plants in Hokaido Japan and Java Indonesia. Microbes and Environment 144: 237-241. Tarabily, K, A. H. Nassar., K. Sivasithamparam. 2003. Promotion of Plant Growth by an Auxin-Producing Isolate of The Yeast Williopsis Saturnus Endophytic in Maize Roots. The Sixth U. A. E University Research Conference. 60-69. Universitas Sumatera Utara Utami U, Soemarno, Sumarno, dan Risjani Y. 2008. Aktivitas Antibakteri Endofit Tanaman Mangrove terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Penelitian Perikanan . 111: 42-48. Wan, N. F. 2011. Uji Aktivitas Antimikroba dan Analisis Klt-Bioautografi Ekstrak Alga Hijau Enteromorpha Linza terhadap Mikroba Patogen pada Manusia. [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar. Wilkins TD, Lilian V, Holdeman, Abramson IJ, Moore WEC. 1972. Standarized Single-Disc Method for Antibiotic Susceptibility Testing of Anaerobic Bacteria. Antimicrobial Agents Chemotherapy . 16: 451-459. Zein, U., Sagala, K. H., dan Ginting, J. 2004. Diare Akut disebabkan Bakteri. Medan: Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.2. Alat dan Bahan