4. Stress pasca trauma Kecemasan yang dihasilkan dari trauma sebelumnya yaitu kejadian
yang mengancam keselamatan jiwa. Misalnya, perkosaan, pertempuran militer atau kecelakaan serius. Reaksi penderita traumatik berupa ketakutan hebat,
cemas, depresi, mudah terkejut dan lain-lain Yates, 2012.
5. Gangguan obsesif-kompulsif Gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran atau tindakan yang
berulang-ulang bersamaan timbulnya perasaan was-was dan keraguan tentang apa yang dikerjakan. Individu seperti ini akan melakukan tindakan berulang-
ulang untuk menghilangkan kecemasan yang timbul. Penderita sadar bahwa pikiran dan perbuatannya tidak dapat diterima nalar dan logika yang sehat,
tetapi ia tidak dapat menghilangkannya, jika tidak melakukannya akan timbul kecemasan Yates, 2012.
2.1.4. Klasifikasi Tingkat Kecemasan
Menurut Peplau dalam Videbeck 2008 ada 4 tingkat kecemasan, dimana setiap tingkatan mempunyai karakteristik dalam persepsi yang berbeda, yaitu:
a. Cemas ringan : Biasanya berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa dalam
kehidupan seharian yang normal. Pada tingkat ini lapangan persepsi melebar dan individu akan lebih berhati-hati. Individu terdorong untuk belajar
menghasilkan perhubungan dan kreativitas. Kebiasannya ditandai dengan sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, muka berkerut, dan
bibir bergetar.
Universitas Sumatera Utara
b. Cemas sedang : Lapangan persepsi pada masalah turun dimana individu lebih fokus
pada hal-hal yang penting pada saat itu dan mengesampingkan perkara yang tidak penting. Ditandai dengan sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, mulut kering, gelisah, susah tidur, dan perasaan tidak enak.
c. Cemas berat : Lapangan persepsi sangat sempit. Seseorang lebih sering memikirkan
hal yang kecil sahaja dan mengabaikan hal yang penting. Hal ini membuatkan seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak
penyerahan tuntutan dari orang lain. Kebiasaan ditandai dengan nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, ketegangan, dan
perasaan cepat terancam.
d. Panik : Pada tahap ini persepsinya telah terganggu sehingga individu tidak
dapat mengendalikan dirinya lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun diberi pengarahan. Ditandai dengan sakit dada, pucat, tidak dapat
berpikir logis, mengamuk, marah, ketakutan, dan persepsi kacau.
2.1.5. Gejala-gejala Ansietas
Gejalanya bervariasi tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dihadapi, tetapi gejala umum termasuk Katz, 2012 :
a Perasaan panik, ketakutan dan kegelisahan b Tidak terkendali, pikiran obsesif
c Pikiran berulang dari pengalaman traumatik d Mimpi buruk
Universitas Sumatera Utara
e Gangguan tidur f Tangan atau kaki dingin atau berkeringat
g Sesak nafas h Palpitasi
i Sulit konsentrasi j Pusing
k Mual l Tegang otot
m Tidak mampu berdiam atau tenang n Mudah lelah
o Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
2.1.6. Faktor resiko