untuk melepaskan diri terhadap objek yang hilang. Depresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yang diarahkan
kedalam dirinya. Apabila pasien depresi menyedari bahawa mereka tidak hidup sesuai denganyang dicita-citanya akan mengakibatkan mereka putus
asa. Teori kognitif:
Asikal H.S, dalam Tarigan 2003 telah mengidentifikasikan 3 pola kognitif utama yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu:
a pandangan negatif pada masa depan b pandangan negatif terhadap diri sendiri, individu anggap dirinya tidak
mampu, bodoh, pemalas, dan tidak berharga. c pandangan negatif terhadap pengalaman hidup
2.2.3. Tipe-tipe Gangguan Depresi
Terdapat 3 tipe dari gangguan depresi, yaitu Grohol, 2006 : 1 Gangguan depresi mayor
Menurut Institut Nasional Kesehatan Mental, penyakit depresi ini ditandai dari kombinasi gejala yang menganggu kemampuan untuk
bekerja, tidur, belajar, makan, dan menikmati kegiatan yang menyenangkan. Kebiasaanya akan merasa sedih, kesepian atau putus asa
selama beberapa hari. Tetapi depresi berat berlangsung lama dan dapat mencegah dari berfungsi normal. Sebuah episode depresi klinis mungkin
terjadi hanya sekali dalam seumur hidup tetap lebih sering ia berulang spanjang hidup seseorang. Selain itu, dengan depresi berat, salah satu
gejala harus berupa mood depresi atau kehilangan minat. Gejala ini hadir biasanya dalam sehari atau hampir setiap hari paling kurang 2 minggu.
Gejala tidak bisa kerana efek langsung dari suatu zat seperti
Universitas Sumatera Utara
penyalahgunaan narkoba, obat-obat atau dalam kondisi medis seperti hipotiroidisme.
2 Depresi kronis Dikenal juga sebagai „dysthymia‟, ditandai dengan gejala jangka
panjang 2 tahun atau lebih yang mungkin tidak cukup parah untuk menonaktifkan seseorang, tetapi dapat mencegah fungi normal atau
perasaan baik. Orang dengan disaritmia mungkin pernah mengalami satu atau lebih episode depresi berat selama hidupnya.
3 Gangguan bipolar Disebut sebagai manik-depresi dimana ditandai dengan perubahan siklus
mood dari tertinggi berat mania, atau tertinggi ringan hypomania ke
posisi terendah berat depresi. Selama fase manik, seseorang bisa mengekspresikan secara abnormal atau berlebihan kegembiraan, mudah
marah, kebutuhan tidur kurang, peningkatan berbicara, meningkat energi, dan perilaku sosial tidak pantas. Selama fase depresi, seseorang
mengalami gejala yang sama seperti penderita depresi berat. Perubahan situasi dari manik ke depresi sering bertahap, meskipun kadang-kadang
dapat terjadi secara tiba-tiba.
2.2.4. Gejala Gangguan Depresi