20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil pengujian yang dilakukan terhadap air bersih dari Kecamatan Sei Bamban dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1 Hasil pengamatan bakteri kolifrom Sampel
Kode sampel Tes
pendugaan Tes
penegasan MPN 100
mL Air Bersih
82BAB022016 4-0-0
1-0-0 2
Air Bersih 131BAB022016
4-2-3 2-2-0
9,3 Air Bersih
217BAB022016 5-5-4
4-1-2 26
4.2 Pembahasan
Dari data di atas dapat dilihat jumlah koliform pada sampel dengan mencocokkan pada tabel MPN Lampiran 2, halaman 30.
Pemeriksaan bakteri koliformpada sampel air bersih dilakukan dengan menggunakan dua pengujian, yaitu dengan uji pendugaan dan uji penegasan. Uji
pendugaan bertujuan untuk menduga apakah sampel mengandung bakteri koliform dengan menggunakan media Lactosa Broth. Dilakukan dengan
menggunakan seri tabung 5-5-5 yang tiap tabungnya telah berisi media. Dimana lima tabung pertama berisi 10 mL sampel, lima tabung kedua berisi 1 mL sampel,
dan lima tabung terakhir berisi 0,1 mL sampel. Hasil yang di dapat semua sampel menunjukkan adanya pencemaran bakteri koliform. Untuk memastikannya,
dilanjutkan ke uji penegasan Suriawiria,1996.
Universitas Sumatera Utara
21 Uji penegasan bertujuan untuk memastikan apakah sampel yang positif
pada uji pendugaan benar-benar mengandung bakteri koliform. Media yang digunakan adalah brilliant green lactose broth.Pengujian dilakukan dengan cara
memindahkan sampel yang positif pada uji pendugaan, dengan menggunakan jarum ose ke dalam media brilliant green lactose broth Suriawiria,1996.
Dari hasil dapat diketahui bahwa sampel air bersih nomor 28BAB, 131BAB, dan nomor 217BAB dengan hasil pendugaannya adalah 4-0-0, 4-2-3,
dan 5-5-4. Sedangkan hasil untuk penegasannya adalah 1-0-0, 2-2-0, dan 4-1-2 dengan angka MPN yang diperoleh adalah 2100 mL, 9,3100 mL, dan 26100 mL
yang memenuhi persyaratan sebagai air bersih. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416MENKESPERI1990 angka MPN untuk bakteri koliform
adalah 50100 mL. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari sebaiknya air yang
memenuhi kriteria sebagai air bersih. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1990 menentukan air bersih sebagai air yang dapat
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi kesehatan dan dapat diminum jika telah dimasak terlebih dahulu Waluyo,2009.
Bakteri koliform dipakai sebagai salah satu cara untuk mengetahui apakah air telah tercemar oleh tinja manusia atau kotoran hewan, karena bakteri koliform
mudah ditemukan dengan cara yang sederhana, tidak berbahaya, dan sulit hidup lebih lama dari patogen yang lainnya. Pencemaran bakteri koliform dapat
menyebabkan gejala kesehatan berupa diare, kram, mual, penyakit kuning, sakit kepala, dan kelelahan Sutrisno, 2004.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN