2. Dana Alokasi Umum
Menurut UU No. 25 tahun 1999, DAU adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar-daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
DAU ditetapkan minimal 25 dari penerimaan Dalam Negeri. 10 untuk DAU daerah provinsi, 90 untuk DAU daerah kabupatenkota.
DAU Provinsi = jml DAU seluruh provinsi x bobot daerah provinsi yang bersangkutan bobot seluruh daerah provinsi
DAU KabKota = jml DAU seluruh kabkota x bobot daerah kabkota yang bersangkutan
bobot seluruh daerah kabkota
Menurut UU No. 32 tahun 2004, DAU adalah dana yang bersumber dari APBN yang bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah
yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan
dan potensi daerah.
3. Pendapatan Asli Daerah
Menurut UU No. 25 tahun 1999, PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari potensi sumber daya yang ada di daerah. Sumber-
sumber PAD meliputi hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang
dipisahkan, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pajak Daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pajak. Retribusi Daerah
merupakan pendapatan daerah yang berasal dari retribusi daerah. Jenis pendapatan yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan
UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dirinci menjadi sebagai berikut.
a. Pajak Provinsi, yang terdiri atas hal-hal berikut ini. • Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air.
• Bea balik nama kendaraan bermotor BBNKB dan kendaraan di atas air.
• Pajak bahan bakar kendaran bermotor. • Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air
permukaan. b. Pajak Kabupaten kota, yang terdiri atas sebagai berikut.
• Pajak Hotel. • Pajak Restoran.
• Pajak Hiburan. • Pajak Reklame.
• Pajak penerangan Jalan. • Pajak pengambilan Bahan Galian Golongan C.
• Pajak Parkir. c. Retribusi, yang terdiri atas sebagai berikut.
• Retribusi Jasa Umum. • Retribusi Jasa Usaha.
• Retribusi Perijinan Tertentu.
Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah lainnya yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal
dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Pendapatan ini terdiri atas hal-hal berikut ini.
• Bagian laba perusahaan milik daerah. • Bagian laba lembaga keuangan bank.
• Bagian laba lembaga keuangan non bank. • Bagian laba atas pernyataan modalinvestasi.
Sedangkan lain-lain PAD yang sah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain milik pemerintah daerah. Pendapatan ini terdiri atas
sebagai berikut. • Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan.
• Penerimaan jasa giro. • Penerimaan bunga deposito.
• Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. • Penerimaan ganti rugi atas kerugiankehilangan kekayaan daerah.
Menurut UU No. 32 tahun 2004, PAD adalah pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam
menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.
4. Belanja Daerah