Unsur Hara Phosphor Manfaat Penelitian

PO 4 2- larut + Kompleks AL-Fe- Khelat Stevenson, 1982. Peranan P adalah untuk pertumbuhan sel, pembentukan akar halus dan rambut akar, memperkuat jerami, memperbaiki kualitas tanaman, pembentukan bunga, buah dan biji. Tanaman padi yang kekurangan P seringkali berwarna hijau tua dan pada beberapa varietas menampakkan warna hijau ungu Anonim, 1983. Lebih lanjut dikemukakan kekurangan fosfor mengakibatkan jumlah tunas menjadi berkurang, tanaman kerdil dan pembentukan biji berkurang. Ditambahkan oleh Surowinoto 1980, jumlah anakan produktif menurun, jumlah gabah malai berkurang dan bobot 100 butir rendah pada tanaman padi yang kekurangan P Soepardi ,1983. Dalam jaringan xylem, P sebagian besar bergerak melalui jalur interseluler dari protoplas ke protoplas yang lain lewat plasmadesmata. Disamping umur, genotip dan laju penyediaan P, faktor lain yang berpengaruh terhadap penyerapan P adalah laju transpirasi, temperature, cahaya, adanya kompetisi dengan ion lain serta aerasi akar. Bentuk P dalam jaringan tanaman adalah: 1 membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan aktifitas biokimia seperti pembungaan, pembentukan sel, traspirasi, trasportasi dan fotosintesis secara absorbsi, 2 membentuk senyawa fitin Ca-Mg-inisitol- 6P yang terdapat dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan, 3 membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti commit to user 11 sel DNA nukleotida, adenin, guanin deoksiribosa, timin fosfat, sitosin RNA nukleotida, adenine, guanine ribosefosfat, timin, urasil dan 4 Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur masuk keluarnya zat-zat makanan didalam sel dan merupakan bahan dasar dari bagian sel Gardner 1985 cit, Suntoro 2006. Tanaman menyerap P dalam tanah berbentuk ion H 2 PO 4 - , HPO 4 = , PO 4 3- . Diantara ketiga ion ini yang mudah diserap adalah ion H 2 PO 4 - . Pergerakan ion fosfat pada umumnya disebabkan oleh proses difusi. Jika kandungan P larutan tanah cukup tinggi, maka proses aliran massa dapat berperan dalam trasportasi tersebut. Ion yang sudah berada dipermukaan akar akan menuju rongga luar akar melalui proses difusi sederhana dan kegiatan bahan pembawa carier, selanjutnya ion memasuki rongga dalam akar dengan melibatkan energy metabolisme respirasi karbohidrat, yang dikenal sebagai serapan aktif Hakim et al, 1986. Carier berperan sebagai pembawa berada dalam lapisan lemak, yang merupakan penyusun dari membrane sel. Carier mendapatkan energi dari ATP yang berasal dari mitokondria dan kloroplas. Carier yang berada dalam membran sel melakukan fosforilasi ATP, sehingga berkemampuan untuk mengabsobsi ion dibagian luar membran. Fosfatase pada membran lemak memasukkan fosfat dan ion untuk dilepaskan dalam sitoplasma. Mekanisme pengambilan ion seperti ini terjadi pada plasmalema sel kortek akar Blair 1993 cit, Suntoro 2006. Sebagian besar petani sawah menangani masalah-masalah mengenai ketersediaan unsur P tersebut dengan cara pemberian pupuk anorganik dalam jumlah yang lebih besar. Pada dasarnya pemberian pupuk anorganik dalam jumlah yang besar tersebut dirasa kurang efisien dalam meningkatkan kandungan unsur P dalam tanah, selain itu penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan akan menyebabkan degradasi kesuburan tanah. Dengan demikian perlu adanya suatu terobosan baru untuk meningkatan ketersediaan P dalam tanah serta serapan P oleh tanaman tanpa menyebabkan kerusakan pada tanah. Kunci peningkatan commit to user 12 ketersediaan unsur P dalam tanah serta serapan P oleh tanaman adalah dengan pemupukan berimbang dan penggunaan bahan organik berkualitas Kasno, 2007. Menurut Dierolf et al 2001, nutrisi harus dipasok dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi serapan hara tanaman. Serapan P yang dibutuhkan tanaman padi untuk menghasilkan 4 ton gabahha adalah 13 kgha, apabila dikonversikan dalam grumpun dimana jarak tanam 20×20 cm sehingga dalam 1 hektar terdapat 250.000 rumpun, serapan P yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton gabah per hektar adalah 0,013 gtanaman.

5. Pupuk Organik Kandang Sapi

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 7 63

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR S, SERAPAN S DAN KUALITAS HASIL PADI PADA DUA SISTEM BUDIDAYA

1 6 60

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH GAMAL ( Gliricidia maculata ) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN Ca DAN Mg TANAMAN PADI

0 16 63

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DENGAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN K TANAMAN PADI

0 3 57

IMBANGAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK KANDANG SAPI YANG DIPERKAYA DENGAN SERESAH Gliricidia maculata TERHADAP SERAPAN FOSFAT DAN HASIL PADI SINTANUR DI ALFISOL

1 16 57

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH SENGON (Albizzia falcataria) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN UNSUR Ca PADA DUA SISTEM BUDIDAYA PADI SAWAH.pdf

0 4 52

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L )

0 2 2

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L.).

0 2 46

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 2 10

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2