Tata Laksana Penelitian PENGARUH PENGKAYAAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN SERESAH SENGON TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR P SERTA SERAPANNYA PADA TANAMAN PADI

commit to user 19 Tabel 3.1. Faktor perlakuan yang diujikan No Perlakuan Spesifikasi Keterangan 1. B0 Dosis kebiasaan petani 400 kg Urea, 100 kg SP36, 400 kg KClha Adopsi dari petani 2. B1 Dosis pupuk Rekomendasi 250 kg Urea, 75 kg SP36, 100 kg KClha Dosis pupuk Rekomendasi Departemen Pertanian 2008 3. B2 Pupuk organik 10 ton ha Kotoran kandang sapi 4. B3 100 dosis rekomendasi + 45 Pupuk kandang sapi + 5 seresah sengon seresah sengon 10 bobot pupuk organik 5. B4 50 dosis rekomendasi + 45 Pupuk kandang sapi + 5 seresah sengon seresah sengon 10 bobot pupuk organik 6. B5 100 dosis rekomendasi + 42,5 Pupuk kandang sapi + 7,5 seresah sengon seresah sengon 15 bobot pupuk organik 7. B6 50 dosis rekomendasi + 42,5 Pupuk kandang sapi + 7,5 seresah sengon seresah sengon 15 bobot pupuk organik 8. B7 100 dosis rekomendasi + 40 Pupuk kandang sapi + 10 seresah sengon seresah sengon 20 bobot pupuk organik 9. B8 50 dosis rekomendasi + 40 Pupuk kandang sapi + 10 seresah sengon seresah sengon 20 bobot pupuk organik Penelitian ini merupakan pengujian lapang pada plot percobaan, dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Luas lahan untuk masing- masing plot perlakuan 16 m 2 4 m X 4 m.

D. Tata Laksana Penelitian

1. Pembibitan Pembibitan dilakukan dilahan sawah yang digunakan untuk penelitian dengan cara menyebar benih pada tempat pembibitan yang telah disiapkan. Setelah bibit berumur 25 hari dipindahkan dengan cara ditanam langsung ke petak-petak lahan yang telah disiapkan. 2. Persiapan Tanah dan Pengairan Sistem konvensional Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak lahan kemudian dilanjutkan meratakan. Ploting lahan dengan ukuran 4 x 4 meter untuk semua perlakuan. Penggenangan pada budidaya padi dengan sistem konvensional dilakukan pada saat sebelum tanam dan tiap satu minggu sekali dilakukan penggenangan dengan tinggi air 10 cm dari permukaan tanah. commit to user 20 3. Penanaman Setelah petakan kondisi tanahnya rata dan gembur, dilakukan penanaman, dengan jarak penanaman 20 x 20 cm, dengan kerapatan populasi 400 rumpun per petak, dilakukan pada tanggal 7 Juli 2009. 4. Pemupukan Pemupukan dilakukan 2 kali, yaitu pemupukan I dan pemupukan II. Pemupukan I pupuk dasar dilakukan 4 hari sebelum tanam pada tanggal 3 Juli 2009. Cara pemberian: a. Untuk pupuk urea dan KCl diberikan 12 dosis pupuk b. Untuk pupuk kandang sapi, seresah sengon dan pupuk SP36 diberikan 1 dosis pupuk Untuk pemupukan II pupuk susulan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 HST, pada tanggal 21 Juli 2009 Cara pemberian: a. Pupuk urea 12 dosis pupuk b. Pupuk KCl diberikan 12 dosis pupuk 5. Pengendalian gulma, hama dan penyakit Pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan secara intensif ketika ada gulma, hama dan penyakit dilakukan tindakan pengendalian, tanpa penggunaan pestisida dan herbisida, tetapi digunakan pestisida organik urin sapi untuk mengendalikan hama tanaman dan pengendalian gulma dengan cara mencabut gulma yang ada disekitar tanaman padi. 6. Pemanenan Pemanenan tanaman padi dilakukan pada saat tanaman mencapai fase generatif, yaitu padi telah mengalami masak penuh yang ditandai oleh buku-buku bagian atas berwarna kuning, batang mulai menguning dan isi gabah sukar pecah dilakukan pada saat padi berumur 94 HST, pada tanggal 9 Oktober 2009. commit to user 21 7. Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan ada 2 yaitu tanah dan tanaman. Pengambilan sampel tanah dengan menggunakan metode acak dan tiap petak diambil sampel tanah secara zig zag. Setiap titik, tanah diambil sedalam 20 cm kemudian dikomposit. Pengambilan sampel tanah dilakukan 2 kali yaitu sebelum tanam dan saat vegetatif maksimal. Pengambilan sampel vegetatif maksimal tanaman dilakukan setelah keluarnya daun bendera dan mulai keluar malainya. Tiap petak diambil sampel tanah dan tanaman, dilakukan pada tanggal 17 September 2011, ketika tanaman berumur 73 HST.

E. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 7 63

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR S, SERAPAN S DAN KUALITAS HASIL PADI PADA DUA SISTEM BUDIDAYA

1 6 60

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH GAMAL ( Gliricidia maculata ) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN Ca DAN Mg TANAMAN PADI

0 16 63

PENGARUH PENGAYAAN PUPUK ORGANIK DENGAN SERESAH PAITAN TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN K TANAMAN PADI

0 3 57

IMBANGAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK KANDANG SAPI YANG DIPERKAYA DENGAN SERESAH Gliricidia maculata TERHADAP SERAPAN FOSFAT DAN HASIL PADI SINTANUR DI ALFISOL

1 16 57

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH SENGON (Albizzia falcataria) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN UNSUR Ca PADA DUA SISTEM BUDIDAYA PADI SAWAH.pdf

0 4 52

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L )

0 2 2

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L.).

0 2 46

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 2 10

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2