Latar Belakang PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PROSES MENYUSUI ANTARA IBU PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI RSUD KOTA SURAKARTA

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa pasca persalinan, orang tua terutama ibu akan menghadapi tuntutan bayi baru lahir seperti menyusui bayi, tuntutan keuangan dan penyesuaian terhadap perubahan peran dan hubungan. Hal ini dapat menimbulkan respons emosi yang bermacam-macam. Perasaan yang dimiliki oleh ibu terhadap bayinya bersifat kompleks dan kontradiktif. Di ujung spektrum yang positif, ibu sangat menyayangi bayinya, merasa sangat senang dan puas dengan pengalaman persalinannya namun di ujung spektrum yang negatif, ibu merasakan trauma dengan pengalaman kehamilan dan persalinannya Freser, 2009. Masa pasca persalinan sering merupakan waktu yang sangat mencemaskan bagi seorang wanita yang baru pertama kali menjadi ibu karena dituntut untuk dapat menyusui dan merawat bayinya Freser, 2009. Sekitar 80 ibu postpartum akan mengalami periode emosional yaitu postpartum blues. Ibu akan mengalami perubahan mood, cemas, pusing serta perasaan sedih dan salah satu penyebabnya adalah kegiatan menyusui bayi Bahiyatun, 2006. Keputusan ibu untuk menyusui atau tidak berkaitan erat dengan pengalaman menyusui pada anak sebelumnya. Ibu yang pertama kali menyusui dianggap belum berpengalaman dibandingkan dengan ibu yang commit to user 2 sudah memiliki anak sebelumnya Suradi, 2004. Pada ibu yang memutuskan untuk menyusui bayinya mungkin akan menjadi orang yang malang dan selalu khawatir selama beberapa bulan setelah persalinan. Rasa sakit dan nyeri yang dialami akibat trauma jalan lahir akan mempengaruhi libido sehingga menimbulkan perasaan lelah, putus asa dan tidak bahagia yang berkaitan dengan tuntutan untuk merawat bayi yang baru lahir Freser, 2009. Tuntutan menyusui bayi bagi seorang ibu akan dirasa berat sehingga dapat menimbulkan gangguan psikologis seperti kecemasan Purnama, 2008. Kecemasan disebabkan oleh pengaruh biologis, sosial, psikologis Durand, 2006. Ketika merasa cemas, individu akan merasa tidak nyaman, takut dan memiliki firasat akan ditimpa malapetaka. Kecemasan merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya kepada individu Videbeck, 2008. Beberapa bukti menunjukkan bahwa periode kehamilan, persalinan dan pascanatal merupakan masa terjadinya stress yang hebat, kecemasan, gangguan emosi dan penyesuaian diri Fairlie et al, 2009. Penelitian tentang tingkat kecemasan dalam menyusui pernah dilakukan oleh Luqman Indra Purnama dari Universitas Jember dengan judul “Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum Primipara dengan Kelancaran Pengeluaran ASI di Ruang Nifas RSD dr. Soebandi Jember”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan tingkat kecemasan ibu post partum primipara dengan kelancaran pengeluaran ASI dimana semakin tinggi kecemasan ibu post partum maka semakin sedikit ASI yang keluar. commit to user 3 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kota Surakarta, didapatkan hasil bahwa jumlah persalinan dan ibu nifas selama 1 bulan berkisar 70-100 pasien. Dari 10 orang ibu nifas yang terdiri dari 5 orang ibu primipara dan 5 orang ibu multipara yang berhasil ditemui pada tanggal 14-16 Februari 2011, didapatkan data 80 ibu primipara mengatakan mengalami kecemasan saat pertama kali menyusui bayinya dan sebanyak 20 dari ibu multipara juga menyatakan pendapat yang sama. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih dalam untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dalam proses menyusui antara ibu primipara dan multipara di RSUD Kota Surakarta.

B. Rumusan Masalah