commit to user
30
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
RSUD Kota Surakarta merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang sebelumnya bernama RB Banjarsari. RSUD Kota Surakarta beralamat di
Jl. Dr. Lumbang Tobing no. 10 Setabelan, Banjarsari, Kota Surakarta. Pelayanan kesehatan yang dapat diberikan di RSUD Kota Surakarta mencakup
poliklinik Kesehatan Ibu AnakKeluarga Berencana KIAKB, poliklinik mata, gigi, penyakit dalam, kulit dan kelamin, ruang VK Kamar Bersalin,
ruang nifas, ruang inap, laboratorium dan gedung apotek. RSUD Kota Surakarta memberikan pertolongan persalinan pada
persalinan normal dan apabila menemui persalinan yang abnormal akan dirujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Rata-rata persalinan
perbulan sekitar 70 hingga 100 persalinan. Para ibu yang bersalin di RSUD Kota Surakarta akan mendapatkan perawatan masa nifas selama ± 3 hari. Ibu
akan ditempatkan bersama bayinya dalam satu ruangan sehingga dapat memudahkan dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi.
B. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini, karakteristik responden terbagi menjadi 2 yaitu karakteristik responden berdasarkan jumlah anak yaitu ibu primipara dan
multipara serta karakteristik responden berdasarkan umur. Responden dalam
commit to user 31
penelitian ini adalah ibu primipara dan multipara yang menyusui bayinya
selama 3 hari postpartum di RSUD Kota Surakarta.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anak status ibu primipara dan multipara
Status Frekuensi
persen
Ibu primipara 30
50 Ibu multipara
30 50
Total 60
100 Sumber : Data Primer, 2011.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
mengikuti penelitian sebanyak 30 orang ibu primipara dan 30 orang ibu multipara dengan frekuensi masing-masing status sebesar 50.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan
Umur
Rentang usia
Status Total
persen Ibu primipara
Ibu multipara
20-25 24
6 30
50 26-30
6 11
17 28,33
31-35 13
13 21,67
Total 30
30 60
100 Sumber : Data Primer, 2011.
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa rentang usia responden yang mengikuti penelitian berkisar usia 20 hingga 35 tahun. Responden ibu
primipara terbanyak berada pada rentang usia 20-25 tahun sedangkan responden ibu multipara terbanyak berada pada rentang usia 31-35 tahun.
Sekitar 50 responden yang mengikuti penelitian berada di rentang usia 20- 25 tahun. Sebanyak 28,33 responden berada pada rentang usia 26-30 tahun
dan sebanyak 21,67 responden berada pada rentang usia 31-35 tahun.
commit to user 31
commit to user 32
C. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Pada skor masing-masing subjek pada skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui dilakukan analisis statistik deskriptif. Statistik
deskriptif ini dilakukan sebelum pengolahan statistik analitik dan dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian. Hasil
analisis statistik deskriptif secara ringkas dapat dilihat pada tabel dibawah ini sedangkan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran.
Tabel 4.3 Hasil Statistik Deskriptif untuk Skala Tingkat Kecemasan dalam Proses Menyusui
Ibu primipara
Ibu multipara
Total
N 30
30 60
Mean 78.37
69.70 74.03
Standard deviation 6.698
6.238 7.763
Minimum 68
58 58
Maximum 92
80 92
Sumber : Data Primer, 2011. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor minimum tingkat
kecemasan pada ibu primipara sebesar 68 dan skor maximum sebesar 92. Skor minimum tingkat kecemasan pada ibu multipara sebesar 58 dan skor
maximum sebesar 80. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa skor tingkat kecemasan pada ibu primipara lebih tinggi dibandingkan dengan
skor tingkat kecemasan pada ibu multipara.
2. Hasil interpretasi skor
Suatu proses pengukuran atribut psikologis adalah pemberian makna atau interpretasi terhadap skor skala. Skor pada skala psikologi
commit to user 33
akan menghasilkan angka-angka pada level interval namun dalam interprestasinya hanya dapat dihasilkan kategori-kategori atau kelompok-
kelompok skor yang berada pada level ordinal Azwar, 2007. Kategorisasi yang digunakan pada skala tingkat kecemasan dalam
proses menyusui adalah kategorisasi jenjang yang berdasarkan pada model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke
dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Kategorisasi ini mengasumsikan
bahwa skor populasi subjek terdistribusi secara normal sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal Azwar, 2007. Kontinum
jenjang ini akan dibagi menjadi 3 kategori yaitu ringan, sedang dan berat. Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut
Tabel 4.4 Norma Kategorisasi Skor Subjek
Kategorisasi Norma
Ringan X µ -
1,0 σ Sedang
µ - 1,0 σ ≤ X µ + 1,0 σ
Berat µ + 1,0 σ ≤ X
Sumber : Azwar, 2007. Keterangan
X : skor mentah r
aw score
µ : nilai rata-rata
mean
σ : standar deviasi Berdasarkan tabulasi data pada skala tingkat kecemasan dalam
proses menyusui didapatkan skor minimal subjek adalah 35 x 1 = 35 sedangkan skor maksimal subjek adalah 35 x 4 = 140. Rentang atau jarak
commit to user 34
sebaran skor adalah 140 – 35 = 105 dan setiap deviasi standarnya bernilai 105 : 6,0 = 17,5 sedangkan mean hipotetiknya adalah 35 + 140 : 2 =
87,5. Apabila subjek dibagi menjadi 3 kategori maka akan didapat distribusi skor subjek sebagai berikut :
Tabel 4.5 Kategori Skala Tingkat Kecemasan Dalam Proses Menyusui dan Distribusi Skor Subjek Kelompok Ibu Primipara
Kategorisasi Komposisi
Kategori Skor
Jumlah Persentase
Ringan X 70
2 6,67
Sedang 70
≤ X 105 28
93,33 Berat
105 ≤ X
Sumber : Data Primer, 2011. Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan mean empirik skala
tingkat kecemasan dalam proses menyusui pada kelompok ibu primipara sebesar 78,37 dan berada pada rentang skor 68 hingga 92 sehingga tingkat
kecemasan dalam proses menyusui yang dimilki kelompok ibu primipara berada pada kategori sedang. Kategori skala tingkat kecemasan dalam
proses menyusui dan distribusi skor subjek kelompok ibu multipara dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6 Kategori Skala Tingkat Kecemasan Dalam Proses Menyusui dan Distribusi Skor Subjek Kelompok Ibu Multipara.
Kategorisasi Komposisi
Kategori Skor
Jumlah Persentase
Ringan X 70
15 50
Sedang 70
≤ X 105 15
50 Berat
105 ≤ X
Sumber : Data Primer, 2011. Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan mean empirik skala
tingkat kecemasan dalam proses menyusui pada kelompok ibu multipara
commit to user 35
sebesar 69,70 dan berada pada rentang skor 58 hingga 80 sehingga tingkat kecemasan dalam proses menyusui yang dimilki kelompok ibu multipara
berada pada kategori ringan.
3. Hasil persentase skor skala tingkat kecemasan dalam proses
menyusui.
Skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui disusun berdasarkan 3 respons kecemasan yaitu respons fisiologis, kognitif dan
afektif. Respons-respons tersebut terdiri dari beberapa sub indikator yang pada akhirnya membentuk pernyataan-pernyataan dalam kuesioner. Hasil
persentase masing-masing sub indikator dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Persentase skor respons fisiologis skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui.
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa respons fisiologis dalam skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui terdiri dari
20 40
60 80
Gemetar Jantung berdebar
Nyeri atau sakit pinggang Banyak keringat
Sulit tidur insomnia Kelelahan
43.33 30
56.67 60
50 70
33.3 26
56.67 73.3
40 46.67
Persentase S
u b
i n
d ik
at or
multipara primipara
commit to user 36
beberapa sub indikator yaitu kelelahan, sulit tidur insomnia, banyak keringat, nyeri atau sakit pinggang, jantung berdebar dan gemetar.
Gambar 4.2 Persentase skor respons emosional skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui.
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa respons emosional dalam skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui terdiri dari
beberapa sub indikator yaitu menarik diri sendiri, ketakutan, tidak dapat rileks, peka rangang tidak sabar, mengkritik diri sendiri, tegang atau
merasa terkunci dan kehilangan kontrol.
20 40
60 80
Kehilangan kontrol Marah
Tegang atau merasa terkunci Gugup
Mengkritik diri sendiri Kurang inisiatif
Peka rangsang tdk sabar Mengutuk diri sendiri
Tidak dapat rileks Cenderung menyalahkan orang…
Ketakutan Kehilangan percaya diri
Menarik diri sendiri
73.33 3.33
3.67 70
46.67 26.67
3.33 13.33
13.33 56.67
56.67 13.33
6.67
40 16.67
53.33 43.33
13.33 6.67
13.33 6.67
46.67 33.33
6.67
Persentase Sub
i ndi
ka to
r
multipara primipara
commit to user 37
Gambar 4.3 Persentase skor respons kognitif skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui.
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa respons kognitif skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui terdiri dari beberapa sub
indikator yaitu orientasi pada masa lalu, memblok pikiran, tidak mampu konsentrasi, melamun atau termenung, pelupa dan perhatian yang
berlebihan.
4. Hasil Analisis Statistik Analitik
a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini sangat penting karena
pemilihan penyajian data dan uji hipotesis yang dipakai tergantung dari normal tidaknya distribusi data. Apabila data berdistribusi normal,
maka uji hipotesis menggunakan uji parametrik sedangkan apabila data tidak normal, dapat menggunakan uji non parametrik sebagai uji
20 40
60 80
Perhatian berlebihan Pelupa
Melamun termenung Tdk mampu konsentrasi
Memblok pikiran Orientasi pada masa lalu
63.33 33.33
30 23.33
36.67 13.33
46.67 23.33
20 13.33
13.33 16.67
Persentase S
u b
i n
d ik
at or
multipara primipara
commit to user 38
hipotesisnya. Dalam penelitian ini, uji normalitas untuk masing-masing kelompok data ibu primipara dan multipara menggunakan uji
Shapiro- Wilk
dimana besar sampel untuk masing-masing kelompok ≤ 50 orang
yaitu hanya sebesar 30 orang Dahlan, 2009. Hasil uji normalitas
Shapiro-Wilk
dengan menggunakan program SPSS versi 17 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data
Paritas Kolmogorov-Smirnov
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig.
Ibu primipara .105
30 .200
.966 30
.429 Ibu multipara
.107 30
.200 .963
30 .376
Sumber : Data Primer, 2011. Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
significancy
atau nilai kemaknaan p pada uji
Shapiro-Wilk
sebesar 0.429 untuk ibu primipara dan 0.376 untuk ibu multipara. Hal ini dapat dikatakan
bahwa masing-masing kelompok data memiliki distribusi data yang normal karena nilai
significancy
atau nilai kemaknaan p 0.05 Dahlan, 2009.
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t-test untuk 2 sampel bebas
Independent t-test
. Uji ini merupakan uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan dari data
independen sampel bebas. Uji statistik
independent t-test
dapat digunakan bila data berdistribusi normal dan varians data boleh sama
atau tidak Dahlan, 2009.
commit to user 39
Berdasarkan penghitungan uji normalitas data didapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal dan penghitungan uji homogenitas
data didapatkan hasil bahwa varians data sama sehingga uji hipotesis dapat menggunakan uji statistik
Independent t-test
. Ringkasan hasil penghitungan uji hipotesis dengan teknik
Independent t-test
dengan bantuan program komputer SPSS versi 17 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini sedangkan untuk hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran :
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan Independent t-test.
Levene’s Test for
Equality of Variance
t-test for Equality of
Means t-test for
Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2- tailed
Equal variances
assumed .051
.822 5.186
58 .000
Equal variances
not assumed 5.186
57.708 .000
Sumber : Data Primer, 2011. Berdasarkan penghitungan diatas, dapat di interpretasikan hasil sebagai
berikut : 1
Pada kotak
Levene’s test
uji homogenitas sampel, nilai signifikansi p sebesar 0.822 dimana nilai p 0.05 maka dapat
diartikan bahwa varians data kelompok sama sehingga untuk melihat hasil uji T menggunakan baris pertama yaitu
Equal variances assumed.
commit to user 40
2 Angka
significancy
p pada baris pertama sebesar 0.000 dimana nilai p 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa “terdapat
perbedaan rerata yang signifikan antara skor tingkat kecemasan dalam proses menyusui pada ibu primipara dan multipara dimana
skor tingkat kecemasan dalam proses menyusui pada ibu primipara lebih tinggi daripada ibu multipara”.
commit to user
41
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia dan jumlah anak status ibu primipara dan multipara. Usia sangat menentukan kondisi
maternal dan berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan dan menyusui Handayani, 2007. Kebanyakan responden ibu primipara dalam penelitian ini
adalah ibu baru dengan usia yang masih muda bila dibandingkan dengan usia ibu multipara. Hal ini sangat mempengaruhi kondisi emosional atau kejiwaan
dari tiap individu sehingga terdapat perbedaan cara pandang dari ibu primipara dan multipara dalam mengatasi segala permasalahan termasuk permasalahan
dalam proses menyusui. Penelitian yang dilakukan Handayani 2007 menyatakan bahwa usia ibu mempengaruhi bagaimana ibu mengambil
keputusan dalam pemeliharaan kesehatan dirinya dimana semakin bertambah usia maka pengalaman dan pengetahuan semakin bertambah.
B. Perbedaan Tingkat Kecemasan dalam Proses Menyusui Antara Ibu