commit to user 37
Gambar 4.3 Persentase skor respons kognitif skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui.
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa respons kognitif skala tingkat kecemasan dalam proses menyusui terdiri dari beberapa sub
indikator yaitu orientasi pada masa lalu, memblok pikiran, tidak mampu konsentrasi, melamun atau termenung, pelupa dan perhatian yang
berlebihan.
4. Hasil Analisis Statistik Analitik
a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini sangat penting karena
pemilihan penyajian data dan uji hipotesis yang dipakai tergantung dari normal tidaknya distribusi data. Apabila data berdistribusi normal,
maka uji hipotesis menggunakan uji parametrik sedangkan apabila data tidak normal, dapat menggunakan uji non parametrik sebagai uji
20 40
60 80
Perhatian berlebihan Pelupa
Melamun termenung Tdk mampu konsentrasi
Memblok pikiran Orientasi pada masa lalu
63.33 33.33
30 23.33
36.67 13.33
46.67 23.33
20 13.33
13.33 16.67
Persentase S
u b
i n
d ik
at or
multipara primipara
commit to user 38
hipotesisnya. Dalam penelitian ini, uji normalitas untuk masing-masing kelompok data ibu primipara dan multipara menggunakan uji
Shapiro- Wilk
dimana besar sampel untuk masing-masing kelompok ≤ 50 orang
yaitu hanya sebesar 30 orang Dahlan, 2009. Hasil uji normalitas
Shapiro-Wilk
dengan menggunakan program SPSS versi 17 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data
Paritas Kolmogorov-Smirnov
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic df
Sig.
Ibu primipara .105
30 .200
.966 30
.429 Ibu multipara
.107 30
.200 .963
30 .376
Sumber : Data Primer, 2011. Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
significancy
atau nilai kemaknaan p pada uji
Shapiro-Wilk
sebesar 0.429 untuk ibu primipara dan 0.376 untuk ibu multipara. Hal ini dapat dikatakan
bahwa masing-masing kelompok data memiliki distribusi data yang normal karena nilai
significancy
atau nilai kemaknaan p 0.05 Dahlan, 2009.
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t-test untuk 2 sampel bebas
Independent t-test
. Uji ini merupakan uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan dari data
independen sampel bebas. Uji statistik
independent t-test
dapat digunakan bila data berdistribusi normal dan varians data boleh sama
atau tidak Dahlan, 2009.
commit to user 39
Berdasarkan penghitungan uji normalitas data didapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal dan penghitungan uji homogenitas
data didapatkan hasil bahwa varians data sama sehingga uji hipotesis dapat menggunakan uji statistik
Independent t-test
. Ringkasan hasil penghitungan uji hipotesis dengan teknik
Independent t-test
dengan bantuan program komputer SPSS versi 17 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini sedangkan untuk hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran :
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis dengan Independent t-test.
Levene’s Test for
Equality of Variance
t-test for Equality of
Means t-test for
Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2- tailed
Equal variances
assumed .051
.822 5.186
58 .000
Equal variances
not assumed 5.186
57.708 .000
Sumber : Data Primer, 2011. Berdasarkan penghitungan diatas, dapat di interpretasikan hasil sebagai
berikut : 1
Pada kotak
Levene’s test
uji homogenitas sampel, nilai signifikansi p sebesar 0.822 dimana nilai p 0.05 maka dapat
diartikan bahwa varians data kelompok sama sehingga untuk melihat hasil uji T menggunakan baris pertama yaitu
Equal variances assumed.
commit to user 40
2 Angka
significancy
p pada baris pertama sebesar 0.000 dimana nilai p 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa “terdapat
perbedaan rerata yang signifikan antara skor tingkat kecemasan dalam proses menyusui pada ibu primipara dan multipara dimana
skor tingkat kecemasan dalam proses menyusui pada ibu primipara lebih tinggi daripada ibu multipara”.
commit to user
41
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden